Herniotomy
1. Definisi
Hernia
Penonjolan jaringan atau organ
suatu rongga melalui defek atau
bagian lemah (lokus minoris) yg
normalnya tidak dapat dilewati,
keluar ke bawah kulit atau masuk
rongga lainnya yang terjadi
secara kongenital atau akuisita
Herniotomy
- Suatu tindakan pembedahan
dgn cara memotong kantong
hernia, menutup defek dan
menjahit pintu hernia.
- Operasi pembebasan kantong
hernia sampai ke lehernya,
kantong hernia dibuka dan isi
hernia dibebaskkan kalau ada
perlengketan, kemudian
direposisi,kantong hernia dijahit
ikat setingggi mungkin lalu
dipotong.
Hernioplastik
Tindakan memperkecil annulus
inguinalis internus dengan
memperkuat dinding belakang
kanalis inguinalis
Hernioplastik Metode Basini
Memperkecil angulus internus
dengan jahitan terputus, menutup
dan memperkuat fascia
transversa dan memjahitkan
pertemuan m.transversus
internus abdominis dan
m.oblikuus internus abdominis
keligamentum inguinalis.
Hernioplastik Metode Mc Vay
yaitu menjahitkan fascia
transversa, m.tranversus
abdominis, m.oblikuus internus
abdominis ke ligamentum
Cooper.
Klasifikasi Hernia
Hernia Menurut Kejadiannya
a. Hernia Kongenital
Sempurna
Hernia terjadi sejak lahir,
proses terjadi di dalam
intrauterine.
Misalnya, hernia umbilikalis
fetalis, hernia epigastrika.
Tidak sempurna
- Pada waktu lahir kelainan
belum tampak, tapi sudah
ada predisposisi terjadinya
hernia.
- Kelainan ini dapat terjadi
pd 1-2 minggu setelah lahir,
dpt pula setelah berumur
beberapa tahun.
b. Hernia Akuisita
Terjadi karena tingginya
tekanan intraabdominal yg
tinggi :
- Umumnya didapat pada
umur >15 tahun.
- Terjadi pada keadaan
(faktor pencetus terjadinya
hernia), misal: batuk kronis,
prostat hipertrofi, sering
partus, ascites,
vesicolitiasis, orang tua.
Konstitusi tubuh
- Misalnya : kurus, lemah,
kakhesi (keadaan kurus
disertai lemah dan anemis
serta berat badan turun
drastis, seperti pada
penderita tumor ganas)
akan memudahkan.
Banyak Preperitoneal Fat
- Dibawah fascia transversa
banyak terdapat lemak,
sehingga mendesak fascia
transversa. Akibatnya
fascia menjadi lemah
sehingga lemak akan
keluar dan terjadi hernia
adiposa.
- Bila hal ini terjadi terus-
menerus, peritoneum akan
tertarik keluar juga, misal
hernia epigastrika.
Distensi dinding perut,
karena macam-macam
penyebab, misalnya :
ascites, partus, dan lain-lain.
Cikatrix
- Menyebabkan kelemahan
otot dan fascia
- Misal : jahitan tidak
sempurna > organ keluar di
bawah kulit.
Penyakit yang melemahkan
otot-otot dinding perut,
misalnya : poliomyelitis
anterior acuta
(memudahkan terjadinya
Locus Minoris Resistensia)
Hernia Menurut Letaknya
a. Hernia Abdominalis Eksterna
Isi hernia berasal dari cavitas
abdominalis dan atau cavitas
pelvicum melalui Locus
Minnoris Resistentiae ( LMR )
keluar sampai subkutis.
Berdasarkan topografinya,
hernia eksterna dibagi atas :
Hernia Inguinalis Lateralis
Hernia inguinalis lateralis
adalah hernia yang melalui
annulus inguinalis
abdominalis (lateralis /
internus) dan mengikuti
jalannya spermatid cord di
canalis inguinalis dan dapat
melalui annulus inguinalis
subcutan (externus)
sampai di scrotum.
Locus minnoris resistentiae :
- Kongenital
Pada annulus inguinalis
lateralis / internus. Hal ini
sesuai dgn embriologik
turunnya testis dari cavum
abdominalis ke scrotum
melalui canalis inguinalis.
Pada keadaan ini terjadi
kegagalan obliterasi
proc. vaginalis peritonii.
- Akuisital.
Bagian lateral dari fovea
inguinalis tateralis dimana
ductus deferens dan vasa
spermatica berlalu di
tempat itu.
Hernia inguinalis lateralis
disebut hernia scrotalis,
bila isi hernia berlanjut ke
scrotum.
- Pada wanita
Locus minoris resistent
terletak di canalis inguinalis
Canalis inguinalis tersebut
berisi ligamentum yang
menyangga uterus
(ligamentum rotundum)
dan hernia muncul sebagai
jaringan penghubung uterus
yang bersinggungan dgn
jaringan yg mengelilingi
tulang pubis. Canalis ini
lebih dikenal dgn nama
canalis Nuck.
Hernia Inguinalis Medialis
Hernia inguinalis medialis
merupakan hernia yang
berjalan melalui dinding
inguinal belakang, medial
dari vasa epigastrica inferior
ke daerah yang dibatasi oleh
trigonum Hasselbachii.
Locus minoris resistentiae :
- Trigonum Hasselbachii
(pada fovea inguinalis
medialis), sebelah dorsal
dari annulus inguinalis
medialis.
- Hernia ini biasanya hanya
mendesak trigonum
Hasselbachii dan sampai
pada annulus inguinalis
externus di bawah kulit
dan tidak sampai pada
scrotum. Jadi trigonum
masih utuh.
Hernia Pantalon
Hernia inguinalis lateralis
dan medialis terjadi di kedua
sisi/pihak (bilateral).
Harus diingat : tidak ada
hernia pantalon yg duplex
Hernia Femoralis
Merupakan hernia yang
berjalan melalui annulus
femoralis dan canalis
femoralis menuju fascia
iliopectinea, dan tiba di
bawah kulit pada fosca
ovalis, melewati lamina
criosa.
Locus minorus resistentiae :
- Berada di Fascia tranversa
yang menutupi annulus
femoralis yang disebut :
Septum Cloquetti.
Bangunan antara annulus
femoralis dan lamina
cribosa (pada fosca ovalis)
berbentuk canal dan
disebut canalis femoralis.
- LMR bisa berupa fascia,
aponeurosis, muskulus,
tapi tidak berupa lobang,
kecuali pd hernia inguinalis
lateralis (karena sebagian
besar bersifat kongenital.
- Wanita lebih sering
mengalami hernia
femoralis karena pada
canalis femoralis,
pembukaan dari canalis
inguinalis dimana arteri
femoralis, vena dan syaraf
melewati canalis tersebut.
Selain itu wanita sering
partus sehingga tekanan
intraabdominal meningkat
dan anulus femoralis
menjadi lemah.
Bentuk pelvis wanita yang
lebih horisontal sehingga
tekanan pada ligamentum
inguinalenya menjadi lebih
besar sehingga mudah
kendor yang akan
menyebabkan anulus
femoralisnya menjadi lebih
lemah.
Cara mengenali hernia
femoralis :
• Letak dibawah lipat paha
(lipat DD nya)
• Bila melanjut, bisa sampai
diatas lipat paha bila
isinya bukan usus ( misal
omentum atau peritoneal
fat) karena bila isinya usus
biasanya mudah
mengalami incarserata
meskipun kecil, karena
pintu annulus femoralis
adalah kecil.
Hernia Umbilikalis
- Hernia umbilikalis intra
uterine (fetalis)
- Hernia umbilikalis infantilis
- Hernia umbilikalis dewasa
Hernia Epigastrika
Locus minoris resistantnya
adalah linea alba antara
procesus xypoideus dan
umbilicus.
Biasanya terdapat pd orang
gemuk.
Hernia ini mula-mula hanya
sebagai tonjolan lemak
sehingga lebih merupakan
hernia adiposa yang terletak
di epigastrika.
Keadaan ini disebut juga
hernia epigastrika spuria
(tidak berkantong).
Lemak tersebut keluar
melalui foramen kecil pada
linea kecil pada linea alba
yang dilalui oleh vasa darah.
Bila keadaan berlanjut, maka
lemak preperitoneal akan
ikut tertarik dan akan
menarik peritoneum pula
sehingga terbentuk kantong
hernia. Inilah hernia yang
murni, disebut hernia
epigastrica vera.
Kebanyakan membutuhkan
operasi dini saat hernia
masih kecil karena nyeri.
Henia Lumbalis
- Locus minoris resistent
terletak pada Trigonum
Grynvelt
- Hernia ini mempunyai
insidensi rendah dan
biasanya tidak pernah
menjadi hernia ireponibilis,
banyak ditemukan pd
orang tua post nefraktomi.
Hernia Obturatoria
- Foramen obturatoria
ditutup oleh membrane
obturatoria dan sulcus
obtorius pafa terbentuk
canalis obturius
(locus minoris resistant)
- Pintu hernia mulai dari
foramen obturatorium
masuk canalis obturatoria
dan keluar dari rongga
pelvis menuju dorsal dari
m.gracillis setinggi
percabangan a.femoralis
yang memberi cabang
rr.perinealis a.femoralis
- Kelainan ini sulit dikenali
karena keluhan sangat
umum, yaitu nyeri di bagian
medial kanan atas
sehingga orang tdk mengira
merupakan gejala hernia.
- Setelah beberapa hari
sudah mulai ada gejala
ileus sampai disini masih
sulit ditentukan
diagnosisnya, karena ileus
dan nyeri median atas paha
tidaklah hanya merupakan
gejala hernia obturatoria
karena itu adanya ileus
sebagai prediagnosis dan
preoperatif mendorong
dilakukannya laparatomi
eksploratif.
Barulah kelainan tersebut
ditemukan dlm eksplorasi
karena ada bagian usus yg
terjepit di foramen
obturatorium.
- Dengan demikian diagnosis
hernia incarserata selalu
ditegakkan durante operatif
Sedangkan yang non
inkarserata umumnya justru
tidak terdiagnosis.
Hernia Semilunaris
- Locus minoris resistant
terletak pada sudut dimana
linea semicircularis dengan
linea semilunaris bertemu.
- Pada titik tersebut serabut
aponeurosis transverses
abdominis dari sarung
rectus posterior
membeluok menjadi sarang
rectus anterior.
- Dengan demikian defek
terletak pada serabut
aponeurosis m.transversus
abdominis.
Hernia perinealis
- Hernia keluar dari rongga
pelvis dgn LMR nya pada
diafragma pelvis dan
diafragma perinealis yang
dibentuk oleh serabut
m.levator ani.
- Dikenal dua macam:
• Hernia Perinealis Anterior
Terletak didepan, diantara
serabut m.levator ani
sebagai pintu hernia ke
subcutan pada perineum.
• Hernia perinealis posterior
Terletak di belakang,
diantara serabut m.levator
ani. Tidak keluar ke
subcutan tetapi masuk
fossa ischiorectalis.
Hernia ischiadica
Pintu hernia terletak setinggi
percabangan plexus
nn.sacralis yg waktu keluar
melalui foramen ischiadicum
yang terpisah oleh m.
piriformis menjadi foramen
supra dan infra piriformis.
Jadi hernia keluar melalui
foramen suprapiriformis
(disebut hernia glutealis
inferior).
Jadi pada hernia ischiadica
buka berarti hernianya
bercabang jadi dua, tetapi
pintu pada foramen
ischiadicum setinggi
percabangan plexus sacralis
b. Hernia Abdominalis Interna
- Isi hernia dari cavum
abdominalis masuk rongga
lain, misalnya ke rongga
thorax, atau tetap di rongga
abdomen yaitu tersembunyi
di dlm recessus ileocecalis,
resesus rectosigmoideus,
recessus
rectoduodenojejunalis dan
mesentrium.
Jadi hernia terjadi antara
organ perut yang retro dan
intra peritoneal.
- Diagnosis ditegakkan dengan
roentgen foto.
- Menurut topografinya hernia
interna terdiri dari :
o Hernia Epiploicum Winslowi
o Hernia Bursa Omentalis
o Hernia Mesentrica
o Hernia Retroperitonealis
o Hernia Paraduodenalis
o Hernia Resessus Ileocecalis
o Hernia resessus
Sigmoideus
o Hernia Diafragmatica
Hernia akibat penonjolan
viscera abdomen ke dalam
rongga thorax melalui suatu
pintu pada diafragma.
Menurut sebabnya dibagi
menjadi :
• Hernia Diafragmatica
Traumatica
• Hernia Difragmatica Non
Traumatica
Hernia menurut ada tidaknya
Kantong :
a. Hernia Berkantong
Kantong adalah peritoneum
b. Hernia tidak Berkantong
Hernia Adipose
Hernia Incisionalis
Hernia Cicatricalis
Hernia Menurut Berlangsungnya :
a. Hernia Insipidus ( Iminen )
Hernia yang terjadi pd tahap
awal, locus minoris
resistensi belum berlubang/
menonjol tetapi isi hernia sdh
mendesak
b. Hernia Manifest
Hernia yang telah nyata
terbentuk, dimana isi hernia
sudah keluar di dlm kantong
hernia.
Hernia dengan Bentuk Khusus :
a. Hernia Richter
Sebagian dinding usus
menonjol, sedangkan
sebagian besar usus di luar
kantong hernia dan lumen
tetap terbuka, sehingga
pasase makanan belum
mengalami gangguan.
Biasanya terjadi pada hernia
femoralis dimana isi hernia
sudah keluar sedikit melalui
annulus femoralis.
b. Hernia Littre
Sedikit berbeda dengan hernia
richter dimana terjadinya
hernia berkaitan dgn adanya
kelainan embriologik, yaitu
diverticulum Mackell yg tetap
ada dan jumlahnya banyak.
c. Hernia Slidding
Merupakan jenis herinia
dimana seakan hernia
meluncur ke bawah dan pada
stadium akhir organ tersebut
akan membentuk dinding
posterior kantong hernia
Organ yang masuk : colon
sigmoid, vesica urinaria.
d. Hernia Interstitialis
Hernia yang terjadi karena
kesalahan reposisi hernia
reponibel, dimana reposisi
kurang hati-hati sehingga
waktu memasukkan usus/isi
hernia tidak masuk ke rongga
abdomen tetapi masuk ke
celah antara jaringan atau
jaringan interstitial.
Apabila pembuluh darah
dinding usus pecah maka
terjadi perdarahan sehingga
terjadi rupture isi hernia.
e. Hernia Pantalon
Keadaan dimana terdapat
hernia inguinalis lateralis
bersama-sama dengan hernia
medialis pada satu sisi.
f. Hernia Spiegel
Hernia yang terjadi di linea
semilunaris pd atau di bawah
linea semilunaris, namun dari
atas tempat vasa epigastrium
inferior menyilangi tepi lateral
m.Rectus Abdominis.
g. Hernia Permagna
Separuh isi rongga perut
keluar ke dlm kantong hernia.
Hernia menurut letak penonjolan
a. Hernia Inguinalis Lateralis/
Indirek
b. Hernia Inguinalis Medialis/
Direk
2. Peralatan Penunjang Herniotomi
Meja operasi & alas meja
( Perlak & Underpad )
Mesin Suction
Mesin Diathermi / Electro
Cutter dan Ground Couter
Lampu Operasi
Meja Mayo / Instrument
Meja Linen
Standart Infus
Tempat Sampah
Tempat Linen Kotor
Schort
Hypafix
Gunting Verband /
Bandage Scissors
3. Persiapan Meja Linen :
Linen Set Steril
- Handuk Lap Kecil [3]
- Jas/Gaun Operasi [3]
- Linen Besar [2]
- Linen Kecil [4]
- Sarung Meja Mayo [1]
Nierbekken / Bengkok Kecil [1]
Kom Kecil [2]
Slang Suction [1]
Kabel Couter [1]
4. Bahan Penunjang Operasi
( Bahan Habis Pakai ) :
Hand Schoen No.6,5/7/7,5/8
Cairan Desinfektan
Betadine 1 %, Alkohol 70 %
Cairan NaCl 0,9 %
Sufratulle
Mess No. 23
Mess Hernia
Underpad
Mess Hernia
Underpad
Kassa Steril
Kassa deppers kecil untuk
mengait membebaskan
kantong hernia
Benang Heatting Herniotomi :
- Kantung Hernia/Peritonium
Gut Cromic No. 1/0/2-0
- Hernioplasty dgn Mesh
Prolene/Dermalon/Dafilon/
Nylon No. 2-0
- Facia
Gut Cromic No. 1/0/2-0
- Jaringan Lemak/Sub Cutis
Plain Catgut No. 0/2-0 atau
Gut Cromic No. 1/0/2-0
- Kulit
Aff Heatting :
Dermalon/Prolene/Dafilon/
Nylon/Silk No. 3-0/2-0
Aff Subcuticular :
Dermalon/Prolene/Dafilon/
Nylon No. 2-0
Subcuticular Suture :
Monosyn/Polysorb/Vicryl
No. 3-0
5. Persiapan Meja Instrument
( Set Herniotomy ) :
Washing & Dressing Forcep
( Desinfeksi Klem ) [1]
Towel Clamps/Doek Klems [5]
Handvad mess no. 3 [1]
Gunting metzembaum [1]
Gunting mayo/kasar [1]
Pinset chirurgis [2]
Pinset anatomis [2]
Mosquito klem [2]
Arteri klem lurus [4]
Arteri klem bengkok [4]
Arteri klem kecil [2]
Needle Holder [2]
Gunting lurus [1]
Alise klem/beckock [1]
Peritoneum klem [4]
Haak gigi tajam [2]
U.S. Army Retractor/
Langen beck [2]
Canule suction [1]
6. Tehnik Operasi Herniotomi,
Herniorafi, Hernia Repair :
Setelah pasien diberikan
anastesi, diposisikan supinasi,
kemudian pasang underpad
dan ground couter di kaki
Perawat instrument & asisten
mengenakan skort, melakukan
surgical scrubing, gown steril
& handscone steril kemudian
membantu operator untuk
mengenakan gown steril dan
handscone
Perawat instrument menata
instrumen, alat dan bahan
steril dimeja linen dan mayo
untuk kelancaran operasi dan
dokumentasi perioperatif
Berikan desinfeksi klem (1),
deepres/kasa, alkohol dan
povidon iodine 10% dalam
cucing pada asisten untuk
melakukan desinfeksi pada
lapangan/area operasi
Lakukan drapping dengan
memberikan :
Duk besar [ke-1] untuk bagian
bawah badan ( menutup perut
bawah, paha dan kaki )
Duk besar [ke-2], membuka duk
besar ke-2 diatas duk ke-1
kemudian diletakan dibagian
atas pasien ( menutup perut
atas, dada sampai skat
pembatas kepala pasien )
Duk kecil [2], untuk bagian
kanan/kiri badan ( tergantung
lokasi operasi herniotomi )
Fiksasi dengan duk klem [4]
Dekatkan meja mayo dan linen
lalu pasang kabel coutter dan
selang suction lalu fiksasi dgn
duk klem [1]
Berikan kasa basah dan kering
pada operator untuk
membersihkan lapangan
operasi dari povidon iodine
Berikan pada operator pinset
chirhugis untuk making /
menandai area insisi
Jika persiapan sudah berjalan
dgn baik, maka dilakukan time
out/konfirmasi oleh perawat
sirkuler meliputi :
- Nama Pasien
- No. RM
- Prosedur operasi
- Lokasi insisi sdh benar
- Sudahkah dilakukan
pemberian profilaksis
antibiotik
- Bagaimana mencegah
kejadian tidak diharapkan
yang meliputi bidang bedah
dan anestesi
- Hasil pemeriksaan
penunjang spt laboratorium,
rontgen, PA, cardiologi dll.
- Pemeriksaan jumlah & jenis
instrumen dan BHP.
Setelah lengkap operator
memimpin do'a utk tim operasi
dan pasien :
Bismillahirrahmanirrahim
Hasbunallaahu wani'mal wakiil
álallaahi tawakkalnaa
"Cukuplah Allah menjadi
penolong kami, dan Allah
adalah sebaik-baik pelindung,
kepada Allah kami berserah
diri". ( HR. Timizi dari Abi Said
Al Khudri )
Berikan handvat mess no.3
( dgn media nierbekken ) pada
operator, lalu berikan pean
mosquito dan kasa pd asisten
untuk merawat pendarahan.
Dilakukan insisi oblique 2 cm
medial sias sampai
tuberkulum pubikum, lalu
berikan pean mosquito dan
kasa pada asisten untuk
merawat pendarahan.
Insisi diperdalam sampai
tampak aponeurosis MOE
(Muskulus Obligus Abdominis
Eksternus).
Aponeurosis MOE dibuka
secara tajam
Funikulus spermatikus
dibebaskan dari jaringan
sekitarnya dan dikait pita dan
kantong hernia diidentifikasi
Isi hernia dimasukan ke dalam
cavum abdomen, kantong
hernia secara tajam & tumpul
sampai anulus internus
Kantong hernia diligasi
setinggi lemak preperitonium,
dilanjutkan herniotomi dgn
dijahit menggunakan benang
Gut Cromic No. 0 / 1
Perdarahan dirawat, lanjutkan
hernioplasty dgn mesh dan
dijahit dgn menggunakan
benang Prolene / Dermalon /
Dafilon No. 2-0
Setelah tidak ada perdarahan,
luka operasi ditutup lapis
demi lapis, berikan benang
Gut Cromic 2-0 / 0 / 1 untuk
menjahit fasia
Setelah fasia dijahit kemudian
jahit lemak / subcutis dgn Cut
Gut Plain No. 2-0 / 0 atau Gut
Cromic No. 2-0 / 0
Kulit dijahit secara running
subcuticular suture dg benang
Prolene/Dermalon/Dafilon
No. 2-0 ( Heating Aff ) atau
Running Subcuticular Suture
dgn Monosyn/Polysorb/Vicryl
No. 3-0 ( Tdk Angkat jahitan )
Setelah proses jahit selesai,
berikan kasa basah untuk
membersihkan sisa / bekas
darah kemudian dikeringkan.
Sign Out :
- Ceklist keselamatan pasien
ditulis perawat sirkuler, sign
out dpt diinisiasi perawat
sirkuler perawat istrumen, ahli
bedah atau anestesi.
- Ceklist keselamatan pasien
harus dilengkapi sebelum
memindahkan pasien dari
kamar operasi.
Tujuannya utk memfasilitasi
transfer informasi yg penting
utk tim yg bertanggungjawab
terhadap pasien setelah
pembedahan
- Sign out dapat dilakukan
bersamaan dgn penutupan
luka.
- Perawat sirkuler harus
mengkonfirmasi dengan ahli
bedah dan tim secara pasti
apakah tindakan/prosedur yg
sudah dilakukan.
Prosedur mungkin berubah
atau berkembang selama
tindakan operasi
- Perawat instrumen
megkonfirmasi kelengkapan
instrumen ( termasuk
instrumen atau peralatan yg
tidak berfungsi utk mencegah
peralatan dipakai lagi sebelum
diperbaiki), kassa dan jarum.
Jika perlu dilakukan radiografi.
- Pemberian label pd jaringan
appendix, perawat sirkulator
mengkonfirmasi pemberian
label yg benar dan jika harus
dilakukan pemeriksaan PA
dgn membaca secara keras.
- Ahli bedah, anestesist dan
perawat mereview apa yang
perlu diperhatikan untuk
recovery dan manajemen
pasien
- Sesudah semua kegiatan
operasi selesai semua tim
operasi mengucapkan do'a
sesudah operasi :
Alhamdul lillaahi rabbil
aalamiin.
"Segala puji bagi Allah Tuhan
Semesta Alam"
Kemudian tutup dgn sufratule,
kasa dan curapor/hepafix.
Tutup luka dengan sufratule,
kasa dan curapor/hepafix.
Operasi selesai, menata
kembali ruangan dan alat-alat
yang telah dipakai dibersihkan.
Perawat instrument
menginventaris instrument &
bahan habis pakai, merawat
instrument set yang kotor
( dekontaminasi, mencuci,
packing ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Belajarlah ketenangan, kehormatan diri dan bersikaplah rendah hati kepada yg mengajar kamu.