Selasa, 03 Januari 2017

Hipkabi

Ketenangan, kehormatan dan bersikap rendah hati




Kompentensi Hipkabi :
  1. Memakai topi, memakai masker dan melepas masker operasi
  2. Cuci tangan bedah
  3. Memakai dan melepas jas operasi
  4. Memakai sarung tangan secara tertutup dan cara melepas sarung tangan bedah
  5. Draping
  6. Mengelola Instrumen Bedah


TOPI BEDAH

Prinsip dalam Pemakaian Topi Bedah
  1. Topi dipasang bersamaan pada waktu mengganti pakaian dengan baju khusus
  2. Topi harus menutupi seluruh rambut kepala
  3. Topi diikatkan cukup kuat

MASKER BEDAH

Masker dipakai untuk melindungi pemakai dari transmisi mikroorganisme yang dapat ditularkan melalui udara dan droplet, atau pada saat kemungkinan terkena cipratan tubuh.

Prinsip Penting dalam Pemakaian Masker
  1. Pasang masker sebelum memakai gaun dan sarung tangan, juga sebelum melakukan cuci tangan bedah
  2. Masker hanya dipakai sekali saja untuk jangka waktu (misalnya tiap menangani satu pasien / operasi).
  3. Masker tidak boleh digantungkan pada leher dan kemudian dipakai kembali
  4. Masker dibuang dalam tempat pembuangan yang disediakan
Teknik Memakai Masker
  1. Cuci tangan dan ambil masker dari kontainer, tekuk bagian logam yang akan mengenai hidung sesuai dengan bentuk hidung dan mencegah pengembunan kaca mata
  2. Hindarkan memegang-megang masker sebelum dipasang di wajah
  3. Pasang masker sehingga menutupi wajah dan hidung
  4. Ikatkan tali pada bagian atas dibelakang kepala, dan pastikan bahwa tali lewat diatas telinga
  5. Ikat tali bawah di belakang kepala sejajar dengan bagian atas leher / dagu
  6. Begitu masker lembab harus segera diganti
  7. Jangan membuka masker dari hidung dan mulut dan membiatkannya bergelantungan di leher
Teknik Melepas Masker
  1. Ingat selalu membuka sarung tangan lebih dahulu (jika memakai) dan cuci tangan, untuk mencegah kontaminasi dari tangan ke muka
  2. Lepaskan tali bawah dahulu, baru kemudian yang atas. 
  3. Tangan harus dalam keadaan sebersih mungkin bila menyentuh leher.
  4. Lepas masker, gulung talinya mengelilingi masker dan buang ke tempat yang telah disediakan
  5. Cuci tangan

CUCI TANGAN BEDAH

Pengertian Cuci tangan 
Cuci tangan bedah adalah membersihkan tangan dengan menggunakan sikat halus dan sabun antiseptik dibawah air mengalir untuk mengangkat debu, kotoran, minyak atau lotion maupun microorganisme dari tangan dan lengan pada anggota tim bedah yang akan melakukan prosedur pembedahan.

Cuci Tangan Bedah Melalui 2 Proses
  1. Proses Mekanik : Menggosok tangan dengan menggunakan sikat halus, untuk mengangkat kotoran dan  microorganisme.
  2. Proses Kimiawi : Proses melepaskan kotoran dan microorganisme dengan menggunakan antiseptik yang memiliki kemampuan residual
Tujuan Cuci Tangan Bedah
  1. Menghilangkan kotoran, minyak, lotion, microorganisme dari tangan dan lengan selama pembedahan atau selama  mungkin.
  2. Menurunkan jumlah microorganisme dengan menggunakan antiseptik yang memberikan efek residual selama mungkin
  3. Mempertahankan kondisi aseptik pada tangan selama proses operasi.

Ketrampilan Dasar Bagi Perawat Kamar Bedah
  • Kompetensi Utama : 
Melaksanakan teknik septic aseptic kamar operasi
  • Kompetensi Pendukung : 
Melaksanakan tindakan cuci tangan steril sebelum melakukan tindakan operasi
  • Judul Unit : 
Cuci Tangan Bedah 
Aspek Yang Dinilai : 
Identifikasi Kebutuhan
  1. Adanya rencana operasi
  2. Persiapan peralatan dikamar operasi sesuai dengan jenis operasi yang direncanakan ( instrumen, jas steril dan sarung tangan sesuai ukuran )
Persiapan Alat
  1. Tempat cuci tangan yg cukup   dalam dan lebar utk mencegah percikan air keluar dari area cuci tangan.
  2. Air mengalir yang memenuhi syarat, yg dapat dikendalikan dengan siku atau kaki.
  3. Sikat halus dan spon yang menggunakan antiseptik Clorhecxydine Gluchonat 4%
  4. Pembersih kuku
  5. Antiseptik Clorhecxydine Gluchonat 4%
  6. Tempat sampah untuk membuang sikat / spon bekas pakai
Persiapan Personel
  1. Rambut telah tertutup atau APD lengkap ( topi, masker, kaca mata, apron, sepatu khusus yang tertutup )
  2. Kuku jari tangan pendek, bersih dan bebas dari cat kuku.
  3. Cincin dan jam tangan telah dilepaskan, gulung lengan baju 10 cm di atas siku.
  4. Tidak ada luka di kulit atau kelainan pada kulit yg sedang dalam proses infeksi
  5. Memilih larutan antiseptik yang  tepat
Pelaksanaan Cuci Tangan Bedah
  1. Buka sikat, spon, dan pembersih kuku dari tempatnya
  2. Buka kran air dengan tangan / siku / menggunakan lutut atau kaki.
  3. Basahi tangan dan lengan sampai dengan 5 cm di atas siku di bawah air mengalir
  4. Membersihkan kuku dengan menggunakan pembersih kuku di bawah air mengalir.
  5. Ambil sikat, spon yang mengandung Clorhecxydine Gluchonat 4%,
  6. Peras spon dan sikat sampai keluar busa Clorhecxydine Gluchonat 4%,
  7. Lumuri dan menggosok seluruh permukaan tangan dan lengan kanan dari ujung jari sampai 5 cm di atas siku dengan Clorhecxydine Gluchonat 4 % menggunakan telapak tangan kiri secara memutar.
  8. Lumuri dan menggosok seluruh permukaan tangan dan lengan kiri dari ujung jari sampai 5 cmdi atas siku dengan Clorhecxydine Gluchonat 4% menggunakan telapak tangan kanan secara memutar .
  9. Sikat kuku jari tangan kanan dan kiri secara bergantian pada masing-masing tangan selama 1 (satu) menit lalu sikat dibuang, spon tetap dipertahankan.
  10. Bilas tangan dengan air mengalir dari ujung jari ke lengan sampai 5 cm di atas siku hingga bersih, bila di ulang tetap dari ujung jari ke lengan tidak boleh bolak balik.
  11. Peras spon dan lumuri kembali tangan sampai ¾ lengan dengan menggunakan Clorhecxydine Gluchonat4%
  12. Gunakan spon untuk membersihkan tangan kanan, mulailah menggosok telapak tangan selama 15 detik (25x), punggung tangan 15 detik (25x) kemudian seluruh jari secara berurutan selama 30 detik, setiap jari digosok seolah mempunyai 4 sisi + digosok memutar pada setiap jari.
  13. Gunakan spon untuk membersihkan tangan kiri, mulailah menggosok telapak tangan selama 15 detik (25x), punggung tangan 15 detik (25x), kemudian seluruh jari secara berurutan selama 30 detik, setiap jari digosok seolah mempunyai 4 sisi + digosok memutar pada setiap jari.
  14. Buang spon, kemudian bilas tangan di bawah air mengalir dari ujung jari hingga 5 cm di atas siku sampai bersih.
  15. Ambil Clorhecxydine Gluchonat 4 % dan lumuri kembali sampai pergelangan tangan, gosok tangan selama 1 menit untuk kedua tangan dengan tehnik cuci tangan prosedural, kemudian bilas dibawah air mengalir sampai bersih
  16. Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai ke siku, untuk mengcegah kontaminasi.
  17. Pertahankan posisi tangan agar lebih tinggi dari siku
  18. Matikan kran dengan siku atau atau kaki jika tidak menggunakan keran otomatis
  19. Pertahankan posisi tangan saat menuju kamar operasi.
  20. Gunakan punggung anda untuk membuka kamar bedah, jika tidak tersedia pintu otomatis.
Evaluasi
  1. Tangan terjaga dari kontaminasi
  2. Perawat melakukan tindakan dengan prinsip aseptic
  3. Memastikan bahwa larutan antiseptik untuk cuci tangan persiapan operasi kontak dengan tubuh dalam waktu yang direkomendasikan
Nilai Akhir :
   £ Ya
  ____     x 100  - .......
   £ Item
Pencapaian  : Ya / Tidak
Kompeten : K / BK
Keterangan :
Tanda ( * ) merupakan critical point
harus kompeten
K = Kompeten
BK = Belum Kompeten
Nilai Batas Lulus (BTL) > 75
Teknik Cuci Tangan Prosedural
Dilakukan selama 1 menit
Lepas semua perhiasan, termasuk cincin dan jam tangan
Basahi tangan dengan air
Gunakan cairan antiseptik sesuai dengan petunjuk (3-5 cc)

Tahap 1 :
Gosok telapak tangan kanan dengan tangan kiri.
Tahap 2 :
Gosok telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri dan sebaliknya.
Tahap 3 :
Gosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri dengan jari - jari disilang.
Tahap 4 :
Punggung jari - jari tangan berhadapan dengan telapak tangan jari - jari saling terkunci
Tahap 5 :
Gosok secara memutar ibu jari dengan tangan kiri dan sebaliknya
Tahap 6 :
Dengan menggunakan ujung jari dan ibu jari bersihkan telapak  tangan, dengan menggunakan gerakan memutar
Tahap 7 :
Bilas tangan seluruhnya dgn air, keringkan tangan dengan tissue dan gunakan tissue bekas untuk menutup kran air

MEMAKAI JAS OPERASI dan
SARUNG TANGAN TERTUTUP

Hal-hal yang perlu diperhatikan :
  1. Manset jas operasi harus cukup panjang, hingga dapat menutup jari-jari tangan (5-8 cm)
  2. Manset tangan dgn elastisitas cukup baik (bisa disterilkan dengan autoclave)
  3. Selama prosedur dilaksanakan, maka jari-jari tangan tidak boleh keluar dari manset jas operasi (tetap dalam manset)

Ketrampilan Dasar Bagi Perawat Kamar Bedah
  • Kompetensi Utama :
Ketrampilan dasar perawat kamar bedah
  • Kompetensi Pendukung :
Melaksanakan tindakan pemkaian jas tanpa bantuan  dan sarung tangan tertutup
  • Judul Unit :
Memakai Jas Operasi dan Sarung Tangan Tertutup
Aspek Yang Dinilai : 
Identifikasi Kebutuhan
  1. Adanya rencana tindakan operasi
Persiapan Alat
  1. Jas steril yang ditempatkan di meja yang sudah ditutup dengan kain alas steril.
  2. Sarung tangan steril dalam tempatnya tersedia berbagai ukuran
  3. Sarung tangan steril yang bisa menutup tangan sampai pergelangan tangan sesuai dengan ukuran
Persiapan Personel
  1. Perawat instrument sudah melakukan cuci tangan bedah
  2. Perawat sudah menggunakan jas steril
Pelaksanaan Memakai Jas Operasi
  1. Perawat sirkuler membuka set jas steril
  2. Waktu memasuki kamar operasi 2 (dua) tangan selalu lebih tinggi daripada siku menuju ke meja jas operasi
  3. Angkat handuk yang terlipat dari kemasanya tanpa menyentuh sarung tangan / pembungkus kertas yang steril.
  4. Menjauhlah dari kemasan, sehingga tidak terkontaminasi oleh sentuhan baju / pakaian yang tidak steril lalu keringkan kedua telapak tangan dan punggung tangan bergantian pada tiap sisi handuk lipatan segiempat pada tangan kanan dan kiri secara bergantian.
  5. Dengan hati-hati handuk yang terlipat segiempat ambil pada ujung handuk ( 1 dan 3 atau 2 dan 4 ) sehingga membentuk segitiga, lalu keringkan keatas lengan sampai siku, jangan kembali ke daerah yang sudah dikeringkan.
  6. Setelah lengan pertama kering, balikan handuk dan gunakan bagian sisanya untuk mengeringkan lengan tangan yang lain.
  7. Jatuhkan handuk melalui sisi luar lengan tangan kedalam keranjang linen/pakaian kotor.
  8. Angkat jas yg terlipat dari kemasan steril tanpa menyentuh bungkus sarung tangan atau pembungkus yang steril
  9. Pegang tepi lipatan jas yang ada, buka jas didepan anda tetapi hanya menyentuh bagian dalam jas
  10. Pastikan bahwa anda berada dalam ruangan yang cukup luas untuk membuka jas tanpa menyentuh peralatan.
  11. Temukan lubang lengan jas dan masukan  kedua lengan tangan kedalamnya, tangan jangan melewati / jari-jari tangan tidak boleh keluar dari manset jas operasi ketika melakukan teknik sarung tangan tertutup.
  12. Perawat sirkuler yg ada dlm ruang operasi akan memegang bagian jas keatas, kemudian mengikat tali leher dan tali pinggang dibelakang. Hanya boleh menyentuh bagian dlm jas yg terkontaminasi.
  13. Lakukan teknik memakai sarung tangan tertutup
  14. Membuka bungkus sarung tangan yang akan digunakan sesuai ukuran.
  15. Gunakan tangan kiri dan tangan kanan tetap dalam manset lengan jas, telapak sarung tangan diletakan terbalik dengan telapak tangan kanan, ibu jari ketemu ibu jari sambil memegang ujung atas sarung tangan kanan diatas pergelangan.
  16. Punggung manset dipegang dengan tangan kiri dan balikan lengan jas dengan tangan kanan.
  17. Manset dari ujung sarung tangan kanan sekarang diatas manset elastic dari lengan jas dengan tangan masih berada didalam lengan jas.
  18. Ujung atas sarung tangan dan lengan jas dibawahnya  dipegang dengan tangan kiri, dengan menarik lengan jas keatas, sarung tangan tertarik keatas ke dalam sarung tangan
  19. Manset sarung tangan kiri sekarang diatas manset lengan jas kiri dengan tangan masih di dalam lengan jas.
  20. Dengan menggunakan tangan, ambil sarung tangan kiri dan letakan dengan posisi telapak tangan sarung tangan kiri berlawanan dengan telapak tangan kiri ibu jari ketemu ibu jari.
  21. Pegang belakang manset  sarung tangan kiri diatas telapak tangan dengan tangan kanan dan balikan lengan jas dengan tangan kiri.
  22. Pegang ujung atas sarung tangan dan lengan jas dibawahnya dengan tangan kanan dan tarik lengan jas keatas sehingga menarik sarung tangan keatas dalam tangan.
  23. Merapikan sarung tangan supaya nyaman pada tangan dan jari-jari.
  24. Setelah memakai sarung tangan berikan pelindung yang membungkus tali pengikat (bekas bungkus handscund) kepada perawat sirkulasi.
  25. Perawat sirkulasi memegang kertas pelindung, kemudian memberikan kepada perawat scrub, dengan memegang tali yang tidak dibungkus pelindung dan ikat tali dipinggang depan.
Evaluasi
  1. Sterilitas jas tetap terjaga
  2. Memakai sarung tangan dengan teknik tertutup
  3. Perawat melakukan tindakan dengan prinsip steril
Dokumentasi
Tindakan dicatat dengan jelas  dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi.

Nilai Akhir :
   £ Ya
  ____     x 100  = .......
   £ Item
Pencapaian  : Ya / Tidak
Kompeten : K / BK
Keterangan :
Tanda ( * ) merupakan critical point
harus kompeten
K = Kompeten
BK = Belum Kompeten
Nilai Batas Lulus (BTL) > 75
Langkah-langkah memakai sarung tangan
(Cara Tertutup) :
  • Tahap 1 : Letakkan sarung tangan kanan ke telapak tangan kanan dengan posisi terbalik (jempol ketemu jempol)
  • Tahap 2 : Tangan kanan memegang lipatan sarung tangan bagian bawah, sementara tangan kiri memegang lipatan sarung tangan bagian atas
  • Tahap 3 : Pasang sarung tangan dengan cara menarik lipatan dengan cara terbalik.
  • Tahap 4 : Tarik lengan bagian tangan kanan ke atas secara perlahan-lahan, maka jari-jari tangan akan masuk ke dalam sarung tangan
  • Tahap 5 : Lakukan prosedur penggunaan sarung tangan kiri dengan teknik yang sama
Langkah-langkah melepas jas operasi :
  1. Dengan tetap memakai sarung tangan, kendorkan manset dan goyangkan kebawah sampai pergelangan tangan. Tahan jas dibagian bahu kanan (buka ikatan/tali)
  2. Tarik lengan jas dari tubuh dengan memfleksikan siku.
  3. Pegang bahu lengan sebelah dan tarik lengan dengan posisi terbalik.
Melepas Sarung Tangan :
  1. Tehnik sarung tangan ke sarung tangan
  2. Tehnik kulit ke kulit

DRAPING

Pengertian Draping
Suatu prosedur dalam menutup dan melingkupi pasien dengan barrier steril untuk membentuk, memberi batas tegas daerah steril pada sekitar area incisi setelah permukaan kulit dilakukan aseptik area operasi dengan antiseptik dan memelihara area operasi yang steril selama proses pembedahan.

Karakteristik Bahan Draping
  1. Resisten terhadap abrasi
  2. Sebagai Barier (anti mikroorganisme)
  3. Biocompatibility (Free toxic)
  4. Drapebility
  5. Dapat mencegah listrik statik
  6. Nonflamable (tdk menginduksi kebakaran)
  7. Bebas serat
  8. Tensile strenght (kuat thd tahanan)
Bahan Untuk Drapping :
  • Bahan Pakai Ulang (Reusable)
  1. Penggunaannya terutama untuk penggunaan drapping atau jas operasi yg digunakan berkali-kali, bahannya impermeable terhadap cairan (dlm kondisi tertentu)
  2. Proses pencucian,setrika dan sterilisasi menyebabkan seratnya mengkisut
  3. Siklus diatas menyebabkan kecenderungan mengubah struktur material
  4. Beberapa pabrikan melaporkan kerusakan struktur material setelah 75-100 kali siklus. 
Linen
  1. Memerlukan pencucian
  2. Memerlukan pelipatan yang benar
  3. Memerlukan proses sterilisasi
  4. Adanya lipatan/jahitan yang menjadi tempat kuman
  5. Tidak kedap air ==> sumber kontaminasi
  • Bahan Sekali Pakai (Disposible)
  1. Mencegah penetrasi bakteri dan lelehan cairan 
  2. Lembut,bebas serat, ringan, padat, tahan kelembaban, non iritasi dan bebas listrik statik
  3. Menurunkan kontaminasi mikroorganisme berbahaya / infeksius dari ekskresi dan cairan tubuh dalam proses laundry dimana pada bahan pakai ulang mempunyai resiko yg besar.
  4. Penyimpanan, transportasi, dan pembuangan limbah biasanya menjadi masalah
  5. Penggunaan insenerator cukup baik tetapi harus di olah dengan baik agar tidak mencemarkan lingkungan.
Non Woven (Kertas)
  1. Baik sebagai proteksi terhadap kontaminasi
  2. Tidak lembab
  3. Mahal
  4. Saat ini semakin disenangi untuk dipakai
  5. Kedap air
  6. Dispossible
  • Plastic Inscisional Drapes
  1. Terbuat dari bahan polyvinyl
  2. Tersedia dalam kemasan steril dalam berbagai ukuran
  3. Insisi dapat dilakukan langsung diatas permukaan yg melekat
  4. Memudahkan draping pada area tubuh yg ireguler (leher, sekitar telinga, ekstermitas dan sendi)
Prinsip drapping yang harus diperhatikan :
  1. Lindungi tangan dengan cara menempatkan tangan dibagian dalam ujung draping
  2. Lepaskan lipatan draping dengan hati-hati tanpa mengibaskan draping tersebut, hindari menyentuh kulit pasien
  3. Tidak boleh menarik draping yang telah jatuh atau terlalu rendah pada saat menutup pasien, draping tidak boleh dipindah-pindah
  4. Apabila draping terbuat dari Linen, gunakan lapisan untuk mencegah kontaminasi karena air (basah). Gunakan perlak / sterildrape untuk menutup area operasi.
  5. Scrub Nurse paham akan prosedur tindakan. Tim bedah steril menghadap area operasi
  6. Jangan melakukan draping area non steril dari arah yang berseberangan.
  7. Bila akan melakukan draping pada arah berlawanan, sebaiknya scrub nurse berputar ke arah tersebut.
  8. Jika ragu-ragu terhadap sterilisasi tenun maka alat tenun  tersebut harus dinyatakan sudah terkontaminasi

Ketrampilan Dasar Bagi Perawat Kamar Bedah
  • Kompetensi Utama :
Melaksanakan teknik septic aseptic kamar bedah
  • Kompetensi Pendukung :
Melaksanakan tindakan draping sebelum melakukan tindakan operasi
  • Judul Unit :
Teknik Draping 
Aspek Yang Dinilai : 
Identifikasi Kebutuhan
  1. Adanya rencana operasi sesuai dengan jenis operasi
  2. Persiapan peralatan dikamar operasi sesuai dengan jenis operasi
Persiapan Alat
  1. Persiapan peralatan di kamar operasi sesuai kebutuhan dengan jenis operasi
  2. Set draping steril sesuai dengan jenis operasi
Persiapan Pasien
  1. Pasien sudah dilakukan tindakan pembiusan
  2. Pasien sudah dilakukan aseptik antiseptik area operasi
Persiapan Personel
  1. Perawat instrumen sudah menggunakan jas dan sarung tangan steril
Pelaksanaan Draping
  1. Pastikan set draping dibuka oleh perawat sirkuler dengan teknik steril
  2. Menutup batas bagian bawah insisi dengan cara : Perawat instrumen membawa lipatan doek ke meja operasi dengan berdiri jauh dari meja operasi (± 30 cm), satu tangan dari perawat instrumen memberikan ujung lipatan  doek ke asisten bersama-sama membentangkan doek diatas pasien sehingga menutupi bagian bawah daerah kulit yg telah dilakukan antiseptik. Menutup bagian bawah area insisi dengan doek panjang steril.
  3. Menutup batas bagian atas insisi dengan membentangkan ujung atas duk laparatomi diatas anesthesia screen (tabir anesthesia). Perhatikan bahwa tangan yang menyentuh daerah yang tidak steril terlindung dalam lipatan kain dan doek dirapikan dengan tangan lain.
  4. Menutup batas bagian lateral insisi kanan dan kiri dengan doek yang lebih kecil lalu pakailah doek klem (towel klem) pada bagian / sudut-sudut untuk membatasi daerah yang akan dioperasi.
Evaluasi
  1. Sterilitas draping terjaga
  2. Lipatan doek tidak terbuka sebelum doek dipasang.
  3. Doek tidak menyentuh lantai, lampu operasi atau permukaan kontaminasi lainnya.
  4. Doek tidak dipindahkan atau diatur ulang setelah terpasang.
  5. Perawat melakukan tindakan dengan teknik steril.
Dokumentasi
Tindakan dicatat dengan jelas dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi

Nilai Akhir :
   £ Ya 
  ____     x 100  - .......
   £ Item

Pencapaian  : Ya / Tidak
Kompeten : K / BK

Keterangan :
Tanda ( * ) merupakan critical point
harus kompeten
K = Kompeten
BK = Belum Kompeten
Nilai Batas Lulus (BTL) > 75
INSTRUMENTASI

Ketrampilan Dasar Bagi Perawat Kamar Bedah
  • Kompetensi Utama :
Melaksanakan teknik instrumentasi di kamar bedah
  • Kompetensi Pendukung :
Melaksanakan teknik instrumentasi sebelum, selama dan sesudah tindakan operasi
  • Judul Unit :
Teknik Instrumentasi
Aspek Yang Dinilai : 
Identifikasi Kebutuhan
  1. Adanya rencana operasi sesuai dengan jenis operasi
  2. Persiapan peralatan dikamar operasi sesuai dengan jenis operasi
Persiapan Alat
  1. Persiapan peralatan di kamar operasi sesuai kebutuhan dengan jenis operasi
  2. Set instrumen steril sesuai dengan jenis operasi
  3. Persiapan benang sesuai dengan jenis operasi dan ukuran yang dibutuhkan.
Persiapan Pasien
  1. Pasien sudah dilakukan tindakan pembiusan
  2. Pasien sudah dilakukan draping
Persiapan Personel
  1. Perawat instrumen sudah menggunakan jas dan sarung tangan steril
Pelaksanaan Instrumentasi
  1. Pastikan instrumen dibuka oleh perawat sirkuler dengan teknik steril.
  2. Memasang meja mayo atau memasang  sarung meja mayo dengan teknik steril
  3. Menutup meja mayo dengan teknik menutup dengan doek  mulai yang dekat dengan badan
  4. Menghitung instrumen yang akan dipergunakan sesuai jenis operasi dengan disaksikan oleh perawat sirkuler.
  5. Menghitung kassa yang akan dipergunakan sesuai jenis operasi disaksikan oleh perawat sirkuler.
  6. Menyusun instrumen dimeja mayo menurut urutan penggunaan dan sesuai jenis operasi.
  7. Memasang scapel pada scapel handle dengan teknik yang safety dengan menggunakan nedle holder.
  8. Meletakan intrumen tajam (scapel) dengan dialasi tray.
  9. Mendekatkan meja mayo dengan area operasi.
  10. Memberikan instrumen bedah sesuai dengan isyarat tangan operator.
  11. Memberikan instrumen dengan teknik yang benar
  12. Instrumentator selalu memperhatikan dan mengikuti setiap tahap urutan teknik yang dilakukan operator.
  13. Perawat instrumen selalu siap dengan instrumen yang akan dibutuhkan oleh operator.
  14. Membersihkan instrumen setelah dipakai dari darah dan menempatkan kembali instrumen sesuai urutan pemakaian.
  15. Membuka scapel dari handle dengan teknik yang safety dengan menggunakan nedle holder.
Evaluasi
  1. Sterilitas instrumen terjaga
  2. Instrumen tersusun rapi dimeja mayo sesuai dengan urutan pemakaian
  3. Perawat menyiapkan instrumen dengan teknik steril.
Dokumentasi
Tindakan dicatat dengan jelas dan ringkas sesuai prinsip dokumentasi
Nilai Akhir :
   £ Ya
  ____     x 100  = .......
   £ Item
Pencapaian  : Ya / Tidak
Kompeten : K / BK
Keterangan :
Tanda ( * ) merupakan critical point
harus kompeten
K = Kompeten
BK = Belum Kompeten
Nilai Batas Lulus (BTL) > 75