Minggu, 07 Februari 2016

Gagal Ginjal

🆗  Gagal Ginjal



Gagal ginjal terjadi ketika ginjal
tidak dapat menyaring produk limbah dari darah, maka tingkat berbahaya limbah dapat terakumulasi dan susunan kimiawi darah mungkin menjadi tidak
seimbang.

Tanda dan gejala gagal ginjal  :
• Penurunan output urin, meskipun
  kadang-kadang produksi urine
  tetap normal
• Retensi cairan, menyebabkan kaki
  bengkak
• Mengantuk
• Sesak napas
• Kelelahan
• Kebingungan
• Mual
• Kejang atau koma pada kasus
   yang berat
• Nyeri dada atau tekanan

Penyebab gagal ginjal dapat terjadi bila :
a. Adanya penyakit dan kondisi
    yang dapat memperlambat aliran
    darah ke ginjal & menyebabkan
    gagal ginjal meliputi :
    • Obat tekanan darah
    • Serangan jantung
    • Penyakit jantung
    • Infeksi
    • Gagal hati
    • Penggunaan aspirin, ibuprofen
       (Advil, Motrin IB,orang lain)
       naproxen (Aleve, orang lain)
       atau obat terkait
    • Reaksi alergi parah (anafilaksis)
    • Luka bakar parah
    • Dehidrasi berat

b. Kondisi yang dapat merusak
    ginjal dan menyebabkan gagal
    ginjal akut :
    • Pembekuan darah di pembuluh
      darah dan arteri di dalam dan
      sekitar ginjal
    • Kolesterol yang menyumbat
      aliran darah di ginjal
    • Radang di ginjal (glomerulus)
    • Sindrom uremik hemolitik,
       kondisi yang dihasilkan dari
       kerusakan dini sel darah merah
    • Infeksi
    • Lupus, gangguan sistem
       kekebalan tubuh menyebabkan
       glomerulonefritis
    • Obat-obatan, spt obat-obatan
       tertentu kemoterapi, antibiotik,
       pewarna yang digunakan
       selama tes pencitraan dan
       asam zoledronic (Reclast,
       Zometa), digunakan untuk
       mengobati osteoporosis dan
       tingkat kalsium darah yang
       tinggi (hypercalcemia)
    • Multiple myeloma, kanker sel
       plasma
    • Scleroderma, sekelompok
       penyakit langka yang
       mempengaruhi kulit dan
       jaringan ikat
    • Thrombotic thrombocytopenic
       purpura (TTP), gangguan darah
       yang langka
    • Racun, seperti alkohol, logam
       berat dan kokain
    • Vaskulitis, peradangan
       pembuluh darah

c. Penyakit dan kondisi yang
    menghambat perjalanan
    urin keluar dari tubuh
    (penghalang kemih) dan dapat
    menyebabkan gagal ginjal akut
    termasuk :
    • Kanker kandung kemih
    • Pembekuan darah di saluran
       kemih
    • Kanker serviks
    • Kanker usus besar
    • Pembesaran prostat
    • Batu ginjal
    • Kerusakan saraf yang
       melibatkan saraf yang
       mengendalikan kandung kemih
    • Kanker prostat

Penyebab Gagal Ginjal dari Segi
Konsumsi. Berikut ini merupakan penyebab gagal ginjal dari segi konsumsi :

1. Soft Drink
    Nah ini dia yang sangat digemari
    masyarakat Indonesia, mulai dari
    anak-anak sampai dengan
    dewasa. Dimanapun dan
    kemanapun, soft drink menjadi
    salah satu pilihan. Penyakit
    diabetes, obesitas, dan ginjal
    meningkat seiring dengan
    tingginya konsumsi fruktosa
    ( pemanis yang banyak
    digunakan dalam minuman
    bersoda ) dalam beberapa tahun
    terakhir ini. Hal yang krusial
    adalah jumlah gula yang
    dikonsumsi bukan jenisnya.
    Meski tidak mengandung
    alkohol, soft drink mengandung
    bahan pengawet.
    Minuman ringan memiliki 2 jenis,
    a. Minuman ringan berkarbonasi
    b. Minuman ringan tanpa
        berkarbonasi
    Minuman ringan berkarbonasi
    mengandung CO2. Keduanya
    memiliki kandungan yang
    hampir mirip. Sama-sama ada
    kandungan gula. Kandungan
    yang dapat memicu gangguan
    kesehatan adalah gula. Soft
    drink mengandung kadar gula
    yang tinggi. Asupan gula yang
    tinggi ke dalam tubuh akan
    menyebabkan obesitas, sindrom
    metabolik, diabetes, penyakit
    jantung dan pembuluh darah,
    serta penyakit ginjal.
    Keterkaitannya memang tidak
    langsung terlihat tetapi pada
    akhirnya mengakibatkan
    masalah-masalah tersebut
    dalam jangka panjang. Ginjal kita
    tidak serta merta merasakan
    efek negatif dari timbunan gula.
    Namun ada penyakit lain yang
    mendahuluinya.
    Kadar gula tinggi meningkatkan
    penyakit kardiometabolik dan
    yang paling sering adalah
    diabetes mellitus. Gula pada
    minuman ringan juga
    menyebabkan asam urat. Asam
    urat yang berkepanjangan,
    lama-lama akan merusak ginjal.
    Soft drink meningkatkan asupan
    kalori yang akan meningkatkan
    berat badan dan penyerapan
    kalsium dalam tubuh akan
    menurun.
    Pada dasarnya, tubuh kita tidak
    akan dapat menerima gula
    dalam jumlah banyak. Bila kadar
    gula meningkat, ginjal akan
    menaikkan aktivitasnya
    untuk mengeluarkan gula keluar
    tubuh melalui urin, yang mana
    bila itu terjadi terus menerus,
    otomatis ginjal akan bekerja
    ekstra.
2. Jamu
    Pasti Anda berpikir ada apa dgn
    jamu sehingga termasuk dalam
   daftar minuman yang perlu
   diwaspadai saat ini.
   Jamu adalah warisan turun
   temurun, berasal dari bahan
   alami dan terbukti berkhasiat.
   Kemudian mengapa jamu
   menjadi salah satu penyebab
   gagal ginjal ? Jamu sebenarnya
   berasal dari 100% tumbuh
   tumbuhan yang berkhasiat
   secara alami sehingga jamu
   kerap menjadi pilihan masyarakat
   Terjangkau, alami dan tidak ada
   efek samping. Namun dalam
   perkembangannya, ada beberapa
   produsen jamu yang kurang
   bertanggung jawab dengan
   menambahkan zat pengawet,
   pewarna dan bahan kimia lainnya
   yang dapat mengganggu ginjal,
   terutama penggunaan dalam
   jangka panjang. Jamu yang kita
   konsumsi harus sudah teruji
   secara klinis. Minum jamu harus
   diimbangi dengan meminum
   banyak air putih. Air putih ini
   membantu cairan yang disaring
   ke ginjal agar tidak terlalu pekat
   sehingga tidak mengganggu
   kerja ginjal dan tentu saja tidak
   menjadi penyebab gagal ginjal
   kronik. Minum sembarangan
   jamu tanpa mengetahui
   komposisinya bisa berbahaya
   dan menjadi penyebab gagal
   ginjal. Karena materi-materi
   penyusunnya belum dapat
   diidentifikasi secara pasti
   sehingga belum dapat dipastikan
   apakah material yang terkandung
   di dalamnya aman untuk ginjal.
   Jamu yang ditujukan untuk
   pereda nyeri, beberapa
   komposisinya dicampur dengan
   obat-obatan berbahan kimia,
   yang bila sering dikonsumsi tentu
   dalam jangka panjang akan
   mengganggu kerja ginjal.
   Orang dengan penyakit ginjal
   tingkat lanjut, sangat tidak
   disarankan minum jamu. Karena
   apabila telah terjadi kerusakan
   pada ginjal maka minum jamu
   akan meningkatkan resiko dan
   mengakibatkan pasien tidak bisa
   bertahan lebih lama.
   Ada dua jenis sistem ekskresi
   (pembuangan) dalam tubuh :
   • melalui ginjal
   • sistem pencernaan
   Jamu yang belum diuji klinis
   karena belum diketahui
   komposisinya bisa membuat
   kerja ginjal berat jika senyawa
   metabolitnya mengendap
   di ginjal atau saluran cerna.
   Tentu saja hal ini menjadi
   penyebab gagal ginjal

3. Obat Diet
     Sekarang ini, obat diet sangatlah populer dikalangan gadis sampai dengan ibu-ibu. Begitu para gadis merasa agak gemuk atau setelah ibu-ibu melahirkan, obat diet merupakan solusi bagi mereka. Bahkan berbagai macam dan merk obat diet beredar bebas di pasaran. Lalu apakah kita tidak diperbolehkan mengkonsumsi obat diet? Sebenarnya penggunaan obat penurun berat badan tidak akan berdampak negatif bila jenis dan
dosisnya sesuai dengan petunjuk dokter. Biasanya obat diet yang diperbolehkan itu adalah yang
berfungsi untuk mengurangi nafsu makan, merangsang pembakaran lemak dan menghambat
penyerapan minyak dalam batas tertentu.
Setidaknya efek pengurangan berat badan yg terjadi normal, sekitar 3-4 kg per bulan. Semua jenis obat seperti ini tentu saja harus sesuai
dengan resep dokter, dengan penggunaan antar individu yang berbeda. Obat penurun berat badan sesungguhnya tidak hanya yang diresepkan oleh dokter. Ada banyak obat bebas lain yang juga mudah dijumpai dipasaran. Sayangnya banyak orang
menyalahgunakan penggunaan obat tersebut. Sebut saja beberapa obat yang mengandung pencahar
ataupun diuretik. Bila digunakan terus menerus dan tanpa pengawasan atau konsultasi dengan dokter, penggunanya dapat menderita penyakit ginjal atau liver. Kita melihat semakin banyak daftar yang menjadi penyebab gagal ginjal.
Selain penggunaan obat diet, beberapa obat yang diberikan kepada pasien seperti tiroksin,
menyebabkan pembakaran energi lebih banyak dan memberikan efek penurunan berat badan.
Selain tiroksin, masih banyak obat lain yang juga berefek sama.

Penggunaan obat diet yang salah dan tanpa pentunjuk dokter bisa menjadi penyebab gagal
ginjal. Terlebih bila sebelumnya orang yang minum obat tersebut sudah bermasalah dengan ginjalnya.
Tiga bulan pemakaian obat diet bisa menyebabkan seseorang terganggu ginjalnya. Meskipun data pasti tidak dapat diketahui, beberapa pasien yang pernah ditemui mengaku kalau ginjalnya rusak karena penggunaan obat penurun berat badan.
Diakui oleh para pakar bahwa penggunaan obat diet kadang tidak terkontrol dikarenakan pasien
tidak mengikuti petunjuk dokter dan menjadi penyebab gagal ginjal.
Obat yang mengandung jati belanda misalnya, dapat membuat diare karena fungsinya memang
sebagai pencahar. Sesuai dengan fungsinya, obat tersebut mengakibatkan tidak terbentuknya tinja atau feses. Kotoran menjadi encer dan penyerapan
makanan terganggu. Pada jaman dulu obat pencahar diberikan enam bulan atau setahun sekali
bila ada masalah. Hal ini dimaksudkan supaya
usus bersih terus. Nmaun, sekarang pemberian obat pencahar dilakukan secara berbeda, menjadi bahan yang dikonsumsi harian. Akibatnya, usus tidak punya kesempatan untuk meregenerasi. Hasilnya, dinding usus akan mengalami
kemunduran. Selain itu, bisa terjadi iritasi pada usus besar. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan terjadinya kanker pada usus. Inilah
efek berantai yang akan terjadi sampai pada akhirnya menjadi penyebab gagal ginjal.
Selain pencahar, obat jenis diuretik atau pelancar kencing juga berpengaruh terhadap kesehatan
ginjal dan merupakan awal penyebab gagal ginjal. Obat diuretik yang sering juga digunakan sebagai obat penurun berat badan, sebenarnya “memeras” air yang membuat keadaan dehidrasi sehingga
tubuh kekurangan cairan yang dapat memberikan efek pada ginjal dan organ lainnya. Bila digunakan
tidak wajar, air yang dikeluarkan terus menerus akan membuat ginjal “kering” dan rusak. Ginjal
yang banyak terbebani, apalagi kalau sudah rusak, juga akan mengganggu liver. Pada akhirnya,
kerusakan yang terjadi akan terus merembet keberbagai tempat.

4. Pain Killer
    a. Obat pereda rasa nyeri
Obat pereda rasa nyeri banyak sekali digunakan oleh masyarakat, mulai dari untuk sakit kepala, sakit perut karena menstruasi, sampai dengan sakit gigi. Bahkan sudah menjadi suatu kebiasaan, begitu ada yang sakit, langsung saja minum obat pereda rasa nyeri. Sungguh kondisi yang sangat memprihatinkan. Penyebab gagal ginjal yang cukup umum, namun tidak banyak disadari.
Mengkonsumsi obat-obatan pereda rasa nyeri yang mengandung ibuprofen secara berlebihan maupun dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan timbulnya nefritis intersitialis, yaitu peradangan
ginjal yang dapat mengarah pada gagal ginjal. Jika anda mengalami gangguan fungsi ginjal dan
sedang mengkonsumsi obat-obatan secara rutin, coba selalu konsultasikan dengan dokter. Untuk obat baru, konsultasikan dengan dokter bila Anda
mengalami gejala-gejala tertentu.

     b. Obat-obatan Terlarang
Bahwa obat-obatan terlarang tidak bisa dikonsumsi secara bebas tanpa petunjuk dokter, tp masih juga dikonsumsi bebas bahkan menjadi kecanduan. Ini merupakan salah satu penyebab gagal ginjal.
Penyalahgunaan obat-obatan, seperti heroin atau kokain, dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal yang dapat mengarah pada gagal ginjal. Ginjal merupakan organ utama dalam sistem pengeluaran metabolisme obat.

Obat-obatan yang dapat membuat fly, seperti ekstasi atau amfetamin, juga dapat memberi pengaruh serupa. Obat-obatan jenis ekstasi akan membuat orang sulit tidur. Karena tidak bisa tidur, pembakaran energi pun akan berjalan terus. Karena itu, obat-obatan jenis ini tidak dianjurkan, bahkan dilarang keras.
Amfetamin bisa mempengaruhi ginjal. Amfetamin dapat menyempitkan pembuluh darah. Dengan begitu, darah yang bergerak ke ginjal juga akan
berkurang. Akibatnya, ginjal akan kekurangan asupan makanan dan menjadi penyebab gagal ginjal.
Penggunaan obat diet yang salah dan tanpa pentunjuk dokter bisa menjadi penyebab gagal
ginjal. Terlebih bila sebelumnya orang yang minum obat tersebut sudah bermasalah dengan ginjalnya.

Semua obat anestesi akan
dikeluarkan melalui ginjal sehingga dapat menyebabkan toksik pada ginjal terutama yang mengalami penurunan fungsi.
Penderita penurunan fungsi ginjal lebih peka terhadap beberapa obat sehingga perlu dilakukan
penyesuaian dosis. Perubahan dosis yang paling sering dilakukan adalah dengan menurunkan dosis
atau memperpanjang interval pemberian obat, atau kombinasi keduanya. Pada penderita penurunan fungsi ginjal lebih dipilih obat anestesi inhalasi
karena pengeluaran hasil metabolismenya melalui
pernafasan.

2. Suplemen Berenergi
    Suplemen berenergi sekarang ini sedang marak-maraknya, bahkan kita bisa membelinya dimanapun dan ada berbagai merk yang
ditawarkan di pasaran. Solusi kurang energi, lemah, letih, dan lesu adalah minuman suplemen
berenergi. Pola pikir itulah yang sekarang melekat pd masyarakat.
Berolahraga dan memakan makanan yang bergizi adalah cara untuk mengimbangi kegemaran Anda mengkonsumsi minuman suplemen berenergi.
Hati-hati mengonsumsi minuman
suplemen, bila diminum kontinu tiga tahun dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan menjadi penyebab gagal ginjal.

Paling tidak hal itu terbukti dari penelitian :

Alfiah Kurnia,
Jurusan Pendidikan Biologi
FKIP, UMS Solo
Peringkat I Lomba Ilmiah
Mahasiswa Beprestasi 2002
Kopertis VI Jateng

Penelitian dilakukan dengan memberikan minuman suplemen Extra Joss kepada tikus putih.

Tikus putih dibagi menjadi enam kelompok dengan perlakuan berbeda-beda :

• Kelompok 1
   Tidak diberi minuman suplemen
   sebagai pengontrol.
• Kelompok 2
  Diberi minuman suplemen Extra
  Joss 0,01 mg/kg BB/hari.
• Kelompok 3
  Diberi minuman suplemen Extra
  Joss 0,02 mg/kg BB/hari.
• Kelompok 4
  Diberi minuman suplemen Extra
  Joss 0,03 mg/kg BB/hari.
• Kelompok 5
  Diberi minuman suplemen Extra
  Joss 0,04 mg/kgBB/hari
• Kelompok 6
  Diberi minuman suplemen Extra
  Joss 0,05 mg/kgBB/hari.

Ukuran minuman suplemen pada tikus putih itu dikonversikan dengan ukuran lambung manusia.
Bila manusia setiap hari minum sebungkus, sama dengan 0,01 mg pada tikus per hari.
Respons tikus putih :
• Setelah diberi minuman suplemen
  Extra Joss tersebut memang
  tampak lebih aktif ketimbang tikus
  kontrol yang tidak diberi minuman
  suplemen.
  Terlebih yang ditetesi minuman
  suplemen 0,05 mg, respons yang
  ditampakkan menjadi hiperaktif.
  ''Sebab, Extra Joss mengandung
  berbagai bahan, seperti taurin,
  kafein, ginseng, madu, ribofiavin,
  atau vitamin B2, thiamin atau
  vitamin B1, dan inositol. Zat-zat
  itulah yang kemudian
  merangsang sistem pusat saraf
  dan meningkatkan kinerja otot.
  Jadinya lebih aktif.''
• Pada tikus putih yang ditetesi
  0,03 mg ternyata disertai gejala
  lain, yaitu kerontokan pada
  bulunya. Terlebih pada tikus
  dengan perlakuan 0,05 mg/kgBB
  hari. Tidak Mengantuk Fenomena
  tersebut selaras dengan hasil
  observasi yang dilakukan
  terhadap para pengguna Extra
  Joss. Setelah mengonsumsi
  mereka merasakan tubuhnya
  menjadi lebih fit, fresh, tidak
  mengantuk. ''Dengan demikian,
  dapat mengerjakan tugas atau
  pekerjaan yang luar biasa.''
• Perilaku hiperaktif pada kelompok
  perlakuan dengan dosis 0,05mg,
  bila dikategorikan ke manusia
  dapat dikatakan manusia
  mengalami gangguan pada
  organ-organ vital tubuh, seperti
  jantung, otak, saraf, dan hati.
  Hasil penelitian menunjukkan,
  glomerulus tikus putih yang diberi
  perlakuan Extra Joss mulai 0,01 -
  0,05 mg/kgBB/hari tiga bulan
  mengalami kerusakan piknosisi
  dan nekrosis .
  Yang paling parah adalah
  kelompok perlakuan Extra Joss
  0,05 mg/kgBB/hari, karena
  glomerulus mereka mengalami
  piknosisi (sel mati), nekrosis
  total (inti sel mengalami
  kehancuran), dan kapsula
  bowman berongga.
  Kondisi serupa juga terjadi pada
  tubulus kontortus , sebab
  kerusakan pada dua sel ginjal
  itulah hingga mengakibatkan
  gagal ginjal. Gejala itu
  ditunjukkan setelah hari ke-35,
  bila dikonversikan dengan
  manusia 35 bulan atau sekitar
  tiga tahun. Dengan menggunakan
  fotomikroskopi diperbesar 400
  kali, kerusakan pada organ vital
  yang dapat menyaring racun itu
  terlihat jelas.
  ''Itu sesuai dengan perhitungan
  konversi umur manusia 60 tahun,
  sedangkan tikus dua tahun.''

Berdasarkan penelitian itu, dia mengimbau konsumen untuk lebih berhati-hati mengonsumsi
minuman suplemen. Tak terbatas pada Extra Joss saja, tapi juga minuman suplemen lain yang
memiliki kandungan serupa.

''Kenapa saya memilih Extra Joss, karena itu yang paling populer dibandingkan dengan yang lain.
Terutama saat Piala Dunia 2002.''
Dia menjelaskan, lebih baik memperbanyak minum air putih saat tubuh merasa lemah. Itu lebih aman ketimbang harus mengonsumsi minuman
suplemen, lantaran pada dasarnya obat merupakan racun bagi tubuh manusia.

By Agus Priyono.
Diambil dr berbagai sumber
Semoga b'manfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajarlah ketenangan, kehormatan diri dan bersikaplah rendah hati kepada yg mengajar kamu.