Kamis, 30 April 2020

Menggunakan N95 Secara Rasional

Mengedepankan bekerja prinsip PPI untuk keselamatan
Apakah N95 :

  1. N95 adalah partikulat respirator yang direkomendasikan oleh CDC dan WHO untuk melindungi saluran nafas dari            biohazard yang bersifat aerosol.
  2. Aerosol merupakan partikel berukuran sangat kecil (kurang dari 3 mikron) yang dapat melayang di udara dan berpotensi menularkan penyakit infeksi melalui aliran udara (airborne)
  3. Respirator memiliki berbagai jenis, N95 artinya 95% partikel udara dapat difiltrasi (angka dibelakang menunjukkan kemampuan filtrasi N99, N100).
  4. Kode jenis respirator lainnya,
  • seri N (not resistant to oil) – tidak boleh digunakan di lingkungan yang mengandung aerosol berminyak
  • seri R (resistant to oil) – dapat digunakan di lingkungan dengan aerosol berminyak maupun tidak berminyak
  • seri P (oil proof) – sangat kuat ketahannya terhadap aerosol berminyak, dapat digunakan pada lingkungan tanpa maupun dengan aerosol berminyak


Sabtu, 28 September 2019

Instrumentasi App




TEKNIK INSTRUMENTASI OPERASI APPENDIKTOMY


PENGERTIAN
  1. Suatu cara melakukan instrumentasi pada operasi appendiktomy (pemotongan appendik karena terjadi infeksi atau perforasi).


TUJUAN 
  1. Memperlancar jalannya operasi
  2. Dapat mempertahankan kesterilan alat-alat instrumen
  3. Dapat mengurangi rasa tidak nyaman pada penderita
  4. Dapat mengatur alat secara sistematis dimeja mayo


PERSIAPAN PASIEN
  1. Persetujuan operasi
  2. Alat - alat dan obat - obatan
  3. Puasa
  4. Lavement
  5. Mengatur posisi terlentang
  6. Pasang plat diathermi


PERSIAPAN BAHAN PENUNJANG OPERASI
1. Linen set steril terdiri dari :
        • Linen besar [2]
        • Linen kecil [4]
        • Gaun operasi [4]
        • Handuk Lap Kecil [4]
        • Sarung meja mayo [1]
2. Gallipots / Cucing / Kom Bulat Kecil [2]
3. Kidney Dish 8" / Nierbekken / Kom 
        Bengkok Kecil [1] 
4. Kom Mangkok Sedang [1]
5. Handle Lampu
6. Handscoen / Sarung Tangan [4] 
        bermacam-macam ukuran
7. Desinfektan Betadine 10 % dan 
        Alkohol 70 %
8. Sufratulle [1]
9. Cairan NaCl 0,9 % [1]
10. Cabel Cauter [1]
11. Kassa Steril X-Ray [2] Kassa Steril Biasa [1]
12. Canule + Selang Suction [1]
13. Mess No. 23 [1]
14. Korentang pada tempatnya [1] set
15. Benang Heatting : Appendik : Siede / Silk No. 2-0 [1], Peritonium : Cromic Gut No. 2-0 / 0 [1] atau Safil / Vicryl / Polysorb No. 2-0 / 0 [1], Otot : Plain Catgut No. 2-0 / 0 [1] atau Cromic Gut No. 2-0 / 0 [1], Facia : Safil / Vicryl / Polysorb No. 2-0 / 0 [1] atau Cromic Gut No. 2-0 / 0, Subcutis : Plain Catgut No. 2-0 / 0 [1] atau Cromic Gut No. 2-0 / 0, Kulit : Dermalon / Prolene / Dafilon / Nylon No. 3-0 / 2-0 atau Safil / Vicryl / Monosyn / Polysorb No. 3-0 [1]


PERSIAPAN ALAT

1. Alat Non Steril
Hypafix
Gunting Verband / Bandage Scissors
Mesin Diatermi / Electrosurgical Unit 
        dan Adapters
Mesin Suction
Lampu Operasi
Meja Operasi
Alas Meja Operasi ( perlak, Linen dan 
        Underpad
Meja Mayo / Instrument
Meja Linen
Standart Infus
Schort / Apron Plastik Disposable 
Tempat Sampah
Tempat Linen
Safety Box
Tempat Jaringan Appendiks

2. Alat Steril
Depper Klem / Desinfeksi Klem / 
        Sponge Holding Forceps [1]
Backhaus Towel Clamp / Towel 
        Forceps / Doek Klem / Duk Klem [6]
Tangkai Pisau / Handvat Mes / Knife 
        Handle No 4 [1] 
Tissue Forcep / Pincet Anatomi [2]
Dissecting Forcep / Pincet Chirurrgie [2]
Arteri klem van pean lurus [2] 
Arteri klem van pean bengkok / Chrom Klem [6]
Delicate Hemostatic Forceps Kocher / Klem Kokher [2]
Peritoneum Forceps / Peritonium Klem / Mikulicz [4] 
Curved Mayo Scissors / Gunting Benang Bengkok [1]
Straight Mayo Scissor / Gunting Benang Lurus [1]
Curved Metzenbaum Scissor / Gunting Metzenbaum Bengkok [1]
Pemegang Jarum / Needle Holders / Nald Voeder [2]
Wound Haag / Pengait Luka / Retractors Kokher / Haak Gigi 4 Tajam [2]
Langenbeck / U.S. Army Retractor  [2]
Middeldropf Retraktor / Haag Midle Dok [2]
Babcock Tissue Forceps / Babcock’s Tissue Holding Forceps [1]



TEKNIK INSTRUMENTASI

Langkah Instrumentasi Operasi Appendiktomi :

1. Tahap Awal : The Sign In ( dilakukan sebelum induksi anestesi, minimalnya oleh perawat dan dokter anestesi ) :
Pasien telah dikonfirmasikan ( identitas, lokasi operasi, prosedur, surat ijin operasi )
Lokasi operasi sudah diberi tanda ( Marking )
Mesin dan obat anestesi sudah dicek
Pulse oximeter sudah terpasang dan berfungsi
Apakah pasien mempunyai riwayat alergi
Kesulitan bernafas resiko aspirasi
Menggunakan peralatan bantuan
Resiko kehilangan darah > 500 ml ( 7ml/kg )
Rencana terapi cairan

1) Setelah pasien diberikan anastesi, diposisikan supinasi, kemudian pasang underpad dan ground couter di kaki.
2) Perawat instrument dan asisten mengenakan skort, melakukan surgical scrubing, memakai gown steril dan handscone steril dengan cara tertutup
3) Perawat instrument menata  instrumen, alat dan bahan steril dimeja linen dan mayo untuk kelancaran operasi dan dokumentasi preoperatif dengan perawat sirkuler.
4) Instrumentator atau assisten  membantu operator untuk  mengenakan gown steril dan handscone.
5) Berikan sponge holding forceps / dressing forcep / desinfeksi klem pada tangan kanan asisten / operator dan deepres / kasa dalam cucing alkohol dan povidon iodine 10% pada tangan kiri asisten / operator untuk melakukan desinfeksi pada lapangan / area operasi. 
6) Lakukan drapping : Duk besar [ke-1] untuk bagian bawah badan ( menutup perut bawah / mulai garis hipogastrium / suprapubik, paha dan kaki ). Duk besar [ke-2], membuka duk besar ke-2 diatas duk ke-1 baru diletakan dibagian atas pasien ( menutup perut atas / mulai garis umbilical, dada sampai skat pembatas kepala pasien ). Duk kecil [2], untuk bagian kanan / kiri badan ( kuadran kanan bawah / lumbal kanan ). Fiksasi dengan duk klem [4]
7) Dekatkan meja mayo dan linen lalu pasang kabel coutter dan selang suction lalu fiksasi dengan duk klem.
8) Berikan pada operator pinset  chirhugis untuk making / menandai area insisi dan untuk menguji apakah bius / anestesi sudah berjalan dengan baik 
9) Jika persiapan sudah berjalan dengan baik, maka dilakukan :

2. Tahap Incisi dan Eksplorasi : The Time Out ( dilakukan sebelum insisi kulit, di isi oleh perawat, dokter anestesi dan operator )
Konfirmasi seluruh anggota tim memperkenalkan nama dan perannya.
Dokter bedah, dokter anestesi dan perawat melakukan konfirmasi secara verbal : nama pasien, prosedur dan lokasi insisi sudah benar
Antibiotic profilaksis sudah diberikan 60 menit sebelumnya ( nama dan dosis antibiotic yang diberikan )
Antisipasi kejadian kritis yang meliputi bidang bedah ( review dokter bedah : langkah yang akan dilakukan bila kondisi kritis atau KTD, lamanya operasi, antisipasi kehilangan darah ) dan tim anestesi ( review tim anestesi : apakah ada hal khusus yang perlu diperhatikan pada pasien )
Review tim perawat : pemeriksaan jumlah dan jenis instrumen dan bahan habis pakai (BHP), adakah alat yang perlu diperhatikan khusus atau dalam masalah.
Hasil pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, rontgen, PA, cardiologi dll.
Setelah lengkap operator memimpin do'a untuk tim operasi dan pasien : Bismillahirrahmanirrahim Hasbunallaahu wani'mal wakiil álallaahi tawakkalnaa, "Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik pelindung, kepada Allah kami berserah diri". (HR. Timizi dari Abi Said Al Khudri)

1) Berikan Handvat Mes / Knife Handle) No 4 ( dengan media kidney dish 8" / nierbekken / kom bengkok kecil ) pada operator, lalu berikan pean mosquito dan kasa pada asisten untuk merawat pendarahan.
2) Insisi dilakukan pada daerah Mc. Burney, dibuat sayatan sepanjang kurang lebih 10 cm dan otot-otot dinding perut dibelah secara tumpul menurut arah serabutnya, berturut-turut m.oblikus abdominis eksternus, m.abdominis internus, m.transversus abdominis.
3) Insisi dengan coutter sampai daerah fat dan gunakan wound haag / pengait luka / retractors kokher / haak gigi tajam untuk memudahkan lapang pandang.
4) Berikan handvat mess untuk membuka / insisi fasia.
5) Berikan Mikulicz (2) utk menjepit kanan dan kiri fasia dan gunting untuk memperlebar sayatan fasia, gunakan pean / klem untuk membuka jaringan otot, U.S. army retractor / langeenbeck untuk membuka / memperlebar lapang pandang dan mempertahankan lapang area operasi dengan haag Midle Dok.
6) Setelah nampak peritoneum, berikan pinset anatomis pada asisten dan berikan pinset anatomis dan gunting metzembaum kepada operator. Setelah peritoneum dibuka kemudian berikan klem untuk menjepit peritoneum.
7) Berikan kassa basah dan pinset anotomi untuk melindungi usus.
8) Kemudian operator mencari letak appendik dan melakukan pemisahan appendik dengan meso appendik dan caecum. Ujung appendik dipegang dengan alise klem / kockher, meso arteri dijepit dengan 2 arteri pean bengkok lalu berikan gunting metzembaum untuk memotong appendik dari meso appendik.
9) Berikan kockher untuk crush (merusak mukosa appendik) atau dengan cauter, kemudian jahit mesentarium dengan mersilk / siede / silk no. 2-0 kemudian appendik diikat berganda atas bawah dan appendik dipegang dengan kocher diatas ikatan.
10) Perawat instrumen m'berikan handvat mess no. 23 dan kassa yang sudah dibasahi dengan betadine untuk alas / pelindung ketika memotong appendik. Setelah itu ujung appendik dicoutter tipis.
11) Berikan naldvoeder dan benang mersilk / siede / silk no. 2-0 untuk menjahit appendik. Jahitan tabac sac disimpulkan dan puntung dikuburkan dalam simpul tersebut. Kemudian beri kasa yang dipegang kocher (slaber) untuk mengecek perdarahan.


3. Tahap Penutupan Luka : The Sign Out ( dilakukan sebelum pasien meninggalkan OK, di isi oleh perawat, dokter anestesi dan operator ) :
Ceklist keselamatan pasien ditulis perawat sirkuler, sign out dapat diinisiasi perawat sirkuler perawat instrumen, ahli bedah atau anestesi.
Ceklist keselamatan pasien harus dilengkapi sebelum memindahkan pasien dari kamar operasi. Tujuannya untuk memfasilitasi transfer informasi yang penting untuk tim yang bertanggungjawab terhadap pasien setelah pembedahan.
Sign out dapat dilakukan bersamaan dengan penutupan luka.
Perawat sirkuler harus mengkonfirmasi dengan ahli bedah dan tim secara pasti apakah tindakan / prosedur yang sudah dilakukan. Prosedur mungkin berubah atau berkembang selama tindakan operasi.
Perawat instrumen mengkonfirmasi kelengkapan instrumen ( termasuk instrumen atau peralatan yang tidak berfungsi untuk mencegah peralatan dipakai lagi sebelum diperbaiki), kassa dan jarum telah dihitung dengan benar. Jika perlu dilakukan radiografi.
Pemberian label pada jaringan appendik, perawat sirkulator mengkonfirmasi pemberian label yang benar dengan membaca secara keras.
Ahli bedah, anestesist dan perawat mereview apa yang perlu diperhatikan untuk recovery dan manajemen pasien.

1) Setelah tidak ada perdarahan, perawat instrument memberikan peritoneum forceps / peritonium klem / mikulicz [4] untuk menjepit sisi atas, bawah, kanan, kiri. Sementara itu, perawat instrument melakukan inventarisasi pada instrument dan kasa / depper sudah lengkap / belum.
2) Kemudian berikan : cromic gut no. 2-0 / 0 atau safil / vicryl / polysorb no. 2-0 / 0 / 1 untuk menjahit peritoneum.
3) Setelah peritoneum dijahit kemudian jahit otot dengan plain gut no. 2-0 / 0, fasia dengan vicril no. 2-0 / 0 atau gut cromic no. 2-0 / 0 / 1, subcutis dijahit dengan plain gut no. 2-0 / 0, kulit dengan dermalon / prolene / dafilon / nylon no. 3-0 / 2-0  atau running subcuticular Suture dengan benang vicryl / monosyn / polysorb no. 3-0.
4) Setelah proses jahit selesai, berikan kasa basah untuk membersihkan sisa / bekas darah lalu kasa kering,  tutup luka operasi dengan sufratulle, kassa steril dan hypafix.
5) Sesudah semua kegiatan operasi selesai semua tim operasi mengucapkan do'a sesudah operasi : Alhamdul lillaahi rabbil aalamiin. "Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam"
6) Perawat instrument menginventaris instrument dan bahan habis pakai, merawat instrument set yang kotor ( dekontaminasi, mencuci dan packing )
7) Menata kembali ruangan dan alat-alat yang telah dipakai.






Ketenangan, kehormatan dan bersikap rendah hati

Kamis, 26 September 2019

Tara Cara Tayammum


Ketenangan, kehormatan dan bersikap rendah hati

Tara Cara Berwudhu

Ketenangan, kehormatan dan bersikap rendah hati







Kreasi sendiri.. jika ada yg tidak pas mohon maaf

Memakai HS Tertutup

Ketenangan, kehormatan dan bersikap rendah hati

Athaya VC

Ketenangan, kehormatan dan bersikap rendah hati

Instrumentasi Operasi SC

Ketenangan, kehormatan dan bersikap rendah hati


Operasi Seksio Cesarea (SC)  

Dinding uterus terdiri 3 lapisan : 
⒈Lapisan terdalam yaitu tunica mukosa 
    (endometrium)
⒉Lapisan otot yang kuat disebut tunica
    muscularis (miometrium)
⒊Lapisan terluar adalah tunica serosa
    (perimetrium) 
    (Paulsen dan Waschke, 2013)

Dinding anterior abdomen dibentuk oleh :
⒈Kulit
⒉Fascia Superficialis
⒊Fascia Profunda
⒋Otot-otot
⒌Fascia Extraperitonealis 
⒍Peritonium Parietale. 

Peritoneum dibagi dua : 
⒈Peritoneum pars parietal, yang 
    melapisi dinding internal abdominal 
    serta mendapat suplai neurovaskular 
    dari regio dinding yang dilapisinya.
⒉Peritoneum pars visceral, yang melapisi
    organ intraperitoneal dan mendapat
    suplai neurovaskular dari organ yang 
    ditutupinya.

Organ peritoneal adalah organ yg
ditutupi oleh peritoneum pars visceral, diantaranya :
⒈Hati
⒉Spleen
⒊Gaster
⒋Duodenum Pars Bulbosa 
⒌Jejunum
⒍Ileum
⒎Colon Transversum
⒏Colon Sigmoid
⒐Rektum Pars Superior

Organ retroperitoneal terdiri dari 
⒈Ginjal
⒉Kelenjar Adrenal
⒊Pankreas
⒋Sisa Duodenum
⒌Colon Ascenden
⒍Colon Descenden.

Linea alba merupakan pita fibrosa yang berjalan vertikal dan terbentang dari symphysis pubica sampai ke processus xiphoideus dan terletak di garis tengah.


TEKNIK INSTRUMENTASI OPERASI 
         SECTIO CAESARIA (SC)

PENGERTIAN
Suatu cara melakukan instrumentasi pada operasi SC (Sectio Caesarea/Sectio Cesarea/ Sectio Cesarean) adalah tindakan mengiris dinding perut dan rahim untuk mengeluarkan janin pada ibu hamil dengan umur kehamilan lebih dari 28 minggu

TUJUAN 
⒈Memperlancar jalannya operasi
⒉Dapat mempertahankan kesterilan alat-
    alat instrumen
⒊Dapat mengurangi rasa tidak nyaman
    pada penderita
⒋Dapat mengatur alat secara sistematis
    dimeja mayo

PERSIAPAN PASIEN
⒈Terangkan prosedur yang akan
    dilakukan pada pasien. Jika pasien tak
    sadar terangkan pada keluarganya.
⒉Persetujuan tindakan medis
⒊Bantu dan usahakan pasien dan 
    keluarganya siap secara mental
⒋Cek kemungkinan alergi dan riwayat
    medis lain yg diperlukan
⒌Siap contoh darah untuk pemeriksaan
    hemoglobin dan golongan darah.
⒍Jika diperkan, cuci dan bersihkan 
    lapangan insisi dengan sabun dan air.
⒎Jangnlah mencukur rambut pubis
    karena hal ini dapat menambah resiko
    infeksi luka. Rambut pubis hanya
    dipotong / dipendekkan kalau
    diperlukan.
⒏Pantau dan catat tanda vital (tekanan
    darah, nadi, pernafasan, suhu)
⒐Berikan premedikasi yang sesuai
⒑Pasang kateter dan pantau pengeluaran
    urin
⒒Alat - alat dan obat - obatan
⒓Mengatur posisi terlentang
⒔Pasang plat diathermi
⒕Pastikan semua informasi sudah 
    disampaikan pada seluruh tim bedah.
    Saifudin,dkk,2002

PERSIAPAN BAHAN PENUNJANG OPERASI
⒈Linen set steril terdiri dari :
    • Linen besar [2]
    • Linen kecil [4]
    • Gaun / jas operasi [4]
    • Handuk Lap Kecil [4]
    • Sarung meja mayo [1]
⒉Gallipots / Cucing / Kom Bulat Kecil [2]
⒊Kidney Dish 8" / Nierbekken / Kom
    Bengkok Kecil [1] 
⒋Kom Mangkok Sedang [1]
⒌Handle Lampu
⒍Handscoen / Sarung Tangan [4] 
    bermacam-macam ukuran
⒎Desinfektan Betadine 10 % Dan Alkohol
    70 %
⒏Sufratulle [1]
⒐Cairan NaCl 0,9 % [1]
⒑Cabel Cauter [1]
⒒Kassa Steril X-Ray [2] Kassa Steril Biasa
    [2] Kassa Roll Steril X-Ray [1]
⒓Canule + Selang Suction [1]
⒔Mess No. 23 [1]
⒕Dis Spuit 2.5 cc / 3 cc [1]
⒖Metergin / Syntocinon [1]
⒗Korentang pada tempatnya [1] set
⒘Benang Heatting/Wound Closure Operasi
    SC : 
    ⑴ Benang heatting absorbsable Cromic
         Gut / Catgut Chromic Nomor 2  [1]
    ⑵ Plain Gut / Catgut Plain atau Cromic
         Gut / Catgut Chromic Nomor 0  [1]
    ⑶ Benang heatting absorbsable
         Nomor 2-0 / 0 [1] dengan pilihan :
         Covidien Synthetic Sutures 
         ° Polysorb™ 
         ° Maxon™
         Ethicon Synthetic Sutures
         ° Vicryl™ (Polyglactin 910) 
         ° PDS II™ (Polydioxanone)
         BBraun Synthetic Sutures 
         ° Safil™
         Triton Synthetic Multifilament
         ° T-Vio™
         Peters (Optime)
         ° Optime™
    ⑷ Benang heatting absorbsable
         Nomor 3-0 / 4-0 [1] dengan pilihan :
         Covidien Synthetic Sutures 
         ° Polysorb™ 
         ° Maxon™ 
         ° Biosyn™ 
         Ethicon Synthetic Sutures
         ° Vicryl™ (Polyglactin 910) 
         ° PDS II™ (Polydioxanone)
         ° Monocryl™ (Polyglycapron)
         BBraun Synthetic Sutures 
         ° Safil™
         Triton Synthetic Multifilament
         ° T-Vio™
         Peters (Optime)
         ° Optime™

PERSIAPAN ALAT
⒈Alat Non Steril
    • Hypafix
    • Gunting Verband/Bandage Scissors
    • Mesin Diatermi / Electrosurgical Unit
      dan Adapters
    • Mesin Suction
    • Lampu Operasi
    • Meja Operasi
    • Alas Meja Operasi (Perlak, Linen dan 
      Underpad)
    • Meja Mayo / Instrument
    • Meja Linen
    • Standart Infus
    • Schort/Apron Plastik Disposable 
    • Tempat Sampah
    • Tempat Linen Kotor
    • Safety Box
    • Tempat Jaringan Placenta
⒉Alat Steril
    - Washing dan Dressing Forcep / Depper
      Klem / Desinfeksi Klem [1]
    - Backhaus Towel Clamp / Towel Forceps/
      Doek Klem / Duk Klem [6]
    - Tangkai Pisau / Handvat Mes / 
      Knife Handle No 4 [1] 
    - Tissue Forcep / Pincet Anatomi [2]
    - Dissecting Forcep / Pincet Chirurrgie [2]
    - Arteri klem van pean lurus [2] 
    - Delicate Hemostatic Forceps Pean
      (Mosquito Klem Pean Bengkok ukuran
      sedang [6]
    - Delicate Hemostatic Forceps Kocher /
      Klem Kokher [2]
    - Peritoneum Forceps / Peritonium Klem/
      Mikulicz [4] 
    - Curved Mayo Scissors / Gunting
      Benang Bengkok [1]
    - Straight Mayo Scissor / Gunting 
      Benang Lurus [1]
    - Curved Metzenbaum Scissor / 
      Gunting Metzenbaum Bengkok [2]
    - Pemegang Jarum / Needle Holders / 
      Nald Voeder [2]
    - Wound Haag / Pengait Luka / Retractors
      Kokher / Haak Gigi 4 Tajam [2]
    - Langenbeck / U.S. Army Retractor  [2]
    - Uterine Polypus Forceps / Sponge 
      Holding Forceps / Ovum Forceps / 
      Klem Ovarium / Ring Klem [6]
    - Reverdin Abdominal Spatula [1]
    - Abdominal Retractors Fritsch (Haak
      Berdaun Dalam) [1]
    - Canule Suction (Ujung Suction) [1]

TEKNIK INSTRUMENTASI
Langkah Instrumentasi Operasi SC ( Sectio Caesaria ) :

• Tahap Awal :
  The Sign In (dilakukan sebelum induksi
  anestesi, minimalnya oleh perawat dan dokter
  anestesi) :
     ⑴ Pasien sdh dikonfirmasikan
          (identitas, lokasi operasi, prosedur,
          surat ijin operasi)
     ⑵ Lokasi operasi sudah diberi tanda
          ( Marking )
     ⑶ Mesin dan obat anestesi sudah dicek
     ⑷ Pulse oximeter sudah terpasang dan
          berfungsi
     ⑸ Apakah pasien mempunyai riwayat
          alergi
     ⑹ Kesulitan bernafas resiko aspirasi
     ⑺ Menggunakan peralatan bantuan
     ⑻ Resiko kehilangan darah > 500  ml
          ( 7ml/kg )
     ⑼ Rencana terapi cairan
 ⒈Setelah pasien diberikan anastesi,
     diposisikan supinasi kemudian pasang
     underpad dan ground couter di kaki.
 ⒉Perawat instrument dan asisten
     mengenakan skort, melakukan surgical
     scrubing, memakai gown steril dan
     handscone steril dengan cara tertutup
 ⒊Perawat instrument menata instrumen,
     alat dan bahan steril dimeja linen dan
     mayo untuk kelancaran operasi dan 
     dokumentasi preoperatif dengan
     perawat sirkuler.
 ⒋Instrumentator atau assisten membantu
     operator untuk mengenakan gown steril
     dan handscone.
 ⒌Berikan washing & dressing forcep /
     depper klem / desinfeksi klem pada
     tangan kanan asisten / operator dan 
     deepres / kassa dalam cucing alkohol
     dan povidon iodine 10% pada tangan
     kiri asisten / operator untuk melakukan 
     desinfeksi pada lapangan / area operasi. 
 ⒍Lakukan drapping : 
     Duk besar [ke-1] untuk bagian bawah
     badan (menutup perut bawah / mulai
     garis hipogastrium / suprapubik, paha 
     dan kaki ).
     Duk besar [ke-2], membuka duk besar
     ke-2 diatas duk ke-1 baru diletakan
     dibagian atas pasien ( menutup perut
     atas / mulai garis umbilical, dada
     sampai skat pembatas kepala pasien /
     tabir anestesi (anestesia screen)
     Duk kecil [2], untuk bagian kanan / kiri
     badan (kuadran kanan bawah / lumbal
     kanan). 
     Fiksasi dengan duk klem [4]
 ⒎Dekatkan meja mayo dan linen lalu
     pasang kabel coutter dan selang suction
     lalu fiksasi dgn duk klem.
 ⒏Berikan pada operator pinset chirhugis
     untuk making / menandai area insisi
     dan untuk menguji apakah bius /
     anestesi sudah berjalan dengan baik 
 ⒐Jika persiapan sudah berjalan dengan
     baik, maka dilakukan :

• Tahap Incisi dan Eksplorasi :
  The Time Out (dilakukan sebelum insisi kulit,
  diisi oleh perawat, dokter anestesi & operator)
     ⑴ Konfirmasi seluruh anggota tim
          memperkenalkan nama dan perannya.
     ⑵ Dokter bedah, dokter anestesi dan
          perawat melakukan konfirmasi secara 
          verbal : nama pasien, prosedur dan lokasi
          insisi sudah benar
     ⑶ Antibiotic profilaksis sudah diberikan 60
          menit sebelumnya (nama dan dosis
          antibiotic yang diberikan)
     ⑷ Antisipasi kejadian kritis yg meliputi : 
          Review operator / dokter bedah : 
          ^ Langkah yg akan dilakukan bila kondisi
             kritis atau KTD, 
          ^ Lamanya operasi
          ^ Antisipasi kehilangan darah
          Review dokter anestesi / tim anestesi :
          ^ Apakah ada hal khusus yang perlu
             diperhatikan pada pasien
          Review tim perawat :
          ^ Pemeriksaan jumlah dan jenis
             instrumen dan bahan habis pakai
             (BHP), adakah alat yang perlu
             diperhatikan khusus / dalam masalah.
      ⑸ Hasil pemeriksaan penunjang spt
           laboratorium, rontgen, PA, cardiologi dll.
      ⑹ Setelah lengkap operator memimpin do'a
           untuk tim operasi dan pasien :
           Bismillahirrahmanirrahim 
           Hasbunallaahu wani'mal wakiil álallaahi
           tawakkalnaa, 
           "Cukuplah Allah menjadi penolong kami,
           dan Allah adalah sebaik-baik pelindung,
           kepada Allah kami berserah diri"
           (HR. Timizi dari Abi Said Al Khudri)
 ⒈Berikan Handvat Mes / Knife Handle) No 4
     ( dengan media kidney dish 8" /
     nierbekken / kom bengkok kecil ) pada
     operator, lalu berikan pean mosquito, kassa
     pada asisten untuk merawat pendarahan
     dan instrumen siap dengan kabel diatermi
     sesuai instruksi.
 ⒉Berikan Handvat Mes / Knife Handle) No 4
     ( dengan media kidney dish 8" / nierbekken /
     kom bengkok kecil ) pada operator untuk
     insisi fasia, lalu berikan 2 Klem Kokher pada
     asisten untuk memegang dua sisi fasia.
 ⒊Berikan gunting metzenboum dan dissecting
     forcep pada operator untuk memperluas
     insisi fasia.
 ⒋Berikan tissue forcep ke operator untuk
     membuka otot secara tumpul.
 ⒌Berikan tissue forcep dan gunting
     metzenboum untuk membuka peritoneum,
     setelah terbuka berikan 4 peritoneum klem
     untuk memegang atas, bawah, kanan, kiri
     peritoneum.
 ⒍Berikan abdominal retractors fritsch untuk
     memperluas rongga perut.
 ⒎Berikan kassa besar / kassa roll steril x-ray
     untuk melindungi usus kemudian berikan
     gunting metzenboum dan pinset anatomis
     pada operator untuk membuka segmen
     bawah rahim.
 ⒏Berikan delicate hemostatic forceps pean
     untuk memegang blader flap, untuk incisi
     segmen bawah rahim (bayi keluar) berikan
     handvat mes / knife handle nomor 4.
 ⒐Berikan suction untuk menyedot perdarahan
     dan cairan ketuban.
 ⒑Berikan 2 arteri klem van pean lurus dan
     gunting jaringan untuk memotong tali pusat.
 ⒒Berikan 4 uterine polypus forceps / sponge
     holding forceps / ovum forceps / klem
     ovarium / ring klem untuk memegang sisi
     segmen bawah, atas dan sudut kanan kiri
     pada uterus / rahim.
 ⒓Berikan bengkok untuk tempat plasenta dan
     depper kassa steril x-ray untuk
     membersihkan uterus dari sisa-sisa
     plasenta
 ⒔Berikan benang heatting absorbsable Catgut
     Chromic / Cromic Gut No. 2 utk menjahit 
     uterus mulai dari sudut kanan / kiri pada sisi
     endometrium dan myometri uterus.
 ⒕Berikan delicate hemostatic forceps pean pd
     asisten untuk memegang benang dan 
     peritonisasi / perimetrium uterus :
     Benang heatting absorbsable nomor 0
     ° Plain Gut/Catgut Plain atau
     ° Cromic Gut/Catgut Chromic 
 ⒖Evaluasi perdarahan, jika masih terjadi
     perdarahan instrumen menyiapkan jahitan. 
     Menghitung dan mengeluarkan kassa roll
     steril x-ray. Berikan cairan NaCl 0,9 % ( bila
     perlu ) untuk mencuci intra abdomen dan
     depper kassa steril x-ray utk membersihkan
     atau mengeringkan rongga intra abdomen.

• Tahap Penutupan Luka :
  The Sign Out ( dilakukan sebelum pasien
  meninggalkan OK, di isi oleh perawat, dokter
  anestesi dan operator ) :
     ⑴ Ceklist keselamatan pasien ditulis
          perawat sirkuler, sign out dapat diinisiasi
          perawat sirkuler, perawat instrumen, ahli
          bedah atau anestesi.
     ⑵ Ceklist keselamatan pasien harus
          dilengkapi sebelum memindahkan pasien
          dari kamar operasi. Tujuannya untuk
          memfasilitasi transfer informasi yang
          penting untuk tim yg bertanggungjawab 
          terhadap pasien setelah pembedahan.
     ⑶ Sign out dapat dilakukan bersamaan dgn
          penutupan luka.
     ⑷ Perawat sirkuler harus mengkonfirmasi
          dengan ahli bedah dan tim secara pasti 
          apakah tindakan / prosedur yang sudah
          dilakukan. 
          Prosedur mungkin berubah atau
          berkembang selama tindakan operasi.
     ⑸ Perawat instrumen mengkonfirmasi
          kelengkapan instrumen ( termasuk 
          instrumen atau peralatan yang tidak
          berfungsi untuk mencegah peralatan
          dipakai lagi sebelum diperbaiki), 
          kassa dan jarum telah dihitung dengan
          benar. Jika perlu dilakukan radiografi.
     ⑹ Pemberian label pada jaringan appendik,
          perawat sirkulator mengkonfirmasi 
          pemberian label yang benar dengan
          membaca secara keras.
     ⑺ Ahli bedah, anestesist dan perawat
          mereview apa yang perlu diperhatikan
          untuk recovery dan manajemen 
          pasien.
 ⒈Setelah tidak ada perdarahan, perawat
     instrument memberikan peritoneum 
     forceps / peritonium klem / mikulicz [4]
     untuk menjepit sisi atas, bawah, kanan, kiri
     dan jika diperlukan mengunakan reverdin
     abdominal spatula untuk mengamankan
     usus agar tidak terjepit / terkena tusukan
     jarum ketika menjahit peritonium.
     Sementara itu, perawat instrument
     melakukan inventarisasi pada instrument
     dan kasa / depper sudah lengkap / belum.
 ⒉Berikan benang absorbsable nomor 0 untuk
     peritonisasi abdomen dan otot : 
     ° Plain Gut/Catgut Plain atau
     ° Cromic Gut/Catgut Chromic 
     Benang heating absorbsable nomor 2-0 / 0
     untuk facia/fascia extraperitonealis :
     Covidien Synthetic Sutures atau
     ° Polysorb™ 
     ° Maxon™
     Ethicon Synthetic Sutures atau
     ° Vicryl™ (Polyglactin 910) 
     ° PDS II™ (Polydioxanone)
     BBraun Synthetic Sutures atau
     ° Safil™
     Triton Synthetic Multifilament
     ° T-Vio™
     Peters (Optime)
     ° Optime™
     Benang heating absorbsable 
     nomor 0 untuk jaringan lemak / 
     subcutis : 
     ° Plain Gut / Catgut Plain atau
     ° Cromic Gut / Catgut Chromic
     Benang heating absorbsable 
     nomor 3-0 / 4-0 untuk kulit / 
     subcuticular suture :
     Covidien Synthetic Sutures atau
     ° Polysorb™ 
     ° Maxon™ 
     ° Biosyn™ 
     Ethicon Synthetic Sutures atau
     ° Vicryl™ (Polyglactin 910) 
     ° PDS II™ (Polydioxanone)
     ° Monocryl™ (Polyglycapron)
     BBraun Synthetic Sutures 
     ° Safil™
     atau continue facia - cutis :
     Covidien Synthetic Sutures atau
     ° Polysorb™ 
     ° Maxon™
     Ethicon Synthetic Sutures atau
     ° Vicryl™ (Polyglactin 910) 
     ° PDS II™ (Polydioxanone)
     BBraun Synthetic Sutures atau
     ° Safil™
     Triton Synthetic Multifilament
     ° T-Vio™
     Peters (Optime)
     ° Optime™
 ⒊Setelah proses jahit selesai, berikan kasa
     basah untuk membersihkan sisa / bekas 
     darah lalu kasa kering,  tutup luka operasi
     dengan sufratulle, kassa steril dan hypafix.
 ⒋Sesudah semua kegiatan operasi selesai
     semua tim operasi mengucapkan do'a 
     sesudah operasi : 
     Alhamdul lillaahi rabbil aalamiin
     "Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta
     Alam"
 ⒌Perawat instrument menginventaris
     instrument dan bahan habis pakai, merawat 
     instrument set yang kotor (dekontaminasi,
     cuci dan packing)
 ⒍Menata kembali ruangan dan alat-alat yang
     telah dipakai.

Teknik Jahitan Seksio Cesarea :
Uterus (Rahim) 
⒈Tunica Muscularis / Miometrium (Lapisan
    Otot Uterus)
    Benang Heatting / Wound Closure
    Absorbsable Nomor 2 : 
    ° Cromic Gut / Catgut Chromic
    Teknik Jahitan Jelujur Feston, sinonim :   
    o Running Locked Suture
    o Interlocking Suture
    o Jahitan Jelujur Terkunci
    o Jahitan Pengunci
       ⑴ Diawali dgn menempatkan simpul 1 cm
            di atas puncak luka yang terikat tetapi
            tidak dipotong.
       ⑵ Serangkaian jahitan ditempatkan
            berturut-turut dilakukan dengan
            mengaitkan benang pada jahitan
            sebelumnya, seblm beralih ketusukan
            berikutnya.
       ⑶ Spasi jahitan dan ketegangan harus
            merata, sepanjang garis jahitan.
       ⑷ Setelah selesai pada ujung luka, maka
            dilakukan pengikatan pada simpul 
            terakhir pada akhir garis jahitan.
       ⑸ Simpul diikat di antara ujung ekor dari
            benang yg keluar dari luka /
            penempatan jahitan terakhir.
⒉Tunica Serosa / Perimetrium (Peritonisasi
    Uterus) benang heatting / wound closure
    absorbsable nomor 0 : 
    ° Plain Gut / Catgut Plain atau
    ° Cromic Gut / Catgut Chromic
    Teknik Jahitan Jelujur Feston / Running
    Locked Suture atau menggunakan Teknik
    Jahitan Jelujur Sederhana, sinonim :
    o Simple Running Suture
    o Simple Continous Suture
    o Continous Over and Over / terus menerus
       berulang 
       ⑴ Diawali dgn menempatkan simpul 1 cm
            di atas puncak luka yang terikat tetapi
            tidak dipotong.
       ⑵ Serangkaian jahitan ditempatkan
            berturut - turut tanpa mengaitkan atau 
            mengikat setelah melalui satu simpul.
       ⑶ Spasi jahitan & ketegangan harus
            merata, sepanjang garis jahitan.
       ⑷ Setelah selesai pada ujung luka, maka
            dilakukan pengikatan pada simpul 
            terakhir pada akhir garis jahitan.
       ⑸ Simpul diikat di antara ujung ekor dari
            benang yg keluar dari luka /
            penempatan jahitan terakhir.
Abdomen (Perut) 
⒈Peritoneum Pars Parietale atau Peritonisasi
    Abdomen
    Teknik jahitan simple running suture / simple
    continous suture (jahitan jelujur)
    Benang Heatting / Wound Closure
    Absorbsable Nomor 0
    ° Plain Gut / Catgut Plain atau
    ° Cromic Gut / Catgut Chromic
⒉Otot
    Benang Heatting/Wound Closure
    Absorbsable Nomor 0
    ° Plain Gut / Catgut Plain atau
    ° Cromic Gut / Catgut Chromic
    Teknik jahitan simple running suture /
    simple continous suture (jahitan jelujur)
    atau menggunakan teknik jahitan simpul
    tunggal, sinonim :
    o Jahitan Terputus Sederhana
    o Simple Inerrupted Suture
    o Jahitan Terputus - Satu Satu
       Tiap jahitan disimpul sendiri dengan jarak
       kira-kira 1 cm antar jahitan.
⒊Fascia Extraperitonealis
    Benang Heatting / Wound Closure
    Absorbsable Nomor 2-0 / 0 :
    Covidien Synthetic Sutures 
    ° Polysorb™ 
    ° Maxon™
    Ethicon Synthetic Sutures
    ° Vicryl™ (Polyglactin 910) 
    ° PDS II™ (Polydioxanone)
    BBraun Synthetic Sutures 
    ° Safil™
    Triton Synthetic Multifilament
    ° T-Vio™
    Peters (Optime)
    ° Optime™
    Teknik jahitan jelujur feston /
    jahitan jelujur terkunci.
⒋Jaringan Lemak / Sub Cutis
    Benang Heatting / Wound Closure
    Absorbsable Nomor 0
    ° Plain Gut / Catgut Plain atau
    ° Cromic Gut / Catgut Chromic
    Teknik jahitan simple interupted suture /
    jahitan simpul tunggal / jahitan terputus satu
    satu atau teknik jahitan simple running 
    suture / simple continous suture / jahitan
    jelujur.
⒌Kulit / Cutis
    Benang Heatting/Wound Closure
    Absorbsable Nomor 3-0 / 4-0 :
    Covidien Synthetic Sutures 
    ° Polysorb™ 
    ° Maxon™ 
    ° Biosyn™ 
    Ethicon Synthetic Sutures
    ° Vicryl™ (Polyglactin 910) 
    ° PDS II™ (Polydioxanone)
    ° Monocryl™ (Polyglycapron)
    BBraun Synthetic Sutures 
    ° Safil™
    Triton Synthetic Multifilament
    ° T-Vio™
    Peters (Optime)
    ° Optime™
    Teknik jahitan continuous intracutaneous /
    continuous subcuticuler suture (sub kutis) :
    ⑴ Diawali dgn menempatkan simpul di atas
         puncak luka yg terikat didalam jaringan
         sub cutis / dibawah cutis tetapi tidak
         dipotong.
    ⑵ Jahitan benang mulai jaringan dermis
         kulit pada ujung ssis luka secara
         bergantian dgn sisi yang lain secara
         terus menerus sampai pada ujung luka
         dgn panjang jahitan pada tiap sisi
         0.5 - 1 cm / benang berjalan menyusuri
         kulit pada kedua sisi secara parallel di
         sepanjang luka tersebut. 
    ⑶ Simpul jahitan pada ujung luka dengan
         dikeluarkan pd kulit 1-2 cm dan kembali
         pada sisi yang lain

    atau
   
    dengan jahitan / heating continuous dari
    facia sampai sub cutis / cutis dgn benang
    heatting / wound closure absorbsable
    nomor 2-0 :
    Covidien Synthetic Sutures 
    ° Polysorb™ 
    ° Maxon™
    Ethicon Synthetic Sutures
    ° Vicryl™ (Polyglactin 910) 
    ° PDS II™ (Polydioxanone)
    BBraun Synthetic Sutures 
    ° Safil™
    Triton Synthetic Multifilament
    ° T-Vio™
    Peters (Optime)
    ° Optime™
    Teknik jahitan facia dgn jelujur feston
    (jahitan jelujur terkunci), lanjut ke sub cutis /
    jaringan lemak dgn teknik jahitan simple
    continous suture (jahitan jelujur) lanjut kulit /
    cutis / cutaneous dgn teknik jahitan
    continuous intracutaneous suture.

Perhatikan pd heatting/penjahitan luka
⒈Keamanan simpul (knotting security)
⒉Hukum pada penjahitan luka : approximation
    no strangulation merapatkan bukan menjerat