Jumat, 05 Februari 2016

Khitan

Sirkumsisi / Circumcision

Pengertian :
Yaitu tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan penis atau preputium.
Menurut Basuki (2010) sirkumsisi adalah membuang prepusium sehingga glans penis menjadi terbuka.

Tujuan :
- Sebagai pelaksanaan ibadah agama/ritual
- Bertujuan medis, untuk menjaga higiene
  penis dari smegma dan sisa-sisa urine.
- Bertujuan untuk membersihkan penis dari
  berbagai kotoran penyebab penyakit yang
  mungkin melekat pada ujung penis yang
  masih ada preputiumnya.

Tahun 1999, Akademi Pediatri Amerika menyatakan bahwa sirkumsisi yang dilakukan pada bayi baru lahir mempunyai beberapa keuntungan, yakni mencegah terhadap timbulnya :
1. Infeksi saluran kemih (ISK) berat
2. Kanker penis
3. Infeksi Human
    Immunodeficiency Virus (HIV)
4. Dermatosis penis (Lichen Planus
    dan Eczema)
5. Infeksi pada prepusium dan
    glans penis (Balanopostitis) dan
    Fimosis

Prinsip dasar tindakan sirkumsisi
Dalam melakukan sirkumsisi harus diingat beberapa prinsip dasar, yaitu :
1. Asepsis
2. Pengangkatan kulit secara
    adekuat
3. Hemostasis yang baik
4. Kosmetik

Indikasi Medis Sirkumsisi :
1. Fimosis/Phimosis
    Merupakan kondisi dimana kulit
    yang melingkupi kepala penis
    (glans penis) tidak bisa ditarik ke
    belakang utk membuka seluruh
    bagian kepala penis (kulup,
    prepuce, preputium, foreskin,).
    Preputium terdiri dari dua lapis,
    bagian dalam dan luar, sehingga
    dapat ditarik ke depan dan
    belakang pada batang penis.
    Pada fimosis, lapis bagian dalam
    preputium melekat pada glans
    penis. Kadangkala perlekatan
    cukup luas sehingga hanya
    bagian lubang untuk berkemih
    (meatus urethra externus) yang
    terbuka dan kadang sampai
    mengakibatkan tersumbatnya
    meatus urethra externus
    sehingga bayi dan anak jadi
    kesulitan dan kesakitan saat
    kencing.
    Terjadinya Fimosis :
  - Fimosis Kongenital
    ( kelainan bawaan, true phimosis )
    Kulit preputium selalu melekat
    erat pada glans penis dan tidak
    dapat ditarik ke belakang pada
    saat lahir, namun seiring
    bertambahnya usia serta
    diproduksinya hormon dan faktor
    pertumbuhan, terjadi proses
    keratinisasi lapisan epitel dan
    deskuamasi antara glans penis
    dan lapis bagian dlm preputium
    sehingga akhirnya kulit
    preputium terpisah dari glans
    penis.
    Hanya sekitar 4% bayi yang
    seluruh kulit preputiumnya dapat
    ditarik ke belakang penis pada
    saat lahir, namun mencapai 90%
    pada saat usia 3 tahun dan
    hanya 1% laki-laki berusia 17
    tahun yang masih mengalami
    fimosis kongenital. Walaupun
    demikian, penelitian lain
    mendapatkan hanya 20% dari
    200 anak laki-laki berusia 5-13
    tahun yang seluruh kulit
    preputiumnya dapat ditarik ke
    belakang penis.
  - Fimosis Didapat
    (fimosis patologik)
    Hal ini berkaitan dgn kebersihan
    (higiene) alat kelamin yg buruk,
    peradangan kronik glans penis
    dan kulit preputium
    (balanoposthitis kronik), atau
    penarikan berlebihan kulit
    preputium (forceful retraction)
    pada fimosis kongenital yang
    akan menyebabkan
    pembentukkan jaringan ikat
    (fibrosis) dekat bagian kulit
    preputium yang membuka.
    Gejala utama yg terjadi adalah :
    _Penis membesar dan
      menggelembung akibat
      tumpukan urine
    _Biasanya bayi menangis dan
      mengejan saat BAK karena
      timbul rasa sakit.
    _Kulit penis tak bisa ditarik
      kearah pangkal ketika akan
      dibersihkan
    _Air seni keluar tidak lancar.
      Kadang menetes dan kadang
      memancar dengan arah yang
      tidak dapat diduga. 



2. Parafimosis / Paraphimosis
    Merupakan kebalikan dari
    fimosis dimana kulit preputium
    setelah ditarik ke belakang
    batang penis tidak dapat
    dikembalikan ke posisi semula
    (ke depan batang penis)
    sehingga penis menjadi terjepit
    ( prepusium penis sangat ketat
    sehingga tidak dpt dikembalikan
    ke posisi semula)
    Pada kasus Parafimosis adalah
    tindakan yang harus segera
    dikerjakan untuk menyelamatkan
    glans atau bagian distal dari
    jeratan penis. Tindakan yang
    yang dilakukan bisa berupa
    dosumsisi saja utk melepaskan
    cincin penjerat oleh berupa
    prepusium penis yang teretraksi
    ke daerah proksimal.
2. Balanitis Rekuren
    Yaitu radang pada penis / infeksi glans penis
    (balanitis) yang berulang-ulang
3. Kondiloma Akuminata
    Yaitu lesi seperti jengger ayam yang memiliki
    tonjolan-tonjolan dan terdapat di bawah
    prepusium atau pada kulit di daerah perianal
4. Adanya smegma


5. Karsinoma Skuamosa
    Prepusium, yaitu sejenis kanker
    pada daerah prepusium.

Kontraindikasi Medis Sirkumsisi
Sirkumsisi tidak boleh dilakukan pada penderita :
1. Hipospadia
     Yaitu malformasi kongenital pada uretra/
     kelainan bawaan lahir pada anak laki-laki,
     yang dicirikan dengan letak abnormal
     lubang kencing tidak di ujung kepala penis
     seperti layaknya tetapi berada lebih
     bawah/lebih pendek.

     Letak lubang kencing abnormal
     bermacam-macam :
     _Tipe Glanular
       Terletak pada kepala penis
       namun tidak tepat di ujung.
     _Tipe Koronal)
       Lubang kencing pada leher
       kepala penis.
     _Tipe Penil
       Lubang kencing pd batang
       penis
     _Tipe Penoskrotal
       Lubang kencing pd perbatasan
       pangkal penis dan kantung
       kemaluan
     _Tipe Skrotal
       Lubang kencing pada kantung
       kemaluan
     _Tipe Perineal
       Lubang kencing daerah antara
       kantung kemaluan dan anus
     Hipospadia dikoreksi dengan
     tindakan operasi yg dikerjakan
     dgn 1 atau 2 tahap, semuanya
     membutuhkan kelebihan kulit
     tudung kpl penis (preputium )
     utk rekonsuksi saluran kencing
     baru.
     Oleh karena itu, pada setiap
     bayi yang menderita hipospadia
     tidak boleh dilakukan khitan
     ( sirkumsisi ).
     Bentuk penis setelah operasi
     hipospadia sudah serupa dgn
     bentuk penis setelah khitan.
2. Epispadia
    Epispadia adalah suatu kelainan
    bawaan pada bayi laki-laki,
    dimana lubang kencing terdapat
    di bagian punggung penis atau
    saluran kencing terbuka
    sepanjang punggung penis


    Terdapat 3 jenis epispadia :
    _Lubang uretra terdpt di puncak
      kepala penis
    _Seluruh uretra terbuka di
      sepanjang penis
    _Seluruh uretra terbuka dan
      lubang kandung kemih terdapat
      pada dinding perut.
    Penanganan epispadia adalah
    degan rekonstruksi saluran
    kencing yang dilakukan oleh ahli
    bedah urologi
3. Chordee/Korde
    Chordee, yaitu  jaringan fibrosa yg
    mengelilingi meatus & membentang hingga
    ke glans penis, teraba lebih keras dari
    jaringan sekitarya.
4. Megalouretra
     Yaitu uretra yang terlalu besar
5. Webbed Penis
     Yaitu adanya jaringan antara penis dan rafe
     skrotum sehingga penis dan skrotum
     menjadi gandeng.
     Kulit prepusium pada kelainan
     penis / uretra merupakan bahan
     yang sangat penting untuk
     rekonstruksi uretra (uretroplasti)
     sehingga tidak boleh dilakukan
     sirkumsisi.

6. Buried Penis/ Penis Tenggelam
     Buried Penis adalah keadaan
     dimana penis tenggelam dalam
     lemak sekitar penis.
     Hal ini akibat kegemukan pada
     anak.

 
     Buried penis diklasifikasikan
     menjadi parsial atau komplit.
     Waktu yang baik untuk tindakan
     sunat pada anak dengan buried
     penis komplit adalah masa awal
     pubertas, dimana batang penis
     mulai membesar karena
     pengaruh hormon testoteron
     yang mulai diproduksi sehingga
     kepala penis sudah mulai
     menonjol keluar lemak
     sekitarnya.
     Buried penis parsial dapat
     dilakukan dengan teknik khitan
     pada umumnya, namun selama
     proses penyembuhan jaringan
     lemak disekitar penis baiknya
     ditekan2 agar kepala penis
     muncul dan luka pasca sunat
     tetap longgar
7. Bleeding Diarthesis
     (kelainan pembekuan darah) merupakan
     kontraindikasi relatif untuk
     tindakan ini.

Kelainan seperti tersebut diatas :
- Konsulkan kepada ahli bedah
- Bila ada infeksi pada kulit penis
  dan sekitarnya lebih baik
  disembuhkan dulu, dan bila
  keadaan umum kurang baik harus
  diperbaiki.

Teknik Sirkumsisi / Circumcision :

TEKNIK KONVENSIONAL DORSUMSISI
( Dorsal Slit Operation )


Teknik Dorsumsisi adalah teknik sirkumsisi dengan cara memotong preputium pada bagian dorsal pada jam 12 sejajar sumbu panjang penis ke arah proksimal, kemudian dilakukan pemotongan sirkuler kekiri dan kekanan sejajar sulcus coronarius.
Keuntungan :
1. Kelebihan kulit mukosa bisa diatur
2. Resiko menyayat/memotong penis lebih kecil
3. Mudah mengatur panjang pendek pemotongan
     mukopsa
4. Tidak melukai glan dan frenulum
5. Pendarahan bisa cepat diatasi
6. Baik untuk penderita fimosis/paraphimosis.
7. Baik untuk pemula.(tehnik yang paling aman)
Kerugian :
1. Pendarahan relatif lebih banyak.
2. Teknik sulit dan lebih rumit
3. Insisi sering tidak rata, tidak simetris.
4. Waktu lebih lama.

Persiapan :
Setelah fisik dan mental dipersiapkan, informed consent didapat dari penderita atau keluarganya, disiapkan alat-alat :
1. Sarung tangan steril 2 pasang
2. Kasa steril
3. Disinfektan, spt povidone iodine
4. Klem untuk disinfeksi
5. Doek lubang steril
6. Spuit 2.5 atau 5 cc steril
7. Lidokain untuk anestesi infiltrasi
8. 2 atau 3 klem lurus
9. 2 atau klem arteri kecil
10. Sonde
11. Gunting jaringan
12. Gunting benang
13. Benang bedah yang cepat
       diserap, misalnya plain catgut
       3/0 secukupnya
14. Jarum jahit cutting lengkungan
       ½, atau lebih baik bila ada
       dengan jarum jahit a-traumatic
       cutting
15. Needle holder
16. Pinset
Prosedur :
1. Disinfeksi penis dan sekitarnya
    dengan cairan disinfeksi
2. Persempit lapangan tindakan
    dengan doek lubang steril
3. Lakukan anestesi infiltrasi
    subkutan dimulai dari pangkal
    penis melingkar.
    Bila perlu tambahkan juga pada
    daerah preputium yang akan
    dipotong dan daerah ventral
4. Tunggu 3 – 5 menit dan yakinkan
    anestesi lokal sudah bekerja
    dengan mencubitkan pinset
5. Bila didapati phimosis, lakukan
    dilatasi dengan klem pd lubang
    preputium, lepaskan
    perlengketannya dengan glans
    memakai sonde atau klem
    sampai seluruh glans bebas.
    Bila ada smegma, dibersihkan.
6. Jepit kulit preputium sebelah
    kanan dan kiri garis median
    bagian dorsal dgn 2 klem lurus.
    Klem ketiga dipasang pada garis
    tengah ventral.
    (Prepusium dijepit klem pada
    jam 11, 1 dan jam 6 ditarik ke
    distal)
7. Gunting preputium dorsal tepat
    digaris tengah (diantara dua
    klem) kira-kira ½ sampai 1 cm
    dari sulkus koronarius
    (dorsumsisi), buat tali kendali.
    Kulit Preputium dijepit dengan
    klem bengkok dan frenulum
    dijepit dengan kocher 1.
    Pindahkan klem (dari jam 1 dan
    11 ) ke ujung distal sayatan
    (jam 12 dan 12’)
    Insisi meingkar kekiri dan
    kekanan dengan arah serong
    menuju frenulum di distal penis
    (pada frenulum insisi dibuat agak
    meruncing (huruf V), buat tali
    kendali.
    - Cari perdarahan dan klem, ikat
      dengan benang plain catgut
      yang disiapkan.
    - Setelah diyakini tidak ada
      perdarahan (biasanya
      perdarahan yang banyak ada di
      frenulum) siap untuk dijahit.
      Penjahitan dimulai dari dorsal
      (jam 12), dengan patokan klem
      yang terpasang dan jahitan
      kedua pada bagian ventral
      (jam 6). Tergantung banyaknya
      jahitan yang diperlukan,
      selanjutnya jahitan dibuat
      melingkar pada jam 3,6, 9,12
      dan seterusnya.
8. Luka ditutup dengan kasa atau
    penutup luka lain, dan diplester.
    Lubang uretra harus bebas dan
    sedapat mungkin tidak terkena
    urine


Anestesi



Sircumsisi pada umumnya menggunakan anestesi lokal, teknik anastesi yang dipakai biasanya :
- Infiltrasi
- Blok atau
- Gabungan keduanya.

Anestesi Infiltrasi
Daerah penyuntikan disesuaikan dengan lokasi persarafan penis :
- Berada pada ± jam 11 dan jam 1
- Cabangnya ± di jam 5, jam 7
  serta daerah frenulum.
Lokasi penyuntikan adalah :
- Sekitar ½ – 2/3 proksimal batang
  penis secara subkutis agak
  kedalam sedikit agar obat masuk
  ke tunika albuginea.
- Jarum disuntikan di daerah
  dorsum penis proksimal secara
  sub kutan, gerakkan kekanan,
  aspirasi, tarik jarum sambil
  menginjeksikan cairan anestesi,
  jarum jangan sampai keluar
  kemudian arahkan jaruh ke lateral
  kiri, ulangi seperti lateral kanan.
- Kemudian jarum injeksikan di
  daerah ventral dan lakukan
  infiltrasi seperti diatas sehingga
  pada akhirnya terbentuk Ring
  Block Massage penis, karena obat
  anestesi membutuhkan waktu
  untuk bekerja. Tunggu 3-5 menit
  kemudian dilakukan test dengan
  menjepit ujung preputium dengan
  klem. Apabila belum teranestesi
  penuh ditunggu sampai dengan
  anestesi bekerja kira-kira 3-5
  menit berikutnya.
  Pd batas tertentu bila dipandang
  perlu dapat dilakukan tambahan
  anestesi.

Anestesi Blog
Bertujuan memblok semua impuls sensorik dari batang penis melalui pemblokiran nervus pudendus yang terletak dibawah fasia Buch dan ligamentum suspensorium dengan cara memasukkan cairan anestesi dengan jarum tegak lurus sedikit diatas pangkal penis, diatas simfisis osis pubis sampai menembus fasia Buch.

Obat anestesi
Yang banyak digunakan adalah Lidokain HCL2%, baik yang ditambah adrenalin (Pehacain) ataupun tidak.
Untuk anestesi infiltrasi dapat diencerkan sampai 0,5% dengan aquabides, dimaksudkan untuk mengurangi resiko intoksikasi obat. Dapat pula lidokain dioplos dengan markain dengan perbandingan 50-70 : 30-50, untuk mendapatkan onset cepat dan durasi yang lama.
Reaksi toksik dapat terjadi karena kesalahan penyuntikan sehingga obat masuk ke pembuluh darah atau karena dosis yang terlampau tinggi

Meski bermanfaat, sunat tetap mengandung risiko, terutama pada kondisi-kondisi tertentu :
- Pendarahan
- Infeksi pada luka sunat.
- Gangguan pada saluran kemih.
- Kulit kulup mungkin terpotong
  terlalu pendek/terlalu panjang.
- Sisa kulup dapat menempel
  kembali ke ujung penis sehingga
  perlu operasi kecil sebagai
  penanganan.
- Sensitivitas penis yang telah
  disunat berkurang, sehingga dpt
  berpengaruh pada hubungan
  seksual.
- Sunat dapat menjadi tindakan
  berbahaya jika diterapkan pada
  pasien dengan gangguan
  pembekuan darah.
- Infeksi atau keracunan darah
  (sepsis).


Perawatan luka bisa dilakukan dengan metode :
- Metode terbuka (Open Care )
  Perawatan ini bisa dilakukan bila
  ada jaminan penderita mampu
  menjaga kebersihan luka.
  Setelah diolesi betadine dan salep
  antibiotika biarkan secara terbuka
  (dianjurkan urologi)
- Metode tertutup (Close Care)
  Setelah diberi betadine dan salep
  antibiotika, berikan sufratule
  secara melingkar. Tutup dengan
  kasa steril, ujung kain kasa dipilin
  sebagai tempat fiksasi supra
  pubic dgn menggunakan plester
  (Balutan Suspensorium) atau
  biarkan berbentuk cincin (Balutan
  Ring).

POST OPERATION CARE
Medikamentosa :
1. Analgetika :
    Antalgin 500mg PO 3dd1, Asam
    Mefenamat 500mg PO 3dd1
2. Antibiotika :
    Amoksisilin 500mg PO 3dd1,
    Eritromisin 500mg 3dd1
3. Roboransia :
     Vitamin B Complex,Vitamin C

Edukasi
1. Luka dalam 3 hari jangan kena
    air.
2. Hati hati dgn perdarahan post
    circumsisi, bila ada segera
    kontrol
3. Perbanyak istirahat
4. Bila selesai kencing hapus sisa
    air kencing dgn tisue atau kasa
5. Perbanyak dengan makan dan
    minum yang bergizi
6. Setelah 3-5 hari post circumsisi
    buka perban di rumah segera
    kontrol.

Pada anak, kesuksesan anestesi adalah segalanya karena menyangkut kepercayaan keluarga kepada dokter dan kepercayaan anak pada tim medis selama dan setelah operasi. Anak bisa trauma dan takut menemui dokter setelah sirkum; memberontak selama operasi dan membuat perdarahan serta lokasi bedah menjadi tidak steril; atau membuat peserta khitanan massal lain menjadi cemas dengan teriakan nyerinya.
Untuk itu, sebaiknya dokter memberi perhatian penuh terhadap tindakan awal ini.
Teknik tersebut ternyata sesuai dengan penelitian dan guideline tentang sirkumsisi, berikut lebih lengkapnya :
1. Teknik Blokade Saraf Penis atau
    (Penile block technique) lebih
    baik daripada infiltrasi karena
    anak tidak kesakitan karena
    proses masuknya jarum suntik
    ke penis.
    Teknik ini cukup dengan 2 kali
    pemasukan jarum. Lebih
    memantapkan anestesi bagian
    ventral dan sekitar, teknik ini
    sebaiknya disertai dgn Teknik
    Cincin (Ring technique).
2. Untuk masa kerja anestesi yang
    lebih lama (4-5 jam),
    Zat Anestesi Lokal (ZAL) yang
    dipilih adalah campuran
    Lidocaine 1% dan Bupivacaine
    0.25% dalam jumlah yang sama.
    Apabila tidak tersedia, bisa
    digunakan ZAL Lidocaine 1% dan
    harus tanpa campuran epinefrin
    (Jangan pakai Pehacain dsb)
    karena dapat menimbulkan
    vasokonstriksi dan iskemia
    jaringan.

    Dosis Lidocaine max 0.3ml/kgBB.
    Mudahnya, anak 20 kg pakai 3
    ampul.
    Hal yang penting dan sering terlupa adalah
    memeriksa expire date

3. Teknik penyuntikan
    Penile block technique
    ( Teknik Blokade Saraf Penis )  :
    A. Dewasa :
         Suntik di jam 1 dan 11 pangkal
         penis, tembus fascia Buck,
         masing-masing 2-3 ml.
         Lanjutkan ring technique
    B. Anak :
         Ambil pangkal penis. Suntik di
         jam 2 dan 10. Untuk anak,
         suntikan tegak lurus relatif
         terhadap titik permukaan
         penis. Disuntik 0.5-1.0 cm
         proksimal dari pangkal,
         tembus fascia Buck, masing-
         masing 1 ml.
         Lanjutkan ring technique
    Keterangan :
    Tembus Fascia Buck = sensasi menembus
    kertas

    Ring technique :
    - Jarum jangan ditarik ke luar setelah penile
      block.
    - Masukan infiltrasi subkutan ke bagian
      ventral masing2 sisi hingga dorsal
      secukupnya. Ini akan membuat jaringan
      edema dan menggembung.
    - Masase 20 detik. Diamkan 3-5 menit.
      Sabar pada tahap ini adalah salah satu
      kunci sukses anestesi.
      Tanpa kesabaran, dokter akan melakukan
      injeksi-injeksi infiltrasi lain yg menyakitkan
      dan tidak bermanfaat bagi pasien.

Macam Jenis Khitan / Sunat :
- Khitan anak normal
- Khitan anak dengan kelainan
  ringan seperti fimosis, buried
  penis ringan
- khitan dengan sedasi/anestesia
  bagi :
  ° anak hiperakif
  ° anak takut/phobia
  ° anak dengan gangguan mental
  ° anak dengan autisme
- Khitan usia ekstrim seperti bayi
  baru lahir
- Khitan ulang karena kurang sunat
- Khitan dewasa

Macam Teknik Khitan / Sunat :

Konvensional :
- Setelah pembiusan lokal, kulit
  akan dipotong pada daerah dorsal
  pada jam 12 (dorsumsisi)
  kemudian dipotong melingkar
  (sirkumsisi).
- Kulit dipotong menggunakan
  gunting bedah, perdarahan yang
  timbul dari pembuluh darah akan
  diklem dan diikat
  (proses hemostasis)
- Kulit luar dan mukosa dalam akan
  dijahit
Keuntungan:
- Kemungkinan terpotongnya
  glands penis sangat rendah
- Banyaknya kulit yang diangkat
  paling presisi sehingga hasil
  relatif paling baik
- Semua dokter/tenaga kesehatan
  (seharusnya) dapat melakukan
  teknik ini
- Teknik ini dapat digunakan untuk
  fimosis (kulit preputium
  meyempit)
Kerugian :
- Perdarahan lebih byk dibanding
  teknik lain
- Tindakan lebih lama
- Penyembuhan relatif lebih lama

Khitan
Cauter Kawat Panas / Laser

Istilah awam cauter kawat panas yang beredar di masyarakat adalah khitan laser.
Padahal laser sebenarnya adalah alat pemotong menggunakan gelombang elektromagnet yang diamplifikasi. Harga alat laser asli sangatlah mahal dan tidak digunakan untuk khitan.
- Setelah bius lokal, kulit akan
  dijepit dan ditarik pada jam 12
  dan jam 6 menggunakan klem
  kecil, kelebihan kutit dijepit
  melintang menggunakan klem
  besar dan dipotong dengan kawat
  panas.
Keuntungan:
- Proses lebih cepat karena teknik
  yang lebih simpel
- Perdarahan lebih minim
- Kadang tidak perlu dijahit
Kerugian:
- Resiko terjepit dan terpotongnya
  glands penis paling tinggi
- Hasil lebih sulit diprediksi
- Hari-hari pertama biasanya luka
  membengkak akibat luka bakar.

Khitan Ring/Cincin
- Pada teknik ini tabung plastik kecil
  dimasukkan kedalam kulit penis/
  preputium dan menutupi glands
  penis.
- Cincin penjepit dipasang dari luar
  dan menjepit kelebihan kulit.
- Aliran darah terhenti, dan kulit
  lebih dipotong melingkar.
- Tabung melindungi glans penis
  dari lingkungan luar sehingga rasa
  ngilu karena kepala penis
  bergesekan dengan celana dapat
  dihindari. Air seni mengalir keluar
  dari lubang tabung.
- Setelah didiamkan selama 4-5
  hari, tabung dilepas.
Keuntungan :
- Ngilu akibat gesekan lebih
  minimal karena kepala penis
  tertutup tabung
- Bisa langsung menggunakan
  celana dan aktivitas ringan
- Tidak perlu dijahit
- Penyembuhan relatif lebih cepat
Kerugian :
- Teknik pemasangan perlu skill
  khusus
- Hasil lebih sulit diprediksi
  dibanding konvensional
  (tergantung pengalaman)
- Tabung perlu dibuka lagi (nyeri)
- Sulit untuk pasien fimosis
  (penyempitan kulit preputium)
- Luka melingkar dapat menyempit
  bila ukuran tabung yang
  digunakan lebih kecil dari kepala
  penis



1 komentar:

  1. Maaf Dok... anak saya umur 7 tahun di khitan dgn cutter.. masalah kemudian muncul karena ternyata preputium yg terpotong terlalu panjang (hampir mendekati pangkal penis).. menurut Dokter apa akibat jangka panjangnya?

    BalasHapus

Belajarlah ketenangan, kehormatan diri dan bersikaplah rendah hati kepada yg mengajar kamu.