THAHARAH
Majelis Tarjih dan Tajdid
PP Muhammadiyah
Tuntunan Ibadah Mahdhah
Bab Thaharah ( Tatacara Wudhu, Tayamum dan Mandi Wajib )
1. TATA CARA BERWUDLU
Sebagai Umat Islam, kita tentu
berusaha mencontoh Rasulullah
Shalallahu ’Alaihi Wassalam
dalam dalam hal Berwudlu,
Tayamum dan Mandi Wajib
Firman Allah dalam Al Qur’an
Surat Al Maidah (5) ayat 6 :
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﺫَﺍ ﻗُﻤْﺘُﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺼَّﻼﺓِ ﻓَﺎﻏْﺴِﻠُﻮﺍ ﻭُﺟُﻮﻫَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻳْﺪِﻳَﻜُﻢْ ﺇِﻟَﻰ
ﺍﻟْﻤَﺮَﺍﻓِﻖِ ﻭَﺍﻣْﺴَﺤُﻮﺍ ﺑِﺮُﺀُﻭﺳِﻜُﻢْ ﻭَﺃَﺭْﺟُﻠَﻜُﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻜَﻌْﺒَﻴْﻦِ ﻭَﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺟُﻨُﺒًﺎ ﻓَﺎﻃَّﻬَّﺮُﻭﺍ ﻭَﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻣَﺮْﺿَﻰ ﺃَﻭْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻔَﺮٍ ﺃَﻭْ ﺟَﺎﺀَ ﺃَﺣَﺪٌ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻐَﺎﺋِﻂِ ﺃَﻭْ ﻻﻣَﺴْﺘُﻢُ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀَ ﻓَﻠَﻢْ ﺗَﺠِﺪُﻭﺍ ﻣَﺎﺀً ﻓَﺘَﻴَﻤَّﻤُﻮﺍ ﺻَﻌِﻴﺪًﺍ ﻃَﻴِّﺒًﺎ ﻓَﺎﻣْﺴَﺤُﻮﺍ ﺑِﻮُﺟُﻮﻫِﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻳْﺪِﻳﻜُﻢْ ﻣِﻨْﻪُ ﻣَﺎ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﻴَﺠْﻌَﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﺣَﺮَﺝٍ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﻟِﻴُﻄَﻬِّﺮَﻛُﻢْ ﻭَﻟِﻴُﺘِﻢَّ ﻧِﻌْﻤَﺘَﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺸْﻜُﺮُﻭﻥَ
"Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu & tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki,
dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit
atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air
(kakus) atau menyentuh
perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah
yang baik (bersih) : sapulah
mukamu dan tanganmu dengan
tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi dia
hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya
bagimu, supaya kamu bersyukur"
Sementara itu, Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi Wassalam
bersabda :
ﻻَﺻَﻼَﺓَ ﻟِﻤَﻦْ ﻻَﻭُﺿُﻮْﺀَﻟَﻪُ، ﻭَﻻَﻭُﺿُﻮْﺀَ ﻟِﻤَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳَﺬْﻛُﺮِﺍﺳْﻢَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ )
“Tidak sah shalat seseorang
yang tidak berwudlu, dan tidak
sempurna wudlu seseorang yang
tidak menyebut nama Allah”
(H.R. Ibnu Majah)
Secara rinci, wudlu yg dikerjakan
oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wassalam adalah sbb :
Langkah Pertama
- Membaca
“Bismillahirrahmanirrahiim”
dengan niat yg ikhlash karena
Allah dan membasuh kedua
telapak tangan 3x.
Langkah Kedua
- Berkumur, menghisap air
kehidung dan
menyemburkannya 3x.
Langkah Ketiga
- Membasuh seluruh muka 3x
Langkah keempat
- Membasuh atau mencuci
kedua tangan beserta kedua
siku dgn menggosoknya 3x
dengan mendahulukan tangan
kanan
Langkah Kelima
- Mengusap kepala dengan
menjalankan kedua telapak
tangan dari ujung muka kepala
hingga tengkuk.
Dan mengembalikan kedua
telapak tangan itu seperti
semula.
Setelah itu, mengusap kedua
telinga. Cukup satu kali.
Langkah keenam
- Membasuh kedua kaki serta
kedua mata kaki dengan
menggosoknya sebanyak 3x
dgn mendahulukan kaki kanan
Langkah Ketujuh
- Mengucapkan :
ﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥْ ﻻَﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻻَّﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ، ﻭَﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ
Asyhadu allaa ilaaha illallahu
wahdahu laa syariikalah.
Wa asyhadu anna
muhammadan ‘abduhu
warasuuluh.
Artinya
”Aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan melainkan Allah Yang
Maha Satu yang tiada sekutu
bagi-Nya. Dan aku bersaksi
bahwasanya Muhammad
Shalallahu ’alaihi wassalm itu
hamba dan utusan-Nya”
Untuk memahami secara rinci
tatacara berwudlu menurut
Rasulullah saw, kita perhatikan
tatacara berwudlu langkah demi
langkah :
1. Berwudlu kita mulai dengan
membaca :
“Bismalla-hirrahma-nirrahi-m”
sesuai dengan Al Hadits yang
diriwaytkan dari Abu Hurairah
yang berbunyi :
ﻛُﻞُّ ﺍَﻣْﺮٍ ﺫِﻱْ ﺑَﺎﻝٍ ﻻَﻳُﺒْﺪَﺍُﻓِﻴْﻪِ ﺑِﺒِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢَ ﺍَﻗْﻄَﻊُ
“Segala perkara yang baik
(bermafaat) yang tidak dimulai
dengan “Bismalla-hirrahma-
nirrahi-m” itu sia-sia”.
(H.R. Abdul Qadir Ar Ruhawi)
Pembacaan basmalah disertai
niat dalam hati.
(Setelah membaca basmalah),
membasuh kedua telapak
tangan tiga kali.
Sebagimana dijelaskan dalam
Hadits yang diriwayatkan dari
Humran, sebagai berikut :
ﺍَﻧَّﻪُ ﺭَﺍَﻯ ﻋُﺜﻤَﺎﻥَ ﺑﻦَ ﻋَﻔَّﺎﻥَ ﺩَﻋَﺎ ﺑِﻮَﺿُﻮْﺀٍ ﻓَﺄَﻓْﺮَﻍَ ﻋَﻠَﻰ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﻓَﻐَﺴَﻠَﻬُﻤَﺎ ﺛَﻼَﺙَ ﻣَﺮَّﺕٍ ﺛَﻢَّ ﺃَﺩْﺧَﻞَ ﻳَﻤِﻴْﻨَﻪُ ﻓِﻲ ﺍْﻟﻮَﺿُﻮْﺀِ ﺛُﻢَّ ﺗَﻤَﻀْﻤَﺾَ ﻭَﺍﺳْﺘَﻨْﺸَﻖَ ﻭَﺍﺳْﺘَﻨْﺸَﺮَ ﺛُﻢَّ ﻏَﺴَﻞَ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﺛَﻼَﺛًﺎ ﻭَﺑَﺪَﻳْﻪِ ﺇِﻟَﻰ ﻓَﻘَﻴْﻦِ ﺛَﻼَﺛًﺎ ﺛُﻢَّ ﻣَﺴَﺢَ ﺑِﺮَﺃْﺳِﻪِ ﺛُﻢَّ ﻏَﺴَﻞَ ﻛُﻞَّ ﺭِﺟْﻞٍ ﺛَﻼَﺛًﺎ ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﺘَﻮَﺿَﺄُ ﻧَﺤْﻮَﻭُﺿُﻮْﺉِ ﻫَﺬَﺍ ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻣَﻦْ ﺗَﻮَﺿَّﺄَ ﻧَﺤْﻮَﻭُﺿُﻮْﺉِ ﻫَﺬَﺍ ﺛُﻢَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻻَﻳُﺤَﺪِّﺙُ ﻓِﻴْﻬِﻤَﺎ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻏَﻔَﺮَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟِﻪُ ﻣَﺎﺗَﻘَﺪَّﻡَ ﻣِﻦْ ﺫَﻧْﺒِﻪِ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱُّ )
“Bahwasanya Humran melihat
Utsman bi ‘Affan minta
dibawakan bejana (tenpat air
widlu) lalu beliau
menyiramkan air dari bejana
itu ke kedua tangannya lalu
membasuhnya keduanya 3x,
lalu beliau memasukkan
tangannya ke bejana. Beliau
berkumur, menghisap air ke
hidung dan menyemburkannya,
kemudian membasuh
wajahnya 3x dan membasuh
kedua tangannya sampai
kedua sikunya masing-masing
3x, mengusap kepalanya,
membasuh setiap kakinya 3x,
kemudian berkata : aku melihat
Nabi SAW wudlu seperti
wudluku ini, dan beliau
bersabda : “Barangsiapa
yg wudlu seperti wudluku ini,
kemudian shalat dua raka’at,
yang antara keduanya tidak
membicarakan dirinya, maka
Allah mengampuni dosanya
yang telah lampau”.
(H.R. Bukhari)
2. Pada langkah kedua, kita
berkumur, menghisap air dan
menyemburkannya.
Cara mengambil air untuk
berkumur, tengadahkan kedua
telapak tangan dengan
menumpukkan yang kanan di
atas yg kiri untuk menampung
air. Lalu, berkumurlah dari
tampungan air itu dengan
telapak tangan sebelah kanan
dan isaplah sebagian air itu
serta keluarkanlah dari hidung
dengan cara menekankan ibu
jari dan telunjuk tangan kiri,
sebanyak 3x.
Dan sempurnakanlah dalam
berkumur dan menghisap air
apabila sedang tidak berpuasa.
Yang demikian ini sesuai dgn
Hadits Riwayat Al Bukhari yang
telah disebutkan pada poin
pertama.
3. Kita membasuh seluruh muka
tiga kali sejak pangkal dahi,
pangkal telinga, kedua mata
dan yang janggut hendaklah
mengusap janggut dan
menyela-nyelainya.
Lebihkanlah dalam membasuh
muka dengan digosok. Hadits
yg mendasar cara membasuh
muka termasuk di dalamnya
mengusap kedua sudut mata
sebagaimana tampak dalam
peragaan tadi adalah hadits
yang diriwatkan dari Abu
Umama yang berbunyi :
ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻤْﺴَﺢُ ﺍْﻟﻤَﺄً ﻗَﻴْﻦِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻮُﺿُﻮْﺀِ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮﺩﺍﻭﺩ )
“Rasulullah saw. mengusap
dua sudut mata dalam wudlu”
(H.R. Abu Dawud)
4. Kita membasuh atau mencuci
kedua tangan serta kedua siku
dengan menggosoknya 3x.
Mulai dari jari-jari tangan terus
ke siku dengan mendahulukan
yang kanan dan menyela-nyelai
jari-jari.
Perhatikan hadits yang
diriwayatkan dari Lathiup bin
Shabrah yang berbunyi :
ﻭَﺧَﻠِﻞْ ﺑَﻴْﻦَ ﺍْﻷَﺻَﺎﺑِﻊِ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮﺩﺍﻭﺩ )
“Sela-selailah di antara jari-jari”
(H.R. Abu Dawud)
5. Mengusap kepala. Mengusap
kepala dilakukan dengan
menjalankan kedua telapak
tangan dari ujung muka kepala
hingga tengkuk, dan
mengmbalikan kedua telapak
tangan itu seperti semula.
Setelah itu, mengusap kedua
telinga. Sebelah luarnya
dengan ibu jari, sedangkankan
sebelah luarnya dengan jari
telunjuk.
Mengusap kepala dan telinga
ini satu rangkaian tanpa
membasahi lagi telapak
tangan utk mengusap telinga
dan semua itu dilakukan cukup
satu kali saja.
Cara yang demikian, sesuai
dengan hadits yg diriwayatkan
dari Abdillah bin Zaid bin ’Asim
yang berbunyi :
ﻭَﺑَﺪَﺃَ ﺑِﻤُﻘَﺪَّﻡِ ﺭَﺃْﺳِﻪِ ﺣَﺘَّﻰ ﺫَﻫَﺐَ ﺑِﻬِﻤَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻓَﻘَﺎﻩُ ﺛُﻢَّ ﺭَﺩَّﻫُﻤَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍْﻟﻤَﻜَﺎﻥِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺑَﺪَﺃَ ﻣِﻨْﻪُ ( ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ )
“Dan memulai dgn permulaan
kepalanya sehingga
menjalankan kedua tangannya
sampai pada tengkuknya
kemudian mengembalikannya
pada tempat memulainya”.
(Mutafaqqun ’alaih)
6. Kita membasuh kedua kaki
serta kedua mata kaki
sebanyak 3x, dan memulai dari
yang kanan kemudian yang kiri
serta menggosoknya dan
menyela-nyelai jari.
7. Setelah membasuh kedua kaki,
kita mengucapkan :
ﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥْ ﻻَّ ﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ،
ﻭَﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ
Asyhadu allaa ilaaha illallahu
wahdahu laa syariikalah.
Wa asyhadu anna
muhammadan ‘abduhu
warasuuluh.
“Aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan selain Allah Yang Maha
satu & tiada sekutu bagi-Nya.
Dan aku bersaksi bahwan
Muhammad SAW adalam
hamba dan utusan Allah”.
Sebagaimana dijelaskan dalam
Hadits yang diriwayatkan dari
’Umar Ibnul Khathab :
ﻣَﺎ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﺍَﺣَﺪٍ ﻳَﺘَﻮَﺿَّﺄُ ﻓَﻴَﺴْﺒِﻎُ ﺍْﻟﻮُﺿُﻮْﺀَ ﺛُﻢَّ ﻳَﻘُﻮْﻝُ : ﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥْ ﻻَّ ﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ،
ﻭَﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﺇِﻻَّ ﻓُﺘِﺤَﺖْ ﻟَﻪُ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍْﻟﺠَﻨَّﺔِ ﺍﻟﺜَّﻤَﺎﻧِﻴَﺔُ ﻳَﺪْﺧُﻞُ ﻣِﻦْ ﺃَﻳِّﻬَﺎﺷَﺎﺀِ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ، ﺍﺣﻤﺪ ﻭﺍﺑﻮﺩﻭﺩ )
“Tidak ada seorang dari kamu
yg berwudlu dengan sempurna
lalu mengucapkan :
ﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥْ ﻻَّ ﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻَ ﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ،
ﻭَﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ
melainkan akan dibukakan
baginya pintu surga yang
delapan : yang dapat dimasuki
dari mana yg dikehendakinya”.
(H.R. Muslim, Ahmad, dan Abu
Dawud)
2. TATACARA BERTAYAMUM
Allah SWT. berfirman dalam
surat An Nisa’ ayat 43 :
ﻭَﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻣَﺮْﺿَﻰ ﺃَﻭْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻔَﺮٍ ﺃَﻭْ ﺟَﺎﺀَ ﺃَﺣَﺪٌ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻐَﺎﺋِﻂِ ﺃَﻭْ ﻻﻣَﺴْﺘُﻢُ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀَ ﻓَﻠَﻢْ ﺗَﺠِﺪُﻭﺍ ﻣَﺎﺀً ﻓَﺘَﻴَﻤَّﻤُﻮﺍ ﺻَﻌِﻴﺪًﺍ ﻃَﻴِّﺒًﺎ ﻓَﺎﻣْﺴَﺤُﻮﺍ ﺑِﻮُﺟُﻮﻫِﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻳْﺪِﻳﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻔُﻮًّﺍ ﻏَﻔُﻮﺭًﺍ
…..dan jika kamu sakit atau
sedang dalam musafir atau
datang dari tempat buang air
atau kamu Telah menyentuh
perempuan, Kemudian kamu
tidak mendapat air, maka
bertayamumlah kamu dengan
tanah yang baik (suci) : sapulah
mukamu dan tanganmu.
Sesungguhnya Allah Maha
Pema'af lagi Maha Pengampun.
Itulah dasar bertayamum.
Cara kita bertayamum :
1). Mengucapkan basmalah,
disertai dengan niat yang
ikhlas karena Allah.
2). Meletakkan kedua telapk
tangan pada debu.
3). Meniupp debu pada kedua
telapak tangan.
4). Mengusap wajah.
5). Mengusap punggung telapak
tangan kanan dgn telapak
tangan kiri.
6). Mengusap punggung telapak
tangan kiri dengan telapak
tangan kanan.
Agar lebih memahami
pelaksanaan tayamum sesuai
dgn tuntunan Rasulullah saw,
tatacara bertayamum
selengkapnya sebagai berikut :
Rasulullah SAW pernah
bersabda
ﺍَﻧَّﻤَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﻜْﻔِﻴْﻚُ ﻫَﻜَﺬَﺍ ﻓَﻀَﺮَﺏَ ﺍﻟﻨَﺒِﻲُّ ﺻَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳِﻜَﻔَّﻴْﻪِ ﺍْﻻَﺭْﺽِ ﻭَﻧَﻔَﺦَ ﻓِﻴْﻬِﻤَﺎ ﺛُﻢَّ ﻣَﺴَﺢَ ﺑِﻬِﻢَ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﻭَﻛَﻔَّﻴْﻪِ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ )
"Sesungguhnya mencukupi
bagimu begini, “Lalu beliau
meletakkan kedua telapak
tangannya di tanah dan
meniupnya, kemudian
mengusap muka dan kedua
telapak tangannya”.
(H.R. Al Bukhari)
Sama halnya berwudlu,
bertayamum dimulai dengan :
1). Membaca “Basmalah”.
Hal ini berdasarkan hadits
yang dirwayatkan dari Abu
Hurairah, yang berbunyi :
ﻛُﻞُّ ﺃَﻣﺮٍ ﺫِﻯ ﺑَﺎﻝٍ ﻻَﻳُﺒْﺪَﺍُ ﻓِﻴْﻪِ ﺑِﺒِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ ﺃَﻗْﻄَﻊْ ( ﺭﻭﺍﻩ ﻋﺒﺪﺍﻟﻘﺎﺩﺭ ﺍﻟﺮُّﻫَﺎﻭﻯ )
“Segala perkara yang
berguna yang tidak dimulai
dengan
Bismillahirrahmanrrahim itu
tidak berguna”.
(H.R. Abdul Kadir Ar-Ruhawi)
2). Meletakkan kedua telapak
tangan pada debu.
Bagi orang yang sakit, dapat
meletakkan kedua telapak
tangannya pada dinding.
Orang yang bepergian, naik
bus, atau pesawat terbang
dapat meletakkan kedua
telapak tangannya pads
tempat duduk atau kursi di
depannya atau jendela dan
sebagainya yang kita yakini
ada debu bersihnya.
3). Meniup debu pada kedua
telapak tangan.
4). Mengusap wajah.
5). Mengusap punggung telapak
tangan kanan dengan telapak
tangan kiri, mengusap
punggung telapak tangan kiri
dengan telapak tangan kanan
3. TATACARA MANDI WAJIB
(JUNUB)
Selain Berwudlu dan bertaymum
dalam hal thaharah, mandi wajib
juga harus kita lakukan sesuai
dgn tuntunan Rasulullah SAW.
Adapun Dasar Hukum Mandi
Wajib :
Al Qur’an Surat Al Maidah ayat 6
yang berbunyi :
ﻭَﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺟُﻨُﺒًﺎ ﻓَﺎﻃَّﻬَّﺮُﻭﺍ
“…..dan jika kamu junub Maka
mandilah,…
Selain Firman Allah tersebut,
yg menjadi dasar hukum mandi
wajib adalah :
1). Hadits yang diriwayatkan
dari Ali r.a.
ﻛُﻨْﺖُ ﺭَﺟُﻼً ﻣَﺬَﺍﺀً ﻓَﺴَﺎَﻟْﺖُ ﺍﻟﻨَﺒِﻲُّ ﺻَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻓِﻲ ﺍْﻟﻤَﺪِﻱِّ ﺍﻟْﻮُﺿُﻮْﺀُ ﻭَﻓِﻲ ﺍْﻟﻤَﻨِﻲِّ ﺍﻟْﻐُﺴْﻞُ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﺔ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻯ )
Adalah aku orang yang sering
mengeluarkan madzi, maka aku
bertanya kepada Nabi SAW.
maka jawabnya :
“Keluar madzi harus wudlu, dan
keluar mani harus mandi”.
(H.R. Ahmad, Ibnu Majah dan
Tirmidzi)
2. Hadits yang diriwayatkan
dari Ummu Salamah r.a.
ﻳَﺎﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻻَ ﻳَﺴْﺘَﺤْﻲِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠَﻖِّ ﻓَﻬَﻞْ ﻋَﻠَﻰ ﺍْﻟﻤَﺮْﺃَﺓِ ﺍْﻟﻐُﺴْﻞُ ﺇِﺫَﺍﺍﺣْﺘَﻠَﻤَﺖْ ﻗَﺎﻝَ : ﻧَﻌَﻢْ ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﺕِ ﺍﻟْﻤَﺎﺀَ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭ ﻭﻣﺴﻠﻢ )
“Hai Rasulullah saw, sungguh
Allah tidak malu dari barang hak
adalah wajib mandi bagi wanita
kalau mimpi? Beliau menjawab :
“Ya kalau melihat air”
(H.R. Bukhari dan Muslim)
3. Hadits yang diriwayatkan dari
Abu Hurairah r.a.
ﺇِﺫَﺍﺟَﻠَﺲَ ﺑَﻴْﻦَ ﺷُﺒِﻬَﺎﺍْﻻَﺭْﺑَﻌِﻰ ﺛُﻢَّ ﺟَﻬَﺪَ ﻓَﻘَﺪْ ﻭَﺟَﺐَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻐُﺴْﻞُ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭ ﻭﻣﺴﻠﻢ ﻭﻏﻴﺮ ﻫﻤﺎ )
“Apabila seorang bersetubuh,
maka wajiblah mandi”.
(H.R. Bukhari dan Muslim dan
lain-lainnya)
4. Hadits yang diriwayatkan dari
‘Aisyah r.a.
ﺇِﻥَّ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔُ ﺑِﻨْﺖَ ﺣُﺒَﻴْﺶٍ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺗُﺴْﺘُﺤَﺎﺽَ ﻭَﻓَﺴَﺄَ ﻟَﺖِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺫَﺍﻟِﻚَ ﻋِﺮْﻕٌ ﻭَﻟَﻴْﺴَﺖْ ﺑِِﺎﻟْﺤَﻴْﻀَﺔِ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺃَﺩْﺑَﺮَﺕْ ﻓَﺎﻏْﺘَﺴِﻞِ ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ )
“Bahwa Fathimah binti Hubaisy
berair merah (istihadlah), lalu
menanyakan kepada Nabi saw,
maka beliau bersabda :
itulah darah penyakit, bukan
haidl, kalau kamu berhaidl
tinggalkanlah shalat dan kalau
kamu sudah selesai mandilah
lalu shalatlah”
(H.R. Al Bukhari)
Berdasarkan Firman Allah dan
Hadits tersebut, orang wajib
mandi adalah orang yang :
1). Melakukan hubungan suami
istri
2). Mengeluarkan mani karena
bermimpi, dan
3). Setelah mengalami haidl
atau nifas
Tatacara Mandi Wajib
Sesuai dari Hadits yang
diriwayatkan dari ‘Aisyah r.s.
ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍﺍﻏْﺘَﺴَﻞَ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﺠَﻨَﺎﺑَﺔِ ﻳَﻴْﺪَﺃُ ﻓَﻴَﻐْﺴِﻞُ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﺛُﻢَّ ﻳَﻔْﺮِﻍُ ﺑِﻴَﻤِﻴْﻨِﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺷِﻤَﺎﻟِﻪِ ﻓَﻴَﻐْﺴِﻞُ ﻓَﺮْﺟَﻪُ ﺛُﻢَّ ﺗَﻮَﺿَﺄُ ﻭُﺿُﻮْﺀَﻩُ ﻟِﻠﺼَّﻼَﺓِ ﺛُﻢَّ ﻳَﺄْﺧُﺬُ ﺧِﻞَّ ﺃَﺻَﺎﺑْﻌَﻪُ ﻓِﻲ ﺃُﺻُﻮْﻝِ ﺍﻟﺸَّﻌْﺮِ ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﺃَﻥْ ﻗَﺪِ ﺍﺳْﺘَﺒْﺮَﺃَ ﺣَﻔَﻦَ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺃْﺳِﻪِ ﺛَﻼَﺙَ ﺣَﻔَﻨَﺎﺕِ ﺛُﻢَّ ﺃَﻓَﺾَ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﺎﺋِﺮِ ﺟَﺴَﺪِﻩِ ﺛُﻢَّ ﻏَﺴَﻞَ ﺭِﺟْﻠَﻴْﻪِ ( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ )
Bahwa Nabi saw. Itu kalau mandi
karena junub, beliau mulai
membasuh kedua tangannya,
kemudian menuangkan dengan
tangan kanannya pada tangan
kirinya lalu mencuci
kemaluannya, lalu berwudlu
sebagaimana wudlu utk shalat,
kemudian mengambil air dan
memasukkan jari-jarinya di
pangkal rambutnya sehingga
apabila beliau merasa bahwa
sudah merata, beliau siramkan
air utk kepalanya tiga tuangan,
lalu meratakan seluruh
badannya”.
(H.R. Muslim)
Berdasarkan hadits tersebut
tatacara mandi wajib adalah
sebagai berikut :
1). Mulailah dengan membasuh
(mencuci) kedua tangan
dengan niat yang ikhlas
karena Allah
2). Lalu cucilah kemaluan
3). Lalu berwudlu sebagamana
wudlu untuk shalat
4). Kemudian ambilah air dan
masukkanlah jari-jari
tanganmu pd pangkal rambut
dgn disertai wangi-wangian
sampai merata.
Bagi perempuan, hal itu
dikerjakan sesudah rambut
dalam keadaan terlepas.
5). Mulailah dengan menyiram
air pada bagian sisi kanan
kepala tiga kali, kemudian
pada sisi kiri demikian pula.
Setelah itu, siramlah seluruh
tubuh dan digosok.
6). Kemudian basuhlah kedua
kakimu dgn mendahulukan
yang kanan atas yang kiri.
Jangan lupa, kita tidak boleh
berlebih-lebihan dalam
menggunakan air.
Ditranskrip dari VCD Tuntunan Ibadah Mahdlah Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah
Oleh : Ahmad Sarwiji Majid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Belajarlah ketenangan, kehormatan diri dan bersikaplah rendah hati kepada yg mengajar kamu.