Appendiktomy
1. Definisi
Apendiks adalah ujung seperti
jari-jari yang kecil, panjangnya
kira-kira 10 cm (4 inci), melekat
pada sekum tepat dibawah katup
ileosekal . Apendiks berisi
makanan dan mengosongkan diri
secarah teratur berisi sekum,
karena pengosongan tdk efektif,
dan lumennya kecil, apendiks
cenderung menjadi tersumbat
dan terutama terhadap infeksi
apendiksitis.
(Brunner & suddarth, 2000)
Apendiks adalah bagian dari
usus besar yang muncul seperti
corong pada akhir seikum
mempunyai pintu keluar yang
sempit tapi masih
memungkinkan dapat dilewati
oleh beberapa isi usus.
Apendiks tergantung menyilang
pada linea terminalis masuk ke
dalam rongga pelvis minor
terletak horizontal di belakang
sekum. Sebagai suatu organ
pertahanan terhadap infeksi
kadang apendiks bereaksi
secara hebat dan hiperaktif
yang dapat menimbulkan
perforasi dindingnya ke dalam
rongga abdomen.
(Syaifuddin, 1997: 80)
Apendiktomy adalah
pengangkatan apendiks
terinflamasi dan dapat dilakukan
pada pasien rawat jalan dengan
menggunakan metode
endoskopi. Namun adanya
perlengketan multipe atau
robekan perlu dilakukan
prosedur pembukaan.
(Doenges, 2000).
Appendiktomy
Suatu tindakan pengangkatan /
pemotongan appendik karena
terjadi infeksi atau perforasi
Bentuk dan Ukuran Apendiks
Usus besar merupakan tabung
muskular berongga dengan
panjang sekitar lima kaki
( sekitar 1,5 m ) yang terbentang
dari sekum sampai kanalis ani.
Diameter usus besar sudah pasti
lebih besasr dari usus kecil.
Rata-rata sekitar 2,5 inc ( sekitar
6,5 cm ) tetapi makin dekat anus
diameternya makin kecil.
Usus besar dibagi menjadi
sekum, colon, dan rectum.
Pada sekum terdapat katup
illeosecal dan apendiks yang
melekat pada ujung sekum.
Colon dibagi lagi menjadi colon
asendens, transversum,
desendens dan sigmoid.
Tempat dimana colon
membentuk kelokan tajan yaitu
pada abdomen kanan dan kiri
atas berturut-turut dinamakan
fleksura hepatica dan fleksura
lienalis.
Colon sigmoid mulai setinggi
krista iliaka dan membentuk S
lekukan rectum. Pada posisi ini
gaya berat membantu
mengalirkan air dari rectum ke
fleksura sigmoid.
Rectum terbentang dari colon
sigmoid sampai anus
( Silvia A. Price, Lorraina, M
Wilson 1995 )
Panjang apendiks lazimnya
adalah 8-10 cm pada orang
dewasa. Terdapat dua lapisan
otot di dalam dinding apendiks,
yaitu :
Lapisan dalam (sirkularis )
merupakan penerusan otot
seikum yang sama
Lapisan luar (longitudalis )
dari penyatuan tiga tenia
seikum.
Letak Apendiks
Letak di fossa iliaca kanan,
basis atau pangkalnya sesuai
dengan titik Mc Burney 1/3
lateral antara umbilikus dengan
SIAS.
Basis keluar dari puncak sekum
bentuk tabung panjang 3-5 cm.
Pakal lumen sempit, distal lebar.
( Farid 3, 2001 )
Usus buntu mungkin memiliki
beberapa fungsi pertahanan
tubuh, tapi bukan merupakan
organ yang penting.
Apendiks atau umbai cacing
hingga saat ini fungsinya belum
diketahui dengan pasti, namun
sering menimbulkan keluhan
yang mengganggu.
Apendiks merupakan tabung
panjang, sempit ( ± 6-9 cm ),
menghasilkan lendir 1-2 ml/hari.
Lendir itu secara normal
dicurahkan dalam lumen dan
selanjutnya dialirkan ke sekum.
Bila ada hambatan dalam
pengaliran lendir tersebut maka
dapat mempermudah timbulnya
apendiksitis (radang pada
apendiks). Di dalam apendiks
juga terdapat imunoglobulin,
zat pelindung terhadap infeksi
dan yang banyak terdapat di
dalamnya adalah IgA. Selain itu
pada apendiks terdapat arteria
apendikularis yang merupakan
endartery. Apendiksitis sering
terjadi pada usia antara 10-30
tahun.
Etiologi Apendiksitis
Apendiksitis merupakan infeksi
bakteri yang disebabkan oleh
obstruksi atau penyumbatan
akibat. (Irga, 2007) :
Hiperplasia dari folikel limfoid.
Adanya fekalit ( massa fecal
yang keras ) dalam lumen
apendiks.
Tumor apendiks.
Adanya benda asing seperti
cacing askariasis.
Erosi mukosa apendiks karena
parasit seperti E. Histilitica.
Spasme otot spinter antara
perbatasan apendiks dan
seikum.
Hiperplasia jaringan limfoid
yang biasa terjadi pada
anak-anak.
Infeksi yang disebabkan oleh
kuman-kuman seperti
Escherichia coli (80%),
Streptokokus tapi kuman yang
lain jarang terjadi.
Apendiksitis adalah peradangan
pada usus buntu (apendiks),
atau radang pada apendiks
vermiformi yang terjadi secara
akut. Usus buntu merupakan
penonjolan kecil yang berbentuk
seperti jari, yg terdapat di usus
besar, tepatnya di daerah
perbatasan dengan usus halus.
( Farid 3, 2001 )
Apendiksitis adalah peradangan
dari apendiks vermiformis dan
merupakan penyebab yang
umum dari radang abdomen
akut yang paling sering
(Mansjoer Arif, 2000).
Tanda dan Gejala Apendiksitis
Ada beberapa gejala awal yang
khas yakni :
Nyeri yang dirasakan secara
samar (nyeri tumpul) di daerah
sekitar pusar. Kemudian nyeri
itu akan berpindah ke perut
kanan bawah dengan tanda
yang khas pada apendiksitis
a,,,ckut yaitu nyeri pada titik
Mc Burney. Nyeri perut ini
akan bertambah sakit apabila
terjadi pergerakan seperti
batuk, bernapas dalam, bersin,
dan disentuh daerah yang
sakit.
Seringkali disertai dengan rasa
mual, bahkan kadang muntah.
Demam derajat rendah
( 37,5° C – 38,5° C ) dan terasa
sangat lelah.
Mules.
Malaise.
Konstipasi atau diare.
Tidak ada nafas makan.
Leukositosis
(lebih dari 12.000/mm3)
dengan peningkatan jumlah
neutrofil sampai 75%.
Jenis –jenis Apendiksitis
Apendiksitis Akut
Apendiksitis akut adalah jenis
apendiksitis yang paling sering
memerlukan pembedahan dan
paling sering menimbulkan
kesukaran dalam memastikan
diagnosanya, karena banyak
kelainan menunjukkan
tanda-tanda seperti
apendiksitis akut .
Terdapat tiga jenis apendiksitis
akut, yaitu :
- Apendiksitis Akut Fokalis
( segmentalis )
Peradangan biasanya terjadi
pada bagian distal yang berisi
nanah. Dari luar tidak terlihat
adanya kelianan, kadang
hanya hiperemi ringan pada
mukosa, sedangkan radang
hanya terbatas pada mukosa.
- Apendiksitis Akut Purulenta
(supuratif), disertai
pembentukan nanah yang
berlebihan.
- Apendiksitis Ganggrenosa
Jika radangnya lebih
mengeras, terjadi nekrosis
dan pembusukan
Apendiksitis akut dapat
disebabkan oleh trauma,
misalnya pada kecelakaan
atau operasi, tetapi tanpa
lapisan eksudat dalam rongga
maupun permukaan apendiks.
Apendiksitis kronis
Gejala umumnya samar dan
lebih jarang.
Apendiksitis akut jika tidak
mendapat pengobatan dan
sembuh dapat menjadi
apendiksitis kronis.
Terdapat 2 jenis apendiksitis,
yaitu :
- Apendiksitis Kronik Focalis
Peradangan masih bersifat
local, yaitu fibrosis jaringan
sub mukosa, gejala klinis
pada umumnya tidak tampak
- Apendiksitis Kronis Obliteratif
Terjadi fibrosis yang luas
sepanjang apendiks pada
jarigan mukosa, hingga terjadi
obliterasi (hilangnya lumen),
terutama pada bagian distal
dgn menghilangnya selaput
lendir pada bagian itu.
2. Peralatan Pendukung Operasi
Appendiktomi :
Korentang Steril
Meja operasi & alas meja
( Perlak & Underpad )
Mesin Suction
Mesin Diathermi / Electro
Cutter dan Ground Couter
Lampu Operasi
Meja Mayo/Instrument
Meja Linen
Standart Infus
Tempat Sampah
Tempat Linen Kotor
Schort
Hypafix
Pot Jaringan PA
Gunting Verband / Bandage
Scissors
3. Persiapan Meja Linen
Linen Set Steril
- Handuk Lap Kecil [3]
- Jas/Gaun Operasi [3]
- Linen Besar [2]
- Linen Kecil [4]
- Sarung Meja Mayo [1]
Nierbekken / Bengkok [1]
Kom Kecil [2]
Slang Suction [1]
Kabel Couter [1]
4. Bahan Penunjang Operasi
( Bahan Habis Pakai ) :
Hand Schoen No.6,5/7/7,5/8
Cairan Desinfektan
Betadine 1 %, Alkohol 70 %
Cairan NaCl 0,9 %
Sufratulle
Mess No. 23
Kassa Steril
Kassa deppers kecil untuk
mengait appendik
Benang Heatting operasi
Appendiktomi
- Appendik
Siede/Silk No. 2-0
- Peritonium
Gut Cromic No. 1/0/2-0
- Otot
Plain Catgut No. 0/2-0
- Facia
Gut Cromic No. 1/0/2-0
- Jaringan Lemak/Sub Cutis
Plain Catgut No. 0/2-0
- Kulit
Aff Heatting :
Dermalon/Prolene/Dafilon/
Nylon/Silk No. 3-0/2-0
Aff Subcuticular :
Dermalon/Prolene/Dafilon/
Nylon No. 2-0
Subcuticular Suture :
Monosyn/Polysorb/Vicryl
No. 3-0
5. Persiapan Meja Instrument
( Set App-tomy ) :
Desinfeksi Klem
(Sponge Holding Forceps) [1]
Duk Klem
(Towel Forceps) [5]
Handvat Mes No 3 : [1]
Pincet Anatomi [2]
Pincet Chirurrgie [2]
Arteri Klem Van Pean Lurus [2]
Arteri Klem Van Pean Bengkok
(Chrom Klem) [8]
Arteri Klem Van Kocher [4]
Allis Tissue Forceps [4]
Gunting Benang
( Ligature Scissors ) [2]
Gunting Metzembum
( Panjang/Pendek ) [1]/[1]
Needle Holder [2]
Woundhag Gigi 4 Tajam [2]
U.S. Army Retractor/
Langenbeck [2]
Midle Dok [2]
Canule Suction [1]
Babbock Tissue Forceps [4]
6. Teknik Instrumentasi App
Setelah pasien diberikan
anastesi, diposisikan supinasi,
kemudian pasang underpad
dan ground couter di kaki
Perawat instrument dan asisten
mengenakan skort, melakukan
surgical scrubing, gown steril
dan handscone steril kemudian
membantu operator untuk
mengenakan gown steril dan
handscone
Perawat instrument menata
instrumen, alat dan bahan
steril dimeja linen dan mayo
untuk kelancaran operasi dan
dokumentasi perioperatif
Berikan desinfeksi klem (1),
deepres/kasa, alkohol dan
povidon iodine 10% dalam
cucing pada asisten untuk
melakukan desinfeksi pada
lapangan/area operasi
Lakukan drapping dengan
memberikan :
Duk besar [ke-1] untuk bagian
bawah badan ( menutup perut
bawah/mulai garis
hipogastrium/suprapubik,paha
dan kaki )
Duk besar [ke-2], membuka duk
besar ke-2 diatas duk ke-1baru
diletakan dibagian atas pasien
( menutup perut atas/mulai
garis umbilical, dada sampai
skat pembatas kepala pasien )
Duk kecil [2], untuk bagian
kanan/kiri badan ( kuadran
kanan bawah/lumbal kanan )
Fiksasi dengan duk klem [4]
Dekatkan meja mayo dan linen
lalu pasang kabel coutter dan
selang suction lalu fiksasi dgn
duk klem [1]
Berikan kasa basah dan kering
pada operator untuk
membersihkan lapangan
operasi dari povidon iodine
Berikan pada operator pinset
chirhugis untuk making /
menandai area insisi
Jika persiapan sudah berjalan
dgn baik, maka dilakukan time
out/konfirmasi oleh perawat
sirkuler meliputi :
- Nama Pasien
- No. RM
- Prosedur operasi
- Lokasi insisi sdh benar
- Sudahkah dilakukan
pemberian profilaksis
antibiotik
- Bagaimana mencegah
kejadian tidak diharapkan
yang meliputi bidang bedah
dan anestesi
- Hasil pemeriksaan penunjang
seperti laboratorium, rontgen,
PA, cardiologi dll.
- Pemeriksaan jumlah dan jenis
instrumen dan BHP.
Setelah lengkap operator
memimpin do'a utk tim operasi
dan pasien :
Bismillahirrahmanirrahim
Hasbunallaahu wani'mal wakiil
álallaahi tawakkalnaa
"Cukuplah Allah menjadi
penolong kami, dan Allah
adalah sebaik-baik pelindung,
kepada Allah kami berserah
diri". ( HR. Timizi dari Abi Said
Al Khudri )
Berikan handvat mess no.3
( dgn media nierbekken ) pada
operator, lalu berikan pean
mosquito dan kasa pd asisten
untuk merawat pendarahan.
Insisi dilakukan pada daerah
Mc. Burney, dibuat sayatan
sepanjang kurang lebih 10 cm
dan otot-otot dinding perut
dibelah secara tumpul menurut
arah serabutnya, berturut-turut
m.oblikus abdominis eksternus,
m.abdominis internus,
m.transversus abdominis
Insisi dgn coutter sampai
daerah fat dan gunakan haak
gigi tajam utk memudahkan
lapang pandang.
Berikan handvat mess untuk
membuka / insisi fasia.
Berikan kocher (2) utk menjepit
kanan dan kiri fasia & gunting
untuk memperlebar sayatan
fasia, gunakan pean / klem
untuk membuka jaringan otot
langenbeck utk membuka /
memperlebar lapang pandang.
Setelah nampak peritoneum,
berikan pinset anatomis
pada asisten & berikan pinset
anatomis dan gunting
metzembaum kpd operator.
Setelah peritoneum dibuka
kemudian berikan klem untuk
menjepit peritoneum
Berikan kassa basah & pinset
anotomi utk melindungi usus
Kemudian operator mencari
letak appendik dan melakukan
pemisahan appendik dengan
meso appendik dan caecum.
Ujung appendik dipegang dgn
alise klem/kockher, meso arteri
dijepit dgn 2 arteri pean
bengkok lalu berikan gunting
metzembaum utk memotong
appendik dari meso appendik
Berikan kockher untuk crush
(merusak mukosa appendik)
atau dg cauter, kemudian jahit
mesentarium dgn mersilk 2-0
kemudian appendik diikat
berganda atas bawah dan
appendik dipegang dengan
kocher diatas ikatan
Perawat instrumen m'berikan
handvat mess no.23 & kassa
yang sudah dibasahi dgn
betadine utk alas/pelindung
ketika memotong appendik
Setelah itu ujung appendik
dicoutter tipis
Berikan naldvoeder & benang
Silk/Side/Mersilk 2-0 untuk
menjahit appendik.
Jahitan tabac sac disimpulkan
dan puntung dikuburkan dalam
simpul tersebut.
Kemudian beri kasa yang
dipegang kocher (slaber) utk
mengecek perdarahan
Setelah tidak ada perdarahan,
berikan peritoneum klem (4)
utk menjepit sisi atas, bawah,
kanan, kiri. Kemudian berikan
benang Gut Cromic 2-0/0/1
untuk menjahit peritoneum
Setelah peritoneum dijahit
kemudian jahit otot dgn plain
Gut no. 2-0/0, Fasia dg Vicril
no. 2-0/0 atau Gut Cromic
no. 2-0/0/1, lemak dijahit
Plain Gut no. 2-0/0, kulit dgn
Silk/Prolene/Dermalon /
Dafilon 2-0/3-0 atau Running
Subcuticular Suture dgn
Monosyn / Vicryl 3-0
Setelah proses jahit selesai,
berikan kasa basah untuk
membersihkan sisa / bekas
darah lalu kasa kering
Sign Out :
- Ceklist keselamatan pasien
ditulis perawat sirkuler, sign
out dpt diinisiasi perawat
sirkuler perawat istrumen, ahli
bedah atau anestesi.
- Ceklist keselamatan pasien
harus dilengkapi sebelum
memindahkan pasien dari
kamar operasi.
Tujuannya utk memfasilitasi
transfer informasi yg penting
utk tim yg bertanggungjawab
terhadap pasien setelah
pembedahan
- Sign out dapat dilakukan
bersamaan dgn penutupan
luka.
- Perawat sirkuler harus
mengkonfirmasi dengan ahli
bedah dan tim secara pasti
apakah tindakan/prosedur yg
sudah dilakukan.
Prosedur mungkin berubah
atau berkembang selama
tindakan operasi
- Perawat instrumen
megkonfirmasi kelengkapan
instrumen ( termasuk
instrumen atau peralatan yg
tidak berfungsi utk mencegah
peralatan dipakai lagi sebelum
diperbaiki), kassa dan jarum.
Jika perlu dilakukan radiografi.
- Pemberian label pd jaringan
appendix, perawat sirkulator
mengkonfirmasi pemberian
label yg benar dan jika harus
dilakukan pemeriksaan PA
dgn membaca secara keras.
- Ahli bedah, anestesist dan
perawat mereview apa yang
perlu diperhatikan untuk
recovery dan manajemen
pasien
- Sesudah semua kegiatan
operasi selesai semua tim
operasi mengucapkan do'a
sesudah operasi :
Alhamdul lillaahi rabbil
aalamiin.
"Segala puji bagi Allah Tuhan
Semesta Alam"
Kemudian tutup dgn sufratule,
kasa dan curapor/hepafix.
Operasi selesai, menata
kembali ruangan dan alat-alat
yang telah dipakai dibersihkan.
Perawat instrument
menginventaris instrument dan
bahan habis pakai, merawat
instrument set yang kotor
( dekontaminasi, mencuci,
packing ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Belajarlah ketenangan, kehormatan diri dan bersikaplah rendah hati kepada yg mengajar kamu.