SHOLAT WAJIB
Penulis : Agus Priyono
27 Mei 2016, 09.00 WIB
Penulis : Agus Priyono
27 Mei 2016, 09.00 WIB
1. Niat
Berdiri tegak, menghadap kiblat
dan berniat ikhlas karena Allah.
Dalam HPT hanya disebutkan
bahwa “bila kamu hendak
menjalankan shalat, maka
bacalah: "Allahu Akbar" , dengan
ikhlas niatmu karena Allah
seraya mengangkat kedua belah
tanganmu sejurus bahumu,
mensejajarkan ibu jarimu pada
daun telingamu.”
Dalam kitab himpunan Putusan
Tajrih Muhammadiyah, pada
pembahasan masalah shalat,
di awali dengan beberapa dalil,
baik al-Qur‘an dan hadis.
Ada satu dalil hadist yang
diletakkan dalam pendahuluan
HPT Muhammadiah bab Shalat,
yakni Hadits dari Malik bin
Huwairits RA. bahwa Rasulullah
SAW Bersabda, yang artinya :
"Shalatlah kamu sebagaimana
kamu melihat aku melakukan
shalat". (HR. al-Bukhari).
Hadist tersebut menjadi salah
satu dasar bagi Muhammadiyah
bahwa niat dalam shalat tidak
perlu dilafalkan. Karena memang
tidak ada dalil yg memerintahkan
atau tidak ada peristiwa di mana
para shahabat Nabi melihat
Nabi Muhammad melafalkan niat
dalam shalat.
Dalam HPT juga disebutkan dalil
hadis shahih yang diriwayatkan
oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi,
yang artinya :
"Kunci (pembuka) shalat itu
wudlu, permulaannya takbir dan
penghabisannya salam".
Juga hadis shahih dari Ibnu
Majah yang dishahihkan oleh
Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban
dari hadis Abi Humaid Sa'idi
bahwa Rasulullah,jika shalat ia
menghadap ke Qiblat dan
mengangkat kedua belah
tangannya dengan membaca
"Allahu Akbar".
Niat sholat itu sesuatu yang
wajib hukumnya dalam shalat
menurut Muhammadiyah.
Hal ini didasaarkan firman Allah
surah al-Bayyinah 6 :
"Dan tidaklah mereka diperintah
melainkan supaya menyembah
kepada Allah dengan ikhlas
kepadaNya daam menjalankan
Agama".
Juga hadis rasulullah:
“Sesungguhnya (sahnya) amal itu
tergantung kepada niat."
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Namun Muhammadiyah tidak
memberikan pedoman kepada
warganya untuk melafalkan niat.
Muhammadiyah menyatakan
bahwa niat itu bukan amalan
anggota tubuh.
Rasulullah memisahkan antara
amalan-amalan anggota tubuh
dengan niat, bahwa niat itu yang
menggerakkan tubuh untuk
beramal.
Oleh karena itu melafalkan niat,
bagi Muhammadiyah bukanlah
sesuatu yang disunnahkan.
Dalil dari fatwa ini jelas, bahwa
melafalkan niat tidak pernah
dilakukan Rasulullah saw.
2. Takbiratul Ihram
اللهُ أكْبَرُ
Alla-hu Akbar
Artinya :
"Allah Maha Besar"
Seraya mengangkat kedua belah
tanganmu sejurus bahumu,
mensejajarkan ibu jarimu pada
daun telingamu
Lalu letakkanlah tangan kananmu
pada punggung telapak tangan
kirimu di atas dadamu.
3. Membaca Do’a Iftitah
اَللّهُمَّ باَعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَاياَيَ كَمَا باَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
اَللّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَاياَ كَماَ يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ
اَللّهُمَّ اغْسِلْ خَطَاياَيَ باِلْماَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.
Allaahumma baa’id bainii
wabainaa khotoo yaa ya kamaa
baa ‘adta bainal masyriqi
wal maghrib.
Allaahumma naqqinii minal
khotoo yaa kamaa yunqqots
tsaubul abyadhuu minaddanas.
Allaahummaghsil khotoo yaa ya
bil maa i wats tsalji walbarod.
Artinya :
“Ya Allah, jauhkanlah antara
diriku dan di antara kesalahan-
kesalahanku sebagaimana
Engkau jauhkan antara timur
dan barat.
Ya Allah, bersihkanlah aku dari
kesalahan sebagaimana
dibersihkannya kain putih dari
kotoran.
Ya Allah, cucilah kesalahan-
kesalahanku dengan air, salju
dan embun.”
4. Membaca Ta’awwud
Berdoa mohon perlindungan
dengan membaca :
أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A’u-dzu billa-hi minasy syaitha-
nir raji-m
Artinya :
''Aku berlindung kepada Allah,
dari Syetan yang terkutuk"
5. Membaca Basmallah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Bismilla-hir rahma-nir rahi-m
Artinya:
"Atas nama Allah,
Maha Pemurah, Maha Pengasih"
6. Membaca Surat Al-Fatihah
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ . الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ . مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَ إِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيْمَ . صِرَاطَ الَّذِيْنَ أنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ المَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ
Alhamdu Lilla-hi rabbil ‘a-lami-n.
Arrahma-nir rahi-m.
Ma-liki yawmid di-n.
Iyya-ka na’budu wa iyya-ka
nasta’i-n.
Ihdinash shira-thal mustaqi-m.
Shira-thal ladzi-na an’amta
‘alaihim ghairil maghdlubi
‘alaihim waladldla-lin
Artinya:
Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam, Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang, Yang
menguasai hari pembalasan.
Hanya kepada Engkaulah kami
menyembah dan hanya kepada
Engkaulah kami moho
pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) jalan orang-orang yang
telah Engkau anugerahkan
ni'may kepada mereka; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai
dan bukan (pula jalan) mereka
yang sesat.
7. Membaca Ta’min
آمِيْن
A-mi-n
Artinya :
Kabulkanlah permohonanku
8. Membaca surat
9. Takbiratul Ihram
اللهُ أكْبَرُ
Alla-hu Akbar
Artinya :
"Allah Maha Besar"
10. Ruku’
Ketika ruku’ mengucapkan :
سُبْحَانَ رَبِّيَ العَظِيْمِ
"Subhana Rabbiyal adzim."
Artinya :
“Mahasuci Robbku Yang Maha
Agung” (3x)
(HR. Ahmad, Abu Daud & Ibnu
Majah)
Atau
"Subhana Rabbiyal adzimi
wabihamdih."
Artinya :
“Mahasuci Robbku Yang Maha
Agung, dan dgn memuji-Nya”
(3x)
(HR Abu Daud, Daruquthni,
Ahmad & Thabrani).
Atau
"Subhanaka allahumma
rabbana wabihamdika
Allahummaghfirli."
Artinya :
“Mahasuci Engkau, ya Allah dan
dengan memuji Engkau,
ya Allah ampunilah aku.”
🔼Rasulullah SAW m'perbanyak
doa ini dalam ruku dan
sujudnya.
🔼Tata Cara Ruku
Rasulullah SAW meletakkan
kedua telapak tangannya pada
kedua lututnya.
Kedua telapak tangan Beliau
SAW tampak menekan kedua
lututnya (seakan-akan
mencengkram keduanya).
Beliau SAW merenggangkan
jari-jarinya sampai tulang
belakang menjadi mapan
ditempatnya.” (HR Ibnu
Khuzaimah & Ibnu Hibban).
Beliau SAW merenggangkan
kedua sikunya dari lambungnya.
Ketika ruku Beliau SAW
membentangkan & meluruskan
punggungnya, Rasulullah SAW
tidak membungkuk terlalu
kebawah dan tidak pula
mendongakkan terlalu keatas.
Akan tetapi tengah-tengah di
antara keduanya
🔼Ruku Wajib Thumaninah
Beliau RasulullahSAW dengan
thumaninah (tenang) dan
memerintahkan demikian.
Sabda Beliau SAW
”Sempurnakanlah ruku dan
sujudmu. Demi jiwaku yang
berada dalam genggamanNya,
sesungguhnya aku benar-benar
melihat kamu dari balik
punggungku saat kamu ruku
dan sujud.”
(HR Bukhari & Muslim).
11. I’tidal
Mengangkat kepala dari ruku’,
seraya mengucapkan :
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
"Sami'allahu liman hamidah."
Artinya :
“Allah mendengar orang yang
memuji-Nya.”
seraya mengangkat kedua
tangan setinggi pundak.
Setelah mengangkat kepala,
mengucapkan :
"Allahumma rabbana lakal
hamdu mil-ussamawati,
wamil-ul ardhi, wamil-u ma
syi'ta min syai'in ba'du."
Artinya :
“Ya Rabb kami, bagi-Mu pujian
dgn sepenuh langit, sepenuh
bumi dan sepenuh apa saja
yang Engkau kehendaki.”
atau
رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ
Rabbana- walakal hamdu
Artinya :
”Wahai Tuhan kami dan segala
puji hanyalah milik-Mu”
atau
رَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ
Robbanaa walakal hamdu,
hamdan katsiiran, thayyiban
mubaarokan fiihi.
Artinya :
Ya Tuhan kami, bagimu segala
puji, pujian yang banyak dan
baik.
▶ Bangun dari Ruku
Rasulullah SAW bangkit dari
ruku sambil mengucapkan
”Sami allahu liman hamidah”
(Allah mendengar orang yang
memujiNya”)
(HR Bukhari & Muslim).
Ketika berdiri dengan tegak
Beliau mengucapkan :
”Rabbanaa walakal hamdu”
(”Wahai Tuhan kami dan segala
puji hanyalah milik-Mu”)
(HR Bukhari dan Ahmad)
12. Sujud
سُبْحَانَكَ رَبِّيَ الأعْلَى
Subha-naka rabbiyal a’la) 3x
Artinya :
"Maha Suci Tuhan Yang Maha
Tinggi"
atau
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى
Subhaanaka allaahuma
robbanaa wabihamdika
allaahumaghfirlii.
Artinya :
“Segala puji bagi-Mu, Ya Allah
Tuhan kami, dan dengan
memuji-Mu ya Allah ampunilah
aku”.
13. Duduk antara dua sujud
اللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَاهْدِنِيْ
وَارْزُقْنِيْ
Alla-hummagh firli- war hamni-
waj burni- wahdini- war zuqni
Artinya :
“Ya Allah ampunilah aku,
kasihanilah aku, cukupilah aku,
tunjukilah aku, dan berilah rizki
untukku”.
14. Duduk At-tahiyatul awal
atau At-tahiyatul akhir
التَّحِيَّاتُ للهِ وَ الصَّلَوَاتُ وَ الطَّيِّبَاتُ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أيُّهَا النَّبِيُّ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ . السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَ عَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أشْهَدُ أنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَ أشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ .
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ. إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Attahiyya-tu Lilla-hi wash
shalawa-tu wath thayyiba-tu
was sala-mu ‘alaika ayyuhan
nabiyyu wa rahmatulla-hi wa
baraka-tuh.
Assala-mu ‘alaina- wa ‘ala
‘iba-dilla-hish sha-lihi-n.
Asyhadu alla- ila-ha illalla-h
wa asyahadu anna
muhammadan ‘abduhu
wa rasu-luh.
Artinya :
“Segala kehormatan,
kebahagiaan dan kebagusan
adalah kepunyaan Allah,
Semoga keselamatan bagi
Engkau, ya Nabi Muhammad,
beserta rahmat dan
kebahagiaan Allah.
Mudah-mudahan keselamatan
juga bagi kita sekalian dan
hamba-hamba Allah yang
baik-baik.
Aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan melainkan Allah dan aku
bersaksi bahwa Muhammad itu
hamba Allah dan utusan-Nya”.
Do’a Shalawat Kepada Nabi
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى آلِ اِبْرَاهِيْمَ . وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ آلِ اِبْرَاهِيْمَ . إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ .
Alla-humma shalli ‘ala
Muhammad wa ‘ala a-li
Muhammad kama- shallaita
‘ala ibra-hi-ma wa ‘ala a-li
ibra-hi-m.
Wa ba-rik ‘ala Muhammad
wa a-li muhamad kama-
ba-rakta ‘ala ibra-hi-m wa a-li
ibra-hi-m.
Innaka hami-dum maji-d
Artinya :
“Ya Allah, limpahkanlah
kemurahan-Mu kepada
Muhammad dan keluarganya,
sebagaimana Kau telah
limpahkan kepada Ibrahim dan
keluarganya, berkahilah
Muhammad dan keluarganya
sebagaimana Kau telah berkahi
Ibrahim dan keluarganya.
Sesungguhnya Engkau yang
Maha Terpuji dan Maha Mulia”.
15. Salam
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
Assala-mu ‘alaikum wa
rahmatulla-hi wa Baraka-tuh.
Assala-mu ‘alaikum wa
rahmatulla-hi wa Baraka-tuh
Artinya :
“Berbahagialah kamu sekalian
dengan rahmat dan berkah
Allah”.
Do'a Sesudah Tasyahud Awal
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْماً كَثِيراً وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ. فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Allahumma innii dzolamtu nafsii
dzulman katsiiro, wa laa
yaghfirudz dzunuuba illaa anta
faghfir lii maghfirotan min 'indika
warhamnii, innaka antal
ghofuurur rohiim.
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya aku
telah menzalimi diriku dengan
kezaliman yang banyak.
Tiada sesiapa yang dapat
mengampunkan dosa-dosa
melainkan Engkau, maka
ampunilah bagiku dengan
keampunan dariapda-Mu dan
rahmatilah aku.
Sesungguhnya Engkau Maha
Pengampun lagi Maha
Penyayang."
Do’a Sesudah Tasyahud Akhir
اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ, وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ, وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَمَاتِ, وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma innii a’uudzubika
min ‘adzaabi jahannam. Wamin
‘adzaabil qobri. Wamin fitnatil
mahyaa walmamaati. Wamin
syarri fitnatil masiihiddadjaal.
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya aku
telah menzalimi diriku dengan
kezaliman yang banyak.
Tiada sesiapa yang dapat
mengampunkan dosa-dosa
melainkan Engkau, maka
ampunilah bagiku dengan
keampunan dariapda-Mu dan
rahmatilah aku.
Sesungguhnya Engkau Maha
Pengampun lagi Maha
Penyayang."
Sumber :
Bacaan Sholat
Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah
Bacaan Sholat
Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Rasulullah SAW bersabda : “sholatlah seakan-akan engkau
sedang melihat Tuhan atau Tuhan sedang melihatmu”
( Rukun Ihsan )