Laparotomi
1. Definisi Laparotomi
Laparotomi berasal dari dua kata
yaitu laparo dan tomi :
Laparo berati perut/abdomen
Tomi berarti penyayatan
Laparotomi dapat didefenisikan
sebagai penyayatan pada dinding
abdomen atau peritoneal.
Istilah lain untuk laparotomi
adalah celiotomi.( Fossum, 2002)
Laparatomy adalah tindakan
operasi pada daerah abdomen
(Spencer, 1997)
Laparatomy merupakan teknik
sayatan yang dilakukan pada
daerah abdomen yang dapat
dilakukan pada bedah digestif
dan kandungan
(Sjamsuhidayat, 1997)
Laparatomy/bedah abdomen
(perut) dilakukan atas berbagai
indikasi dan diagnosa.
Bisa saja, bedah abdomen
dilakukan atas indikasi peritonitis
dan appendik perforasi dengan
nama tindakan laparatomi atau
operasi kebidanan seperti Sectio
Caesaria .
https://id.m.wikipedia.org
[] Laparotomi prosedur yg
membuat irisan vertikal besar
pd dinding perut ke dalam
rongga perut.
[] Operasi laparatomi di lakukan
apabila terjadi masalah
kesehatan yang berat pada
area abdomen, misalnya
trauma abdomen.
[] Nyeri perut yg terus menerus
atau berulang membuat
laparotomi perlu dilakukan.
[] Alasan lain antara lain,
muntah yang berulang, mual,
gangguan usus atau
pembengkaan perut yg tidak
bisa dijelaskan yang bisa
disebabkan oleh kanker .
[] Bila perut cedera parah,
mungkin karena benturan
hebat dalam kecelakaan lalu
lintas, kemungkinan terjadi
adalah pendarahan dlm atau
cedera serius pd organ dalam
Pada situasi seperti ini,
laparotomi sering dilakukan
utk menaksir tingkat cedera,
menutup pembuluh darah yg
robek, dan membuang
jaringan yang rusak dan tidak
bisa diperbaiki lagi.
[] Bila penderita merasakan
nyeri perut hebat dan gejala-
gejala lain dari masalah
internal yang serius dan
kemungkinan penyebabnya
tidak terlihat spt usus buntu,
tukak peptik yang berlubang
atau kondisi ginekologi perlu
dilakukan operasi untuk
menemukan dan
mengoreksinya sebelum
terjadi kerusakan lebih lanjut.
[] Prosedur laparotomi hanya
dilakukan jk semua prosedur
lainnya yg tdk membutuhkan
operasi , seperti pemeriksaan
sinar X atau tes darah atau
urine atau tes darah, gagal
mengungkap penyakit pasien
Jenis Laparotomi
Menurut Tekhnik Pembedahan :
[] Mid Line Incision
Yaitu insisi pada garis tengah
abdomen
- Paparan bidang pembedahan
yang baik
- Dapat diperluas ke cephalad
( ke arah “kranial” )
- Penyembuhan dan kosmetik
tidak sebaik insisi tranversal
- Dipilih cara ini bila insisi
tranversal diperkirakan tidak
dapat memberikan paparan
bidang pembedahan yang
memadai
- Dipilih pada kasus gawat
darurat
Mid Line Incision ada beberapa
cara, yaitu;
Midline Epigastric Insision
(irisan median atas)
- Insisi dilakukan persis pada
garis tengah dimulai dari
ujung Proc. Xiphoideus
hingga 1 cm diatas
umbilikus. Kulit, fat
subcutan, linea alba, fat
extraperitoneal, dan
peritoneum dipisahkan satu
persatu. Membuka
peritoneum dari bawah.
Midline Subumbilical Insision
(irisan median bawah)
- Irisan dari umbilikus sampai
simfisis, membuka
peritoneum dari sisi atas.
Irisan median atas dan
bawah dapat disambung
dgn melingkari umbilikus.
[] Pfannenstiel Incision
Yaitu insisi pd garis tranversal
abdomen
Sering digunakan pada
pembedahan obstetri dan
ginekologi.
Keuntungan :
- Jarang terjadi herniasi pasca
bedah
- Kosmetik lebih baik
- Kenyamanan pasca bedah
bagi pasien lebih baik
Kerugian :
- Daerah pemaparan (lapangan
operasi) lebih terbatas
- Tehnik relatif lebih sulit
- Perdarahan akibat pemisahan
fascia dari lemak lebih banyak
[] Paramedian
Yaitu insisi sedikit ke tepi dari
garis tengah (± 2,5 cm),
panjang (12,5 cm)
[] Transverse Upper Abdomen
Incision
Yaitu insisi di bagian atas,
misalnya pembedahan :
- Colesistotomy
- Splenektomy
[] Kocher Subcostal Insision
- Insisi Subcostal kanan yang
biasanya digunakan untuk
pembedahan empedu dan
saluran empedu.
- Insisi dilakukan mulai dari
garis tengah, 2,5-5 cm di
bawah Proc. Xiphoideus dan
diperluas menyusuri batas
costa kira-kira 2,5 cm
dibawahnya, dgn memotong
muskulus rektus dan otot
dinding abdomen lateral.
Jenis Laparatomi Menurut
Indikasi
Adrenalektomi
Operasi pengangkatan salah
satu atau kedua kelenjar
adrenalin
Apendiktomi
Operasi pengangkatan
apendiks
Gasterektomi
Operasi pengangkatan
sepertiga distal lambung
(duodenum/jejunum,
mengangkat sel-sel penghasil
gastrin dlm bagian sel parietal)
Histerektomi/Hysterectomy
Operasi pengangkatan
kandungan ( rahim, uterus )
seorang wanita
Klasifikasi Histerektomi
- Histerektomi Parsial ( subtotal
atau supracervical ), yaitu :
pengangkatan uterus ( rahim )
tetapi mulut rahim (serviks)
tetap ditinggal
- Histerektomi Total / Total
Abdominal Histerektomy
( TAH ) yaitu : pengangkatan
uterus ( rahim ) termasuk
mulut rahim (serviks)
- Histerektomi dan Salfingo
( tuba fallopi ) Ooforektomi
( ovarium ) Bilateral atau
Total Abdominal Histerektomy
and Bilateral Salphingo
Oophorectomy ( TAH-BSO )
yaitu : suatu tindakan
pembedahan utk mengangkat
uterus, mulut rahim (serviks),
kedua tuba fallopi, dan kedua
ovarium dgn melakukan insisi
pada dinding perut pd :
• Alignant Neoplasmatic
Desease
• Leymyoma
• Chronic endrometriosis
(Tucker, Susan Martin, 1998)
- Histerektomi Radikal
Yaitu operasi yang luas dari
pada histerektomi abdominal
totalis, kr prosedur operasi
histerektomi radikal yaitu
histerektomi mengikut
sertakan pengangkatan
jaringan lunak dan kelenjar
limfe yg mengelilingi uterus
( rahim ) serta mengangkat
bagian atas dari vagina
^ Radikal histerektomi sering
dilakukan pada kasus-kasus
karsinoma serviks stadium
dini
^ Komplikasi lebih sering tjd,
menyangkut perlukaan pada
usus dan sistem urinarius.
- Histerektomi Vaginalis
Prosedur mengangkat uterus
( rahim ) melalui vagina
Kolektomi
Operasi eksisi bagian kolon
atau seluruh kolon
Nefrektomi
Operasi pengangkatan ginjal
Pankreatomi
Operasi pengangkatan
pancreas
Seksio Sesaria
Operasi pengangkatan janin
dengan membuka dinding
ovarium melalui abdomen.
Sistektomi
Operasi pengangkatan kandung
kemih :
- Sistektomi Sederhana
Pengangakatan kandung
kemih
- Sistektomi Radikal
^ Dilakukan pada kanker
kandung kemih yg invasive
atau multifocal.
^ Operasi ini dapat mencakup
pula limfadenektomis
( pengangkatan nodus
limfatikus )
^ Pengangkatan kandung
kemih
memerlukan prosedur
difersi urin (mengalihkan
aliran urin dari kandung
kemih ketempat keluar yang
baru, yang biasanya melalui
lubang yang dibuat lewata
pembedahan pada kulit
(stoma)
Sistektomi radikal pada pria
meliputi :
- Pengangkatan kandung
kemih, prostat serta
vesikulus seminalis dan
jaringan vesikal disekitarnya
Sistektomi radikal pada
wanita meliputi :
- Pengangkatan kandung
kemih, ureter bagian bawah,
uterus, tuba fallopi, ovarium,
vagina anterior dan uretra.
Selfigo Oofarektomi
Operasi pengangkatan salah
satu atau kedua tuba valopi
dan ovarium
Indikasi Bedah Laparatomi
Tindakan laparatomi bisa
ditegakkan atas indikasi pada
pasien :
- Apendiksitis, pangkreatitis,
hernia, kista ovarium, kangker
serviks, kangker ovarium,
kangker tuba falopi, kangker
hati, kangker lambung, kangker
kolon, kangker kandung kemih,
kehamilan ektopik, mioma uteri,
peritonitis, trauma abdomen,
pendarahan abdomen, massa
abdomen, dll.
Topografi Anatomi Abdomen
Ada dua macam cara pembagian
topografi abdomen yang umum
dipakai untuk menentukan
lokalisasi kelainan, yaitu:
Pembagian atas 4 kuadran :
- Membuat garis vertikal dan
horizontal melalui umbilicus,
sehingga terdapat daerah :
Kuadran Kanan Atas
Kuadran Kiri Atas
Kuadran Kanan Bawah
Kuadran Kiri Bawah
Pembagian atas 9 daerah, dgn
membuat 2 garis horizontal
dan 2 garis vertikal :
- Garis horizontal pertama
dibuat melalui tepi bawah
tulang rawan iga kesepuluh
dan yang kedua dibuat melalui
titik spina iliaka anterior
superior (SIAS).
- Garis vertikal dibuat masing-
masing melalui titik
pertengahan antara SIAS dan
mid-line abdomen.
Pembagian atas 9 daerah
terbentuk daerah :
Hipokondrium kanan
Epigastrium
Hipokondrium Kiri
Lumbal Kanan
Umbilical
Lumbal kiri
Iliaka kanan
Hipogastrium/Suprapubik
Iliaka kiri
2. Peralatan Penunjang Laparatomi
- Meja operasi & alas meja
( Perlak & Underpad )
- Mesin Suction
- Mesin Diathermi / Electro
Cutter dan Ground Couter
- Lampu Operasi
- Meja Mayo / Instrument
- Meja Linen
- Standart Infus
- Tempat Sampah
- Tempat Linen Kotor
- Schort
- Hypafix
- Gunting Verband /
Bandage Scissors
3. Persiapan Meja Linen :
- Linen Set Steril
Handuk Lap Kecil [3]
Jas/Gaun Operasi [3]
Linen Besar [2]
Linen Kecil [4]
Sarung Meja Mayo [1]
- Nierbekken / Bengkok Kecil [1]
- Kom Kecil [2]
- Kom Besar [1]
- Slang Suction [1]
- Kabel Couter [1]
4. Bahan Penunjang Operasi
( Bahan Habis Pakai ) :
- Hand Schoen No.6,5/7/7,5/8
- Cairan Desinfektan
Betadine 1 %, Alkohol 70 %
- Cairan NaCl 0,9 % 1 L
- Cairan Aqua Steril 1 L
- Sufratulle
- Mess No. 23 dan No. 22
- Kassa Steril
- Rool Kassa Buntut
- NGT No. 18
- Urine Bag
- Kassa deppers kecil untuk
mengait membebaskan
kantong hernia
- Benang Heatting Laparatomi :
Siede/Silk No. 2-0 dan 3-0
Peritonium
Plain Catgut No. 0/2-0 atau
Gut Cromic No. 0/2-0
Otot
Plain Catgut No. 0/2-0 atau
Gut Cromic No. 0/2-0
Facia
Safil/Vicryl/Polysorbs
No. 1/0/2-0
Jaringan Lemak/Subcutis
Plain Catgut No. 0/2-0 atau
Gut Cromic No. 0/2-0
Kulit
Subcuticular Suture :
Monosyn/Polysorb/Vicryl
No. 3-0
Single Suture :
Prolene/Dermalon/Dafilon/
Nylon No. 2-0/3-0
5. Persiapan Meja Instrument
( Set Instrument Dasar ) :
Desinfektan Klem
Dressing Forsep
Sponge Holding Forceps) [1]
Duk Klem (Towel Forceps) [6]
Handvat Mes/Knife Handle
No. 3 [1]
No. 4 [1]
Pincet Anatomi [2]
Pincet Chirurrgie [2]
Arteri Klem
Van Pean Lurus [6]
Van Pean Bengkok 6" [6]
Van Pean Bengkok 8" [6]
Van Kocher Bengkok [6]
Van Kocher Lurus [6]
Gunting Preparasi/
Mayo Dissecting Scissors
Straight/Lurus 7" [1]
Curved/Bengkok 7" [1]
Gunting Metzemboum/
Metzenbaum Scissors
Curved/Bengkok 7" [1]
Curved/Bengkok 9" [1]
Straight/Lurus 9" [1]
Mayo Scissors/
Gunting Benang
Curved/Bengkok [1]
Straight/Lurus [1]
Needle Holder [2]
Woundhaag
Gigi 4 Tajam [2]
Gigi 4 Tumpul [2]
Berdaun/Rowhag [2]
U.S. Army Retractor/
Langenbeck [2]
Otomatis Retractor [1]
Abdominal Retractors [1]
Intestinal Clamp
Curved, 9”/229mm [2]
Straight, 8”/203mm [6]
Sponge Holding Forceps/
Ovum Forceps/Ring Klem/
Klem Ovarium [2]
6. Tehnik Operasi Laparatomi :
Setelah pasien diberikan
anastesi, diposisikan supinasi,
kemudian pasang underpad
dan ground couter di kaki
Perawat instrument dan asisten
mengenakan skort, melakukan
surgical scrubing, gown steril
dan handscone steril kemudian
membantu operator untuk
mengenakan gown steril dan
handscone
Perawat instrument menata
instrumen, alat dan bahan
steril dimeja linen dan mayo
untuk kelancaran operasi dan
dokumentasi perioperatif
Berikan desinfeksi klem (1),
deepres/kasa, alkohol dan
povidon iodine 10% dalam
cucing pada asisten untuk
melakukan desinfeksi pada
lapangan/area operasi
Lakukan drapping dengan
urutan :
Duk besar [ke-1] untuk bagian
bawah badan ( menutup perut
bawah, paha dan kaki )
Duk besar [ke-2], membuka duk
besar ke-2 diatas duk ke-1 baru
diletakan dibagian atas pasien
( menutup perut atas, dada
sampai skat pembatas kepala
pasien )
Duk kecil [2], untuk bagian
kanan/kiri badan
Fiksasi dengan duk klem [4]
Dekatkan meja mayo dan linen
lalu pasang kabel coutter dan
selang suction lalu fiksasi dgn
duk klem [1]
Berikan kasa basah dan kering
pada operator untuk
membersihkan lapangan
operasi dari povidon iodine
Berikan pada operator pinset
chirhugis untuk making /
menandai area insisi
Jika persiapan sudah berjalan
dgn baik, maka dilakukan time
out/konfirmasi oleh perawat
sirkuler meliputi :
- Nama Pasien
- No. RM
- Prosedur operasi
- Lokasi insisi sdh benar
- Sudahkah dilakukan
pemberian profilaksis
antibiotik
- Bagaimana mencegah
kejadian tidak diharapkan
yang meliputi bidang bedah
dan anestesi
- Hasil pemeriksaan penunjang
seperti laboratorium, rontgen,
PA, cardiologi dll.
- Pemeriksaan jumlah dan jenis
instrumen dan BHP.
Setelah lengkap operator
memimpin do'a utk tim operasi
dan pasien :
Bismillahirrahmanirrahim
Hasbunallaahu wani'mal wakiil
álallaahi tawakkalnaa
"Cukuplah Allah menjadi
penolong kami, dan Allah
adalah sebaik-baik pelindung,
kepada Allah kami berserah
diri". ( HR. Timizi dari Abi Said
Al Khudri )
Berikan handvat mess no.3
( dgn media nierbekken ) pada
operator, lalu berikan pean
mosquito dan kasa pd asisten
untuk merawat pendarahan.
Operator melakuan sayatan/
insisi menggunakan handvat
mess no.3 lapis demi lapis
sesuai anatomi lapisan perut
dan dimulai dari lapisan kulit
Dibawah kulit perut akan
kelihatan putih, yang dinamai
dengan subkutis. Kemudian,
pisau disayatkan lagi dengan
hati-hati, sehingga kelihatan
lemak.
Lemak perut merupakan
jaringan lunak, cukup dikuak
dengan tangan sehingga akan
kelihatan fasia, yaitu lapisan
berwarna putih dan keras untuk
menutupi otot perut.
Setelah fasia kelihatan jelas
dan terbebas dari lemak, maka
pisau kembali beraksi dengan
penuh kehati-hatian, sehingga
tampaklah serat kasar
berwarna merah yang disebut
juga dengan otot.
Otot tidak dipotong, tapi
kembali dikuakkan dengan
instrumen bedah lainya atau
dikuak dengan jari tangan,
sehingga penggunaan pisau
pun berakhir sampai disini.
Dibawah otot terdapat lapisan
akhir perut, yaitu peritonium.
Peritonium ini dijepit dengan
klem dan diangkat sedikit
keatas, kemudian digunting
dengan hati-hati agar usus
atau organ lain dalam perut
tidak terluka/cedera.
Peritonium digunting samping
kiri dan kanan atau dari atas
kebawah, maka kelihatanlah
organ/isi dalam perut.
Setelah langkah-langkah diatas
dilakukan hati-hati, maka
dicarilah penyebab penyakit/
organ yang akan diperbaiki
melalui pembedahan invasif
laparatomi.
Kemudian setelah selesai
proses laparatomi, dijahit
kembali lapis demi lapi sesuai
anatomi lapisan perut,
sehingga perut yang terbuka
bertaut kembali.
1. Definisi Laparotomi
Laparotomi berasal dari dua kata
yaitu laparo dan tomi :
Laparo berati perut/abdomen
Tomi berarti penyayatan
Laparotomi dapat didefenisikan
sebagai penyayatan pada dinding
abdomen atau peritoneal.
Istilah lain untuk laparotomi
adalah celiotomi.( Fossum, 2002)
Laparatomy adalah tindakan
operasi pada daerah abdomen
(Spencer, 1997)
Laparatomy merupakan teknik
sayatan yang dilakukan pada
daerah abdomen yang dapat
dilakukan pada bedah digestif
dan kandungan
(Sjamsuhidayat, 1997)
Laparatomy/bedah abdomen
(perut) dilakukan atas berbagai
indikasi dan diagnosa.
Bisa saja, bedah abdomen
dilakukan atas indikasi peritonitis
dan appendik perforasi dengan
nama tindakan laparatomi atau
operasi kebidanan seperti Sectio
Caesaria .
https://id.m.wikipedia.org
[] Laparotomi prosedur yg
membuat irisan vertikal besar
pd dinding perut ke dalam
rongga perut.
[] Operasi laparatomi di lakukan
apabila terjadi masalah
kesehatan yang berat pada
area abdomen, misalnya
trauma abdomen.
[] Nyeri perut yg terus menerus
atau berulang membuat
laparotomi perlu dilakukan.
[] Alasan lain antara lain,
muntah yang berulang, mual,
gangguan usus atau
pembengkaan perut yg tidak
bisa dijelaskan yang bisa
disebabkan oleh kanker .
[] Bila perut cedera parah,
mungkin karena benturan
hebat dalam kecelakaan lalu
lintas, kemungkinan terjadi
adalah pendarahan dlm atau
cedera serius pd organ dalam
Pada situasi seperti ini,
laparotomi sering dilakukan
utk menaksir tingkat cedera,
menutup pembuluh darah yg
robek, dan membuang
jaringan yang rusak dan tidak
bisa diperbaiki lagi.
[] Bila penderita merasakan
nyeri perut hebat dan gejala-
gejala lain dari masalah
internal yang serius dan
kemungkinan penyebabnya
tidak terlihat spt usus buntu,
tukak peptik yang berlubang
atau kondisi ginekologi perlu
dilakukan operasi untuk
menemukan dan
mengoreksinya sebelum
terjadi kerusakan lebih lanjut.
[] Prosedur laparotomi hanya
dilakukan jk semua prosedur
lainnya yg tdk membutuhkan
operasi , seperti pemeriksaan
sinar X atau tes darah atau
urine atau tes darah, gagal
mengungkap penyakit pasien
Jenis Laparotomi
Menurut Tekhnik Pembedahan :
[] Mid Line Incision
Yaitu insisi pada garis tengah
abdomen
- Paparan bidang pembedahan
yang baik
- Dapat diperluas ke cephalad
( ke arah “kranial” )
- Penyembuhan dan kosmetik
tidak sebaik insisi tranversal
- Dipilih cara ini bila insisi
tranversal diperkirakan tidak
dapat memberikan paparan
bidang pembedahan yang
memadai
- Dipilih pada kasus gawat
darurat
Mid Line Incision ada beberapa
cara, yaitu;
Midline Epigastric Insision
(irisan median atas)
- Insisi dilakukan persis pada
garis tengah dimulai dari
ujung Proc. Xiphoideus
hingga 1 cm diatas
umbilikus. Kulit, fat
subcutan, linea alba, fat
extraperitoneal, dan
peritoneum dipisahkan satu
persatu. Membuka
peritoneum dari bawah.
Midline Subumbilical Insision
(irisan median bawah)
- Irisan dari umbilikus sampai
simfisis, membuka
peritoneum dari sisi atas.
Irisan median atas dan
bawah dapat disambung
dgn melingkari umbilikus.
[] Pfannenstiel Incision
Yaitu insisi pd garis tranversal
abdomen
Sering digunakan pada
pembedahan obstetri dan
ginekologi.
Keuntungan :
- Jarang terjadi herniasi pasca
bedah
- Kosmetik lebih baik
- Kenyamanan pasca bedah
bagi pasien lebih baik
Kerugian :
- Daerah pemaparan (lapangan
operasi) lebih terbatas
- Tehnik relatif lebih sulit
- Perdarahan akibat pemisahan
fascia dari lemak lebih banyak
[] Paramedian
Yaitu insisi sedikit ke tepi dari
garis tengah (± 2,5 cm),
panjang (12,5 cm)
[] Transverse Upper Abdomen
Incision
Yaitu insisi di bagian atas,
misalnya pembedahan :
- Colesistotomy
- Splenektomy
[] Kocher Subcostal Insision
- Insisi Subcostal kanan yang
biasanya digunakan untuk
pembedahan empedu dan
saluran empedu.
- Insisi dilakukan mulai dari
garis tengah, 2,5-5 cm di
bawah Proc. Xiphoideus dan
diperluas menyusuri batas
costa kira-kira 2,5 cm
dibawahnya, dgn memotong
muskulus rektus dan otot
dinding abdomen lateral.
Jenis Laparatomi Menurut
Indikasi
Adrenalektomi
Operasi pengangkatan salah
satu atau kedua kelenjar
adrenalin
Apendiktomi
Operasi pengangkatan
apendiks
Gasterektomi
Operasi pengangkatan
sepertiga distal lambung
(duodenum/jejunum,
mengangkat sel-sel penghasil
gastrin dlm bagian sel parietal)
Histerektomi/Hysterectomy
Operasi pengangkatan
kandungan ( rahim, uterus )
seorang wanita
Klasifikasi Histerektomi
- Histerektomi Parsial ( subtotal
atau supracervical ), yaitu :
pengangkatan uterus ( rahim )
tetapi mulut rahim (serviks)
tetap ditinggal
- Histerektomi Total / Total
Abdominal Histerektomy
( TAH ) yaitu : pengangkatan
uterus ( rahim ) termasuk
mulut rahim (serviks)
- Histerektomi dan Salfingo
( tuba fallopi ) Ooforektomi
( ovarium ) Bilateral atau
Total Abdominal Histerektomy
and Bilateral Salphingo
Oophorectomy ( TAH-BSO )
yaitu : suatu tindakan
pembedahan utk mengangkat
uterus, mulut rahim (serviks),
kedua tuba fallopi, dan kedua
ovarium dgn melakukan insisi
pada dinding perut pd :
• Alignant Neoplasmatic
Desease
• Leymyoma
• Chronic endrometriosis
(Tucker, Susan Martin, 1998)
- Histerektomi Radikal
Yaitu operasi yang luas dari
pada histerektomi abdominal
totalis, kr prosedur operasi
histerektomi radikal yaitu
histerektomi mengikut
sertakan pengangkatan
jaringan lunak dan kelenjar
limfe yg mengelilingi uterus
( rahim ) serta mengangkat
bagian atas dari vagina
^ Radikal histerektomi sering
dilakukan pada kasus-kasus
karsinoma serviks stadium
dini
^ Komplikasi lebih sering tjd,
menyangkut perlukaan pada
usus dan sistem urinarius.
- Histerektomi Vaginalis
Prosedur mengangkat uterus
( rahim ) melalui vagina
Kolektomi
Operasi eksisi bagian kolon
atau seluruh kolon
Nefrektomi
Operasi pengangkatan ginjal
Pankreatomi
Operasi pengangkatan
pancreas
Seksio Sesaria
Operasi pengangkatan janin
dengan membuka dinding
ovarium melalui abdomen.
Sistektomi
Operasi pengangkatan kandung
kemih :
- Sistektomi Sederhana
Pengangakatan kandung
kemih
- Sistektomi Radikal
^ Dilakukan pada kanker
kandung kemih yg invasive
atau multifocal.
^ Operasi ini dapat mencakup
pula limfadenektomis
( pengangkatan nodus
limfatikus )
^ Pengangkatan kandung
kemih
memerlukan prosedur
difersi urin (mengalihkan
aliran urin dari kandung
kemih ketempat keluar yang
baru, yang biasanya melalui
lubang yang dibuat lewata
pembedahan pada kulit
(stoma)
Sistektomi radikal pada pria
meliputi :
- Pengangkatan kandung
kemih, prostat serta
vesikulus seminalis dan
jaringan vesikal disekitarnya
Sistektomi radikal pada
wanita meliputi :
- Pengangkatan kandung
kemih, ureter bagian bawah,
uterus, tuba fallopi, ovarium,
vagina anterior dan uretra.
Selfigo Oofarektomi
Operasi pengangkatan salah
satu atau kedua tuba valopi
dan ovarium
Indikasi Bedah Laparatomi
Tindakan laparatomi bisa
ditegakkan atas indikasi pada
pasien :
- Apendiksitis, pangkreatitis,
hernia, kista ovarium, kangker
serviks, kangker ovarium,
kangker tuba falopi, kangker
hati, kangker lambung, kangker
kolon, kangker kandung kemih,
kehamilan ektopik, mioma uteri,
peritonitis, trauma abdomen,
pendarahan abdomen, massa
abdomen, dll.
Topografi Anatomi Abdomen
Ada dua macam cara pembagian
topografi abdomen yang umum
dipakai untuk menentukan
lokalisasi kelainan, yaitu:
Pembagian atas 4 kuadran :
- Membuat garis vertikal dan
horizontal melalui umbilicus,
sehingga terdapat daerah :
Kuadran Kanan Atas
Kuadran Kiri Atas
Kuadran Kanan Bawah
Kuadran Kiri Bawah
Pembagian atas 9 daerah, dgn
membuat 2 garis horizontal
dan 2 garis vertikal :
- Garis horizontal pertama
dibuat melalui tepi bawah
tulang rawan iga kesepuluh
dan yang kedua dibuat melalui
titik spina iliaka anterior
superior (SIAS).
- Garis vertikal dibuat masing-
masing melalui titik
pertengahan antara SIAS dan
mid-line abdomen.
Pembagian atas 9 daerah
terbentuk daerah :
Hipokondrium kanan
Epigastrium
Hipokondrium Kiri
Lumbal Kanan
Umbilical
Lumbal kiri
Iliaka kanan
Hipogastrium/Suprapubik
Iliaka kiri
2. Peralatan Penunjang Laparatomi
- Meja operasi & alas meja
( Perlak & Underpad )
- Mesin Suction
- Mesin Diathermi / Electro
Cutter dan Ground Couter
- Lampu Operasi
- Meja Mayo / Instrument
- Meja Linen
- Standart Infus
- Tempat Sampah
- Tempat Linen Kotor
- Schort
- Hypafix
- Gunting Verband /
Bandage Scissors
3. Persiapan Meja Linen :
- Linen Set Steril
Handuk Lap Kecil [3]
Jas/Gaun Operasi [3]
Linen Besar [2]
Linen Kecil [4]
Sarung Meja Mayo [1]
- Nierbekken / Bengkok Kecil [1]
- Kom Kecil [2]
- Kom Besar [1]
- Slang Suction [1]
- Kabel Couter [1]
4. Bahan Penunjang Operasi
( Bahan Habis Pakai ) :
- Hand Schoen No.6,5/7/7,5/8
- Cairan Desinfektan
Betadine 1 %, Alkohol 70 %
- Cairan NaCl 0,9 % 1 L
- Cairan Aqua Steril 1 L
- Sufratulle
- Mess No. 23 dan No. 22
- Kassa Steril
- Rool Kassa Buntut
- NGT No. 18
- Urine Bag
- Kassa deppers kecil untuk
mengait membebaskan
kantong hernia
- Benang Heatting Laparatomi :
Siede/Silk No. 2-0 dan 3-0
Peritonium
Plain Catgut No. 0/2-0 atau
Gut Cromic No. 0/2-0
Otot
Plain Catgut No. 0/2-0 atau
Gut Cromic No. 0/2-0
Facia
Safil/Vicryl/Polysorbs
No. 1/0/2-0
Jaringan Lemak/Subcutis
Plain Catgut No. 0/2-0 atau
Gut Cromic No. 0/2-0
Kulit
Subcuticular Suture :
Monosyn/Polysorb/Vicryl
No. 3-0
Single Suture :
Prolene/Dermalon/Dafilon/
Nylon No. 2-0/3-0
5. Persiapan Meja Instrument
( Set Instrument Dasar ) :
Desinfektan Klem
Dressing Forsep
Sponge Holding Forceps) [1]
Duk Klem (Towel Forceps) [6]
Handvat Mes/Knife Handle
No. 3 [1]
No. 4 [1]
Pincet Anatomi [2]
Pincet Chirurrgie [2]
Arteri Klem
Van Pean Lurus [6]
Van Pean Bengkok 6" [6]
Van Pean Bengkok 8" [6]
Van Kocher Bengkok [6]
Van Kocher Lurus [6]
Gunting Preparasi/
Mayo Dissecting Scissors
Straight/Lurus 7" [1]
Curved/Bengkok 7" [1]
Gunting Metzemboum/
Metzenbaum Scissors
Curved/Bengkok 7" [1]
Curved/Bengkok 9" [1]
Straight/Lurus 9" [1]
Mayo Scissors/
Gunting Benang
Curved/Bengkok [1]
Straight/Lurus [1]
Needle Holder [2]
Woundhaag
Gigi 4 Tajam [2]
Gigi 4 Tumpul [2]
Berdaun/Rowhag [2]
U.S. Army Retractor/
Langenbeck [2]
Otomatis Retractor [1]
Abdominal Retractors [1]
Intestinal Clamp
Curved, 9”/229mm [2]
Straight, 8”/203mm [6]
Sponge Holding Forceps/
Ovum Forceps/Ring Klem/
Klem Ovarium [2]
6. Tehnik Operasi Laparatomi :
Setelah pasien diberikan
anastesi, diposisikan supinasi,
kemudian pasang underpad
dan ground couter di kaki
Perawat instrument dan asisten
mengenakan skort, melakukan
surgical scrubing, gown steril
dan handscone steril kemudian
membantu operator untuk
mengenakan gown steril dan
handscone
Perawat instrument menata
instrumen, alat dan bahan
steril dimeja linen dan mayo
untuk kelancaran operasi dan
dokumentasi perioperatif
Berikan desinfeksi klem (1),
deepres/kasa, alkohol dan
povidon iodine 10% dalam
cucing pada asisten untuk
melakukan desinfeksi pada
lapangan/area operasi
Lakukan drapping dengan
urutan :
Duk besar [ke-1] untuk bagian
bawah badan ( menutup perut
bawah, paha dan kaki )
Duk besar [ke-2], membuka duk
besar ke-2 diatas duk ke-1 baru
diletakan dibagian atas pasien
( menutup perut atas, dada
sampai skat pembatas kepala
pasien )
Duk kecil [2], untuk bagian
kanan/kiri badan
Fiksasi dengan duk klem [4]
Dekatkan meja mayo dan linen
lalu pasang kabel coutter dan
selang suction lalu fiksasi dgn
duk klem [1]
Berikan kasa basah dan kering
pada operator untuk
membersihkan lapangan
operasi dari povidon iodine
Berikan pada operator pinset
chirhugis untuk making /
menandai area insisi
Jika persiapan sudah berjalan
dgn baik, maka dilakukan time
out/konfirmasi oleh perawat
sirkuler meliputi :
- Nama Pasien
- No. RM
- Prosedur operasi
- Lokasi insisi sdh benar
- Sudahkah dilakukan
pemberian profilaksis
antibiotik
- Bagaimana mencegah
kejadian tidak diharapkan
yang meliputi bidang bedah
dan anestesi
- Hasil pemeriksaan penunjang
seperti laboratorium, rontgen,
PA, cardiologi dll.
- Pemeriksaan jumlah dan jenis
instrumen dan BHP.
Setelah lengkap operator
memimpin do'a utk tim operasi
dan pasien :
Bismillahirrahmanirrahim
Hasbunallaahu wani'mal wakiil
álallaahi tawakkalnaa
"Cukuplah Allah menjadi
penolong kami, dan Allah
adalah sebaik-baik pelindung,
kepada Allah kami berserah
diri". ( HR. Timizi dari Abi Said
Al Khudri )
Berikan handvat mess no.3
( dgn media nierbekken ) pada
operator, lalu berikan pean
mosquito dan kasa pd asisten
untuk merawat pendarahan.
Operator melakuan sayatan/
insisi menggunakan handvat
mess no.3 lapis demi lapis
sesuai anatomi lapisan perut
dan dimulai dari lapisan kulit
Dibawah kulit perut akan
kelihatan putih, yang dinamai
dengan subkutis. Kemudian,
pisau disayatkan lagi dengan
hati-hati, sehingga kelihatan
lemak.
Lemak perut merupakan
jaringan lunak, cukup dikuak
dengan tangan sehingga akan
kelihatan fasia, yaitu lapisan
berwarna putih dan keras untuk
menutupi otot perut.
Setelah fasia kelihatan jelas
dan terbebas dari lemak, maka
pisau kembali beraksi dengan
penuh kehati-hatian, sehingga
tampaklah serat kasar
berwarna merah yang disebut
juga dengan otot.
Otot tidak dipotong, tapi
kembali dikuakkan dengan
instrumen bedah lainya atau
dikuak dengan jari tangan,
sehingga penggunaan pisau
pun berakhir sampai disini.
Dibawah otot terdapat lapisan
akhir perut, yaitu peritonium.
Peritonium ini dijepit dengan
klem dan diangkat sedikit
keatas, kemudian digunting
dengan hati-hati agar usus
atau organ lain dalam perut
tidak terluka/cedera.
Peritonium digunting samping
kiri dan kanan atau dari atas
kebawah, maka kelihatanlah
organ/isi dalam perut.
Setelah langkah-langkah diatas
dilakukan hati-hati, maka
dicarilah penyebab penyakit/
organ yang akan diperbaiki
melalui pembedahan invasif
laparatomi.
Kemudian setelah selesai
proses laparatomi, dijahit
kembali lapis demi lapi sesuai
anatomi lapisan perut,
sehingga perut yang terbuka
bertaut kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Belajarlah ketenangan, kehormatan diri dan bersikaplah rendah hati kepada yg mengajar kamu.